Penggunaan Tanda Pisah dan Contohnya yang Benar sesuai EYD
Dalam sebuah penulisan, baik berupa teks, makalah, karya ilmiah, skripsi atau apapun, tentunya tak luput dari penggunaan tanda baca. Beberapa penggunaan tanda baca yang diperlukan dalam pembentukan kalimat, seperti penggunaan tanda titik, penggunaan tanda koma, penggunaan titik dua, penggunaan tanda tanya dan tanda seru, penggunaan tanda garis miring. penggunaan tanda petik dan petik tunggal dan lainnya. Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang penggunaan tanda pisah, fungsi, dan contohnya dalam kalimat.
Penggunaan tanda pisah memiliki beberapa fungsi dan aturan yang cukup unik dibandingkan oleh tanda baca lainnya. Penggunaan tanda pisah tipe tertentu dalam kalimat, mungkin tidak begitu familiar atau tidak sering digunakan. Namun, Anda bisa menggunakannya untuk memperjelas maksud dari kata atau kalimat tertentu. Berikut penjelasan mengenai penggunaan tanda pisah dan contohnya yang benar sesuai EYD dalam bahasa Indonesia.
Pengertian Tanda Pisah
Tanda pisah dilambangkan dengan tanda strip seperti berikut (—) en dash atau bisa juga dengan menggunakan dua tanda hubung (–) yang disebut em dash. Tanda pisah memang mirip dengan tanda hubung, namun lebih panjang sedikit dan juga memiliki fungsi yang berbeda. Dijelaskan bahwa panjang lambang dari tanda hubung sepanjang huruf ‘n’ sedangkan pada tanda pisah panjang lambangnya sepanjang huruf ‘m’.
Fungsi Tanda Pisah
Tanda pisah ini memiliki beberapa fungsi dalam kalimat, sebagai berikut :
- Untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
- Untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Mengapit bagian kalimat yang memberi penjelasan, keterangan, atau komentar pada kalimat induknya.
Penggunaan dan Contoh tanda pisah dalam kalimat
Tanda pisah pada kalimat bisa digunakan sesuai fungsinya dan diaplikasikan pada contoh berikut :
-
Tanda pisah dipakai dalam pembatasan penyisipan kata atau kalimat
Penggunaan tanda pisah dalam pembatasan penyisipan kata atau kalimat ini tanpa didahului dan diakhiri oleh spasi. Kata atau kalimat di dalam tanda pisah memberikan penjelasan maksud yang lebih spesifik dan bersifat membatasi kalimat utama/ kalimat induknya.
Contoh :
- Kemerdekaan bangsa itu–saya yakin akan tercapai–diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
- Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.
- Keberhasilan itu—saya yakin—dapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.
- Kebudayaan khas daerah–wajib–perlu dilestarikan.
- Suara rakyat–saya yakin akan didengar–menjadi pendukung keputusan publik secara nasional.
- Pancasila–yang diyakini sebagai dasar negara–harus dilaksanakan sesuai dengan ayat ayat yang terdapat didalamnya.
- Hakim memberi keputusan–setelah kebenaran ditemukan–dalam pengadilan itu.
- Tropi Juara dalam perlombaan–saya yakin bisa diraih–menjadi milik Dodi.
- Kusuksesan itu–saya yakin–bisa dicapai dengan kerja keras dan pantang menyerah.
- Pemenang pilkada–saya yakin–merupakan orang yang berpendidikan tinggi.
-
Tanda pisah dipakai dalam mengapit kata atau kalimat penjelas.
Kata atau kalimat di dalam tanda pisah memberi penjelasan kata atau kalimat sebelumnya. Misal pada kalimat contoh yang pertama, kata ‘ini’ dijelaskan maksudnya oleh kalimat yang diapit tanda pisah. Kata ini diartikan sebagai evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom. Penggunaan tanda pisah tidak disertai spasi sebelum maupun sesudah tanda pisah.
Contoh :
- Rangkaian temuan ini–evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom–telah mengubah persepsi kita tentang alam semesta.
- Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia–amanat Sumpah Pemuda–harus terus ditingkatkan