8 Jenis-Jenis Drama Berdasarkan Wujud Pementasannya Terlengkap
Jenis-Jenis Drama Berdasarkan Wujud Pementasannya – Siapa yang tak mengenal drama? Salah satu seni ini sudah menjadi tontonan sejak zaman dahulu. Bahkan ada bukti tertulis bahwa pada abad ke-5 SM sudah ada pementasan drama. Drama sering juga disebut sebagai seni teater. Drama juga dapat diartikan sebagai sebuah pementasan dari sebuah cerita yang diperagakan oleh beberapa tokoh di atas panggung berdasarkan atas suatu naskah dan memuat amanat bagi para penikmatnya.
Terdapat beberapa jenis-jenis drama yang dikenal dalam seni drama. Pada kesempatan kali ini akan dipaparkan penjelasan mengenai jenis-jenis drama berdasarkan wujud pementasannya. Selamat menyimak.
Unsur-Unsur Drama
Dalam suatu drama, terdapat beberapa unsur yang penting dan harus dipenuhi. Unsur-unsur drama tersebut adalah:
- Tema, merupakan ide pokok dalam cerita yang akan dipentaskan melalui drama
- Alur, merupakan jalan cerita drama mulai dari awal mula, klimaks, hingga ke bagian akhir
- Tokoh drama, terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu/figuran
- Watak, merupakan perilaku atau sifat dari para pemain. Watak dibagi menjadi dua yaitu watak protagonis (berwatak baik) dan watak antagonis (berwatak jahat)
- Latar atau setting, merupakan gambaran tempat, waktu, dan situasi dalam cerita drama
- Amanat, merupakan pesan yang ingin disampaikan melalui cerita drama.
Jenis-Jenis Drama
1. Tragedi
Jenis drama berdasarkan wujud pementasannya yang pertama adalah tragedi. Tragedi biasanya memuat cerita yang menyedihkan. Kisah menyedihkan dalam sebuah drama tragedi biasanya diceritakan terjadi pada tokoh dengan watak baik namun memiliki nasib yang buruk. Drama tragedi aslinya berasal dari Yunani Kuno dengan penulisnya yang terkenal yaitu Aiskhilos, Sofokles, dan juga Euripides. Contoh drama tragedi yang terkenal yaitu cerita tentang Romeo and Juliet.
2. Komedi
Berbeda dengan drama tragedi yang berisi cerita menyedihkan, drama komedi berisi cerita yang mengandung kelucuan. Terdapat beberapa jenis drama komedi, yaitu:
- Komedi situasi, merupakan drama komedi yang terinspirasi dari situasi yang direncanakan. Contohnya Bajaj bajuri.
- Komedi slapstic, merupakan drama komedi yang ditimbulkan dari korban kejahilan. Contohnya Warkop.
- Komedi Satire, merupakan drama komedi yang mengandung sindiran dan hikmah di dalamnya. Contohnya Mrs. Doubtfire.
3. Tragekomedi
Jenis drama yang ketiga adalag gabungan antara drama tragedi dan drama komedi. Drama tragekomedi ini memadukan ciri khas drama tragedi dan drama komedi. Jenis drama ini sebenarnya ingin mengungkapkan sebuah peristiwa yang menyedihkan, akan tetapi ditampilkan dalam gaya yang lucu. Jenis drama ini sudah muncul sejak zaman Romawi Kuno. Biasanya drama tragekomedi berakhir dengan kebahagiaan walaupun di awalnya terjadi banyak bencana atau kesusahan.
4. Opera
Opera merupakan drama dengan menggabungkan pentasan musik di dalamnya. dalam opera juga biasanya menyajikan pemandangan, pakaian, dan akting. Ciri khas pementasan opera adalah kata-kata dalam naskah tidak diucapkan melainkan dinyanyikan dengan suara tinggi. Opera adalah seni teater asli Italia, dan sebenarnya lebih contdong ke arah seni musik. Berdasarkan temanya, opera dibedakan menjadi opera seria, opera buffa, dan opera comic. Opera seria adalah opera yang serius dan populer di Eropa sekitar tahun 1720 – 1770, opera buffa adalah opera yang berisi cerita komedi, dan opera comic adalah opera dengan cerita dramatis yang berakhir bahagia.
