X

65 Macam-Macam Majas Perulangan dan Contohnya

Macam Macam Majas Perulangan dan Contohnya – Majas perulangan adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias untuk menyatakan penegasan kata atau kalimat yang dimaksud. Penggunaan kata-kata kias ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesan kalimat kepada para pendengar dan pembaca. Majas Perulangan dibagi menjadi 5 jenis majas yaitu majas aliterasi, majas pleonasme, majas antanaklasis, majas repetisi, dan majas paralelisme. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis majas tersebut :

1. Majas Aliterasi

Majas aliterasi merupakan gaya bahasa yang mempunyai kata-kata dengan penggalan kata yang sama pada suku kata yang pertama. Penggunaan gaya bahasa ini biasanya pada puisi atau karya sastra lainnya yang mempunyai tuntutan dalam hal irama. Pengulangan suku kata pertama pada penggunaan majas aliterasi biasanya terjadi minimal dua kali, dan tentunya bisa lebih. Contoh:

  • Dalam mencapai tujuannya, Riko berpedoman rawe rawe rantas malang malang putung.
  • Perjalanannya laksana seorang pengelana susuri sungai seberangi samudera.
  • Mari kita budayakan senyum sopan salam sapa terhadap sesama.

Perhatikan pada suku kata yang dicetak tebal pada masing-masing kalimat di atas, semua itu menunjukkan adanya kesamaan pada awal suku kata. Dan hal  tersebut merupakan ciri dari penggunaan majas aliterasi.

2. Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan. Hal ini ditujukan sebagai bentuk penegasan terhadap arti kata tersebut. Kata keterangan yang digunakan secara berlebihan ini sebenarnya dapat dihilangkan karena keberadaannya tidak terlalu dibutuhkan. Keberadaan kata-kata ini hanya sebagai bentuk penggunaan majas pleonasme yang membuatnya menjadi lebih jelas. Contoh :

  • Secara tiba-tiba aku dan adikku jatuh ke bawah secara bersama-sama.

Kata ”ke bawah” sebenarnya tidak dibutuhkan karena kata “jatuh” sudah menunjukkan arahnya ke bawah.

  • Pasukan diminta mundur ke belakang karena sudah kehabisan amunisi.

Kata ”ke belakang” sebenarnya tidak dibutuhkan karena kata “mundur” sudah menunjukkan arahnya ke belakang.

  • Kami mendongakkan kepala ke atas untuk melihat atraksi pesawat milik TNI AU.

Kata ”ke atas” sebenarnya tidak dibutuhkan karena kata “mendongakkan” sudah menunjukkan arahnya ke atas.

3. Majas Antanaklasis

Majas Antanaklasis merupakan majas yang memuat pengulangan kata akan tetapi mempunyai makna yang berbeda. Jadi misalkan ada dua kata yang diulang maka kata pertama yang disebut mempunyai makna yang berbeda dengan kata kedua. Contoh:

  • Si bunga desa itu selalu membawa berbagai macam bunga di tangannya.

Terdapat kata yang di ulang dalam kalimat tersebut yaitu bunga. Yang pertama adalah “bunga desa” yang berarti wanita tercantik di desa, sedangkan ‘bunga” yang kedua berarti bunga sungguhan.

  • Ibu merasa terluka karena buah hatinya menjadi buah bibir di desa karena gosip murahan.

Buah hati dan buah bibir merupakan dua hal yang berbeda dan memiliki makna yang berbeda. Buah hati bermakna anak kesayangan sedangkan buah bibir bermakna pembicaraan.

  • Kepala divisi sumber daya manusia di kantor ini selalu menyiapkan buah tangan untuk anak buahnya ketika sedang tugas ke luar kota.

Buah tangan bermakna oleh-oleh, sedangkan anak buah adalah karyawan atau pegawai.

4. Majas Repetisi

Sesuai dengan namanya, majas repetisi adalah majas yang memuat perulangan kata, frasa, atau klausa yang masih terkait satu sama lain. Perulangan ini ditujukan untuk menegaskan makna dalam kalimat tersebut. Contoh:

  • Semua yang kurencanakan selalu gagal, semua yang kurencanakan selalu tidak disetujui, dan semua yang kurencanakan selalu saja diprotes.

Pengulangan pada kalimat tersebut adalah penggalan “semua yang kurencanakan”. Pengulangan ini ditujukan untuk menegaskan hal yang dituliskan setelah penggalan kalimat yang diulang.

  • Hanya kaulah yang aku cintai, hanya kau lah yang aku rindukan, hanya kau lah yang aku
  • Terus saja dia bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin.

5. Majas Paralelisme

Jenis majas perulangan yang terakhir adalah majas paralelisme. Majas paralelisme merupakan gaya bahasa yang menggunakan kesejajaran antara dua hal dalam menyatakan suatu hal. Pengungkapan analogi dua hal ini ditujukan untuk menegaskan hal yang dimaksud. Contoh:

  • Ayah bekerja siang dan malam hanya untuk keluarga.

Majas paralelisme dalam kalimat tersebut dinyatakan dalam “siang dan malam”. Dua kondisi ini saling bertentangan dan digunakan untuk menegaskan penggalan kalimat “ayah bekerja”.

  • Dalam pertumbuhan perekonomian, produsen dan konsumen mempunyai peran yang sama.
  • Baik tua maupun muda ikut turun langsung dalam aksi 212.

Contoh Majas Perulangan

Agar lebih memahami macam macam majas perulangan, berikut disajikan contoh kalimat yang memuat setiap macam dari majas perulangan.

Majas Aliterasi

  1. Semalaman kakak mengunci diri di kamar, ternyata ia tidur terlentang tinggalkan tangis.
  2. Keluargamu memang terkenal biadab di desa ini, tapi adinda belum berarti bahwa bungamu pun biadab.
  3. Tak ingatkah kau kita pernah berjanji senang susah sehidup semati.
  4. Akhlakmu mampu runtuhkan keangkuhanku, sungguh sempurna seperti sang surya.
  5. Ingatlah selalu dulu perjalan kita memupuk cinta merajut asa.
  6. Kita semua heran melihat tingkah Rudi, sedari tadi mondar mandir mencari makan malam.
  7. Ayah mengamati tingkah seseorang yang celingak celinguk di kegelapan malam.
  8. Terima kasih aku ucapkan untuk mu kanda, kau kuatkan kalbuku kasih.
  9. Sudahi saja sumpah serapahmu itu.
  10. Dulu kau sombong kepada saudara, kemana kini kau kembali?

Majas Pleonasme

  1. Hana terkena tumpahan rebusan air panas ketika bermain di meja.
  2. Mereka selalu menyebut keluarga mereka adalah keluarga miskin yang tak punya apa-apa.
  3. Rima memiliki mimpi menikah saat turun salju putih.
  4. Adik hanya mau makan menggunakan telur dadar goreng untuk sarapannya.
  5. Ketika pindahan Kirana memutuskan menjual barang-barang elektroniknya seperti TV, HP, Printer, dan Monitor.
  6. Burung itu terbang turun rendah dan tiba-tiba menabrak tanah.
  7. Adik mempunyai tugas mendaftar hewan-hewan berkaki empat seperti kambing, sapi, macan, buaya, dan rusa.
  8. Para turis mendaftar berbagai macam macam tempat wisata di Jogja.
  9. Karena tidak hati-hati saat menggunakan pisau, tanganku terluka dan mengeluarkan darah merah yang segar.
  10. Putri menyukai jus mangga yang dicampur dengan es dingin.

Majas Antanaklasis

  1. Ayah akhirnya menemukan akar permasalahan atas masalah mengenai akar beringin yang merobohkan dinding pagar.
  2. Akibat kejadian pecahnya hiasan kaca di pesta semalam, Lisa selalu melihat mata Putri berkaca-kaca sepanjang hari ini.
  3. Saat keadaan menjadi genting karena isu tsunami, Pak Wiroto justru naik ke atas genting rumah
  4. Tepat tanggal dua puluh lima Maret kemarin, gigi Yuyun tanggal untuk yang pertama kalinya.
  5. Hati-hati terhadap ular kobra, bisa ular tersebut bisa mengakibatkan kematian.
  6. Sungguh aneh, seluruh kepala keluarga di desa ini berkepala botak.
  7. Karena merasa geli saat memerah susu sapi, muka Rini sampai memerah.
  8. Ada kabar buruk dari kepala sekolah, tadi pagi beliau dikabarkan jatuh dan kepalanya terbentur batu.
  9. Tukang foto kopi itu bekerja sambil menikmati secangkir kopi.
  10. Joe membaca novel setebal 1000 halaman di halaman belakang rumah.

Majas Repetisi

  1. Setiap hari, setiap jam, setiap detik, aku terus memikirkan bagaimana keluar dari permasalahan ini.
  2. Tika dipanggil oleh guru BP karena ia terus saja melamun saat pelajaran berlangsung, melamun saat dipanggil guru, bahkan melamun saat diberi pertanyaan oleh guru.
  3. Dia selalu saja mencari titik lemahku, tidak bisa ini lah, tidak bisa itulah, tidak cekatan lah, tidak peka lah, aku bosan sekali mendengarnya.
  4. Dia, dia, dan dia saja yang terus ayah bicarakan dari kemarin.
  5. Main Hp, main Hp, main Hp saja yang Gisel lakukan saat berada di rumah.
  6. Aku sudah bilang jangan datang, aku sudah bilang jangan telepon, aku sudah bilang jangan mencariku, kenapa kau tak paham juga.
  7. Sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit menangis, sedikit-sedikit galau, kenapa kau ini sangat labil sekali menjadi perempuan.
  8. Ibu dan ayah terus berdoa, berdoa, dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan putra-putrinya.
  9. Yang ada di pikiranku tentang perlombaan ini hanyalah menang, menang, dan menang.
  10. Selamat tinggal ayah, selamat tinggal ibu, selamat tinggal seluruh keluargaku, doakan agar aku sukses merantau di negeri orang.

Majas Paralelisme

  1. Pria dan wanita mempunyai hak yang sama dalam berpolitik.
  2. Tebal tipis dompet seorang pria menjadi pertimbangan Lily untuk memilih suami.
  3. Hidup mati seseorang bukanlah kewenangan manusia, melainkan kewenangan mutlak Tuhan.
  4. Transaksi jual beli narkoba berhasil digagalkan pihak kepolisian.
  5. Pedagang dan pembeli tentunya ingin mendapat untung.
  6. Naik angkot, jauh dekat tetap membayar dengan jumlah yang sama.
  7. Ayah selalu bersama dengan putra-putrinya baik ketika berangkat maupun pulang
  8. Berat ringan amalan baik seseorang akan menentukan posisinya di surga atau neraka.
  9. Siang malam ibu selalu menunggu telepon dari kakak, tapi tak kunjung datang jua.
  10. Naik turun harga minyak dunia berpengaruh terhadap harga minyak dalam negeri.

Sekian pembahasan mengenai macam macam majas perulangan dan contohnya. Semoga pembahasan yang disajikan dalam artikel ini dapat secara mudah dipahami. Terima kasih.

Categories: Majas
Ratna Sumarni S.Pd: