Majas merupakan gaya bahasa untuk memberikan efek-efek tertentu pada sebuah karya tulis. Penggunaan majas dalam sebuah karya tulis berarti memanfaatkan kekayaan bahasa dengan ragam tertentu dengan tujuan memperoleh efek tertentu pada sebuah kalimat dalam sebuah karya tulis sehingga karya tulis tersebut menjadi lebih ‘hidup’. Majas biasanya digunakan pada karya tulis sastra seperti puisi dan prosa.
Beberapa macam majas sudah kita bahas dalam artikel sebelumnya, diantaranya tentang macam-macam majas pertentangan dan macam-macam majas perbandingan. Untuk melengkapi macam macam majas tersebut, kali ini kita akan membahas tentang macam macam majas sindiran dan contohnya.
Pengertian Majas Sindiran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian dari majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Majas sindiran adalah majas atau gaya bahasa yang mengungkapkan sebuah sindiran terhadap seseorang/sesuatu. Penggunaan majas sindiran ini bertujuan untuk meningkatkan makna dan kesannya terhadap seseorang yang membaca atau mendengar. Majas sindiran terbagi menjadi 5 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Majas Ironi
Majas ironi merupakan jenis paling halus dari majas sindiran. Penggunaan majas ironi biasanya adalah untuk mengungkapkan sindiran halus yakni dengan menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan makna sesungguhnya.
- Wah, kamu benar-benar orang yang bersih dan rapi, kamarmu lebih mirip seperti kapal pecah.
- Tutur bahasanya sangat sopan, seperti orang yang tidak pernah mengecap dunia pendidikan.
- Kau benar-benar siswa teladan. Tak ada satupun tugas sekolah yang kau kerjakan.
- Kau sangat cocok menjadi dokter, tulisanmu benar-benar tak bisa dibaca sama sekali.
- Selera fashionmu bagus sekali. Seluruh pakaian yang kau miliki adalah baju yang sudah ketinggalan zaman.
- Otakmu pintar sekali untuk ukuran siswa SMA, soal matematika anak SD saja kau tak bisa mengerjakan.
- Kau orang yang terlalu jujur, hingga kau tak sadar kata-katamu sudah menyakiti hatinya.
- Kerjamu cepat sekali. Pekerjaan yang seharusnya kau serahkan kemarin tapi sampai hari ini belum selesai juga.
- Kau santun sekali pada orang tuamu. Tanpa rasa bersalah kau selalu berteriak saat berbicara dengan mereka.
- Makanan ini enak sekali, persis seperti makanan untuk pasien rumah sakit, hambar.
2. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah majas yang mengungkapkan sindiran secara kasar dan umumnya digunakan untuk mengkritik atau mencemooh sesuatu baik berupa ide/maksud/rencana.
Contoh Majas Sinisme:
- Kau benar-benar kejam dan tak punya hati nurani. Teganya kau menendang anak kucing yang lemah itu hanya karena dia mendekat untuk meminta makan.
- Berhentilah bersikap sombong, apa kau tak sadar bahwa hampir seluruh warga kampung membencimu, karena cara bicaramu yang terlalu sombong ini.
- Kau memang tak punya rasa malu. Setelah kemarin kau mencaci makinya di depan orang banyak dengan kata-kata yang sangat kasar, sekarang bisa-bisanya kau bersikap sok manis lagi padanya.
- Sudahlah, jangan kau teruskan gengsimu itu. Nanti kau sendiri yang susah karena kehabisan uang.
- Jika aku jadi dirimu, aku sudah lama meninggalkannya. Ucapan dan perlakuan kasarnya benar-benar tidak bisa dimaafkan.
- Sikapmu tadi sungguh tidak sopan, kau tak pantas bersikap seperti itu kepadanya.
- Jangan terlalu keras kepala, sekali-kali ikutilah nasehat orang yang lebih tua darimu.
3. Majas Sarkasme
Majas sarkasme merupakan kelas tertinggi dari jenis majas sindiran karena majas sarkasme mengungkapkan sindiran secara langsung dengan kata-kata yang kasar dan keras.
- Dasar pemalas! Pantas saja setiap hari ibumu marah-marah, tak ada satupun pekerjaan rumah yang kau kerjakan. Yang kau tau hanyalah bermain dan menonton televisi.