5. Melodrama
Melodrama tidak jauh berbeda dengan opera. Dalam melodrama, percakapan terjadi dengan iringan musik atau melodi. Ciri khas dari melodrama adalah ceritanya yang sangat dramatis namun berakhir bahagia. Situasi yang ditampilkan dalam melodrama sangat sensasional dan alur ceritanya pun dirancang untuk mempermainkan perasaan pemirsa. Tokoh yang ditekankan dalam melodrama biasanya berwatak tunggal. Tokoh yang berwatak jahat digambarkan sebagai orang yang selalu berbuat kejahatan, sedangkan tokoh baik digambarkan sebagai orang yang sempurna tanpa kesalahan. Salah satu melodrama terkenal adalah Pygmalion karya Rousseau.
6. Farce
Farce dikenal juga dengan nama banyolan. Seni peran ini bertemakan lawakan yang menyindir. Akan tetapi masih ada unsur dramatis di dalamnya. Cerita yang disajikan dalam drama farce pun cukup ringan. Istilah farce untuk jenis drama ini pertama kali digunakan pada abad ke-14 yang berasal dari kata “farsir” (bahasa Prancis) dan kata “farcire” (bahasa Latin).
7. Tablo
Drama tablo adalah drama yang mengutamakan gerak dalam pementasannya. Dialog drama dipentaskan melalui gerakan tanpa percakapan. Tablo dikenal juga dengan istilah “tableau vivant” (dalam bahasa Prancis) yang berarti gambar hidup. Istilah ini sesuai dengan pementasannya dimana aktor berperan dengan melakukan pose tertentu. Adegan dalam tablo pada mulanya dipakai untuk memerankan adegan oleh para model lukis. Para pelukis atau pematung membuat karya seni mereka sesuai dengan pose para modelnya yang dituntut untuk lebih ekspresif. Drama tablo sendiri identik dengan peringatan Natal. Selama Natal, biasanya akan dipentaskan drama tablo yang menceritakan kisah kelahiran Yesus.
8. Sendratari
Jenis drama berdasarkan wujud pementasan yang selanjutnya adalah sendratari. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sendratari berarti drama atau cerita yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog dan diiringi oleh musik berupa gamelan. Sendratari merupakan gabungan antara seni tari dan seni drama. Walaupun dialog disajikan dalam bentuk tarian, akan tetapi biasanya tetap diselipkan narasi pendek untuk mencegah kebingungan para penonton.
Para pemain sendratari bukan hanya mereka yang jago bermain peran, akan tetapi berbakat dalam hal menari. Salah satu contoh sendratari yang terkenal yaitu sendratari Ramayana. Sendratari Ramayana adalah sebuah drama atau pertunjukan yang mengangkat cerita/kisah Ramayana. Kisah Ramayana menceritakan perjuangan Rama dalam menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana. Pementasan sendratari Ramayana rutin dilakukan di panggung terbuka Candi Prambanan, Yogyakarta. Berbeda dengan pementasan sendratari di Yogyakarta, sendratari di Bali biasanya menggelar pertunjukan yang bersifat kolosal. Cerita yang diangkat dalam pertunjukan sendratari di Bali biasanya merupakan sejarah para raja, budaya, atau cerita rakyat yang terkenal di Bali.
- perbedaan puisi dan sajak
- jenis jenis sajak
- kalimat nomina dan kalimat verba
- contoh kalimat imperatif
- kalimat imperatif deklaratif dan interogatif
- ciri ciri kalimat pasif
- penggunaan tanda titik
- penggunaan tanda kurung dan tanda kurung siku
- macam macam imbuhan konfiks
- jenis jenis imbuhan
- majas simile
- majas paradoks
- tata cara penulisan gelar
- paragraf argumentasi
- tata cara penulisan catatan kaki
- paragraf narasi
Sekian pembahasan mengenai jenis-jenis drama berdasarkan wujud pementasannya. Semoga artikel kali ini dapat dapat menambah wawasan Anda mengenai drama. Terima kasih.