Paragraf Argumentasi beserta Contohnya
Paragraf berasal dari bahasa Yunani ‘paragraphos’ yang berarti jenis tulisan yang memiliki tujuan dan mengandung ide atau gagasan topik. Paragraf terdiri dari kumpulan beberapa kalimat yang mengandung informasi dari penulis untuk disampaikan pada pembaca.
Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis jenis paragraf, seperti paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deskripsi, paragraf argumentasi, paragraf narasi, dan lainnya. Kali ini kita akan membahas tentang paragraf argumentasi beserta Contohnya. Paragraf argumentasi sering sekali kita temui dalam dalam artikel, esai, atau wacana lainnya. Paragraf argumentasi digunakan dalam karya tulis ilmiah maupun non ilmiah. Dalam bahasan paragraf argumentasi ini, kita akan menjelaskan secara rinci mulai dari pengertian, ciri ciri, jenis, dan tentunya tak ketinggalan contoh dari paragraf argumentasi itu sendiri.
Pengertian Paragraf Argumentasi
Apa sih sebenarnya paragraf argumentasi itu? Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan pendapat (argumen) beserta alasannya. Paragraf ini dibuat dengan menjabarkan gagasan utama dengan pendapat, ulasan, ataupun ide penulis yang disertai dengan bukti bukti, contoh contoh, data, fakta fakta atau lainnya. Hal ini dilakukan untuk menguatkan pendapat yang disampaikan dalam paragraf tersebut sehingga pembaca merasa percaya dan sependapat dengan pemikiran penulis.
Ciri ciri Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi memiliki ciri ciri tertentu yang membedakannya dengan jenis paragraf lainnya, yaitu :
- Berisi tentang pendapat atau pandangan penulis tentang suatu fenomena.
- Terdapat data data faktual atau contoh yang mendukung pendapat penulis.
- Menjabarkan fenomena dengan cara menganalisa dan menganalogikan fenomena/ permasalahan tersebut.
- Diakhiri dengan kesimpulan pendapat dari penulis.
Jenis jenis Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi di bagi menjadi dua jenis, yaitu paragraf argumentasi sebab–akibat dan paragraf argumentasi akibat–sebab. Berikut penjelasannya :
-
Paragraf argumentasi sebab–akibat
Paragraf ini diawali dengan pendapat tentang sebab munculnya suatu fenomena / permasalahan, bisa juga disertai data faktual yang kemudian pada akhir kalimat diarahkan pada kesimpulan umum yang menjadi akibat dari penyebab tersebut.
Contoh 1 :
Pergantian tahun hampir tiba. Tahun baru adalah waktu yang ditunggu- tunggu bagi setiap keluarga untuk menghabiskan waktu berlibur bersama. Pergantian tahun yang berdekatan dengan tanggal hari natal yaitu 25 Desember dan juga liburan semester menjadikan suasana liburan semakin ramai dan meriah. Setiap keluarga pasti akan mempersiapkan rencana liburannya dari jauh jauh hari. Kebanyakan orang akan memilih untuk menggunakan kendaraan pribadinya untuk berwisata. Hal tersebut mengakibatkan arus lalu lintas pada masa liburan menjadi semakin padat. Akibatnya, tak jarang karena kemacetan yang ditimbulkan, waktu tempuh perjalanan menjadi sangat lama.
Contoh 2:
Lely berniat untuk menurunkan berat badannya. Berat badan ideal bisa dihitung dengan rumus IMT (Index Massa Tubuh) dengan perbandingan berat badan dan tinggi badan. Dia merubah menu makannya mengikuti prinsip diet vege yaitu dengan mengkonsumsi buah dan sayur saja tanpa karbohidrat dan protein. Diet tersebut memang efisien untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Namun, menurut kebutuhan nutrisi tubuh hal tersebut kurang tepat. Tubuh juga membutuhkan karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses pembentukan energi. Mineral saja tidak cukup untuk memenuhi nutrisi tubuh. Hal inilah yang mengakibatkan tubuh Lely pada akhirnya merasa lemas, pusing, dan tidak bertenaga.
Contoh 3:
Menurut WHO, penyakit dengan jumlah terbanyak di setiap negara adalah penyakit jantung. Penyebab penyakit jantung adalah pola hidup tidak sehat seperti suka makan makanan berlemak, minum kopi setiap hari, jarang olahraga, dan suka makanan siap saji. Hal hal tersebut mengakibatkan penumpukan lemak pada pembuluh darah dan meningkatkan kerja jantung. Akibatnya jantung mengalami kegagalan kerja dan bisa berdampak kematian.
-
Paragraf argumentasi akibat–sebab
Paragraf ini diawali dengan paparan akibat yang terjadi sehingga muncul fenomena/permasalahan dan diakhiri dengan pemaparan apa yang menjadi penyebab dari akibat tersebut. Setiap pemaparan disertai data faktual atau data yang menunjang pendapat penulis.
Contoh 1:
Universitas Indonesia menjadi universitas terbaik se-Indonesia. Berdasarkan urutan perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Universitas Indonesia menempati urutan pertama. Hal ini disebabkan oleh banyaknya prestasi luar biasa yang diraih para mahasiswanya di berbagai bidang baik event nasional maupun internasional. Dosen yang pandai dan luar biasa menjadi tim pengajar yang berperan dalam membentuk kualitas anak didiknya. Mudahnya akses keilmuan di Universitas Indonesia dan lengkapnya fasilitas yang diberikan untuk mahasiswa menjadi faktor pendukung tercapainya prestasi tersebut.
Contoh 2:
Wilayah Jakarta Barat terendam banjir setinggi lutut. Banyak rumah warga yang terendam banjir. Aktivitas warga di daerah tersebut juga terhambat. Sekolah sekolah diliburkan. Banyak kendaraan bermotor yang tidak dapat beroperasi akibat terendam banjir. Menurut berbagai media massa menyatakan bahwa banjir yang terjadi tersebut diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi. Wilayah tersebut diguyur hujan deras selama tiga hari berturut- turut sehingga sungai pun tidak mampu menampung air hujan.
Contoh 3:
Lapisan atmosfir bumi semakin menipis. Lapisan ozon di beberapa wilayah bahkan sudah tidak ada. Lapisan lapisan atmosfir ini berfungsi sebagai pelindung bumi dari sinar matahari langsung dan benda benda asing dari angkasa luar. Climate change juga salah satu bentuk kerusakan bumi. Cuaca di bumi menjadi tidak menentu. Semua fenomena tersebut disebabkan oleh ulah manusia yang bersifat merusak, seperti menebang pohon, buang sampah sembarangan, asap kendaraan bermotor, dan lainnya.
Inti bahasan dari jenis paragraf argumentasi terletak pada letak kesimpulan isi paragraf yang menyatakan hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat dalam paragraf bisa didahului oleh kalimat pernyataan sebab atau pernyataan akibat. Hindari penggunaan kalimat opini atau pendapat yang bersifat subjektif dan tidak ada data faktual yang mendukung.
- penggunaan tanda petik dan petik tunggal
- penggunaan tanda tanya dan tanda seru
- tata cara penulisan catatan kaki
- fungsi kata tanya
- fungsi kah lah tah pun
- ciri ciri kata baku dan tidak baku
- ciri ciri kalimat fakta dan opini
- ciri ciri kalimat pasif
- jenis jenis kalimat aktif
- jenis jenis kata
- contoh kata ganti
- contoh majas ironi
- contoh kalimat sinonim dan antonim
- contoh majas metonomia
- contoh kalimat interogatif
Pemaparan paragraf argumentasi beserta contohnya diatas, semoga dapat dengan di pelajari dan dipahami.