- Dasar bodoh! Harus berapa kali menjelaskan cara pengerjaan yang sangat mudah ini kepadamu.
- Dasar sok tau! Gara-gara kecerobohan dan sifat sok taumu itu, hampir saja kita semua tersesat di dalam hutan rimba ini.
- Tidak usah belagu! Jangan bersikap seolah kau yang paling hebat seantero negeri ini hanya karena nilai 100-mu itu, di luar sana masih banyak orang yang jauh lebih pintar darimu.
- Kau tidak bisa membaca, ya? Sudah jelas ada peringatan lantai licin, kau masih saja berlari.
- Kemana perginya tenagamu? Galon yang ringan ini saja tak bisa kau angkat.
- Dasar pikun! Baru lima menit yang lalu aku menunjukkan caranya padamu, sekarang kau sudah lupa.
4. Majas Satire
Majas Satire hampir sama dengan majas sarkasme yakni mengungkapkan sindiran dengan kasar dan keras, namun yang membedakan adalah majas satire ini menggunakan kata-kata ungkapan dalam menyatakan sindiran.
Contoh Majas satire:
- Apa saat ini harga gula terlalu mahal? Kopi ini benar-benar tak ada rasa manis sama sekali.
- Percuma saja aku memiliki adik yang bertubuh besar, bahkan untuk mengangkat pot bunga ini saja kau tak bisa diharapkan.
- Aku tak menyangka kau memiliki kepribadian seburuk itu. Dia sudah begitu baik dan peduli padamu tapi kau malah menganggap dirinya sebagai pengganggu dalam hidupmu.
- Apa ibumu tak pernah memberikanmu makanan yang enak? Kau rakus sekali saat acara makan bersama komunitas kita kemarin.
- Telingamu sudah tak berfungsi dengan benar lagi ya, puluhan kali kami memanggilmu sejak dari gerbang sekolah tadi.
- Kau tak punya hati nurani sebagai anak, ya. Bisa-bisanya kau menghina orang tuamu di depan teman-temanmu.
- Apa dia tak tau terima kasih? Sudah kubantu tapi dia malah memfitnahku di depan orang lain.
5. Majas Innuendo
Majas Innuendo merupakan jenis majas sindiran yang sedikit berbeda dengan yang lainnya, majas ini mengungkapkan sindiran dengan mengecilkan fakta yang sebenarnya.
Contoh Majas Innuendo:
- Sudahlah, jangan terlalu berlebihan! Itu hanya seekor cacing besar, kau tak perlu mati ketakutan seperti itu.
- Berhentilah menangis hingga kamarmu ini serasa akan banjir. Dia hanyalah seorang laki-laki yang tidak baik, di luar sana masih banyak laki-laki baik yang sedang menantimu.
- Berhenti bersikap seolah-olah kau ingin mati. Kau hanya gagal menjadi juara di kejuaraan, bukannya kehilangan separuh nyawamu.
- Aku tak mengerti kenapa kau harus begitu marah kepadanya. Bukankah dia hanya tidak menepati janjinya padamu, bukannya berselingkuh di belakangmu.
- Kau tak perlu dendam pada mereka. Kesalahan mereka hanya berbicara sembarangan saja, tapi mereka tidak sampai menyakitimu dengan pisau belati.
- Jangan terlalu malas jadi anak gadis. Lihatlah kamarmu, bahkan kamar anak laki-laki jauh lebih rapi daripada kamarmu ini.
- Sudahlah, jangan terlalu dibesar-besarkan perdebatan ini. Masalah sepele seperti uang saja kalian sudah saling membenci.
- jenis jenis kata sandang
- jenis jenis roman
- jenis jenis prosa baru
- jenis jenis esai
- jenis jenis syair
- karangan narasi
- paragraf deduktif induktif dan campuran
- kalimat tidak langsung
- kalimat versi dan kalimat inversi
- kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap
- penggunaan tanda koma
- penggunaan tanda pisah
- penggunaan huruf tebal
- penggunaan tanda garis miring
- penggunaan huruf kapital
Demikianlah pembahasan kita kali ini tentang macam macam majas sindiran dan contohnya. Semoga bermanfaat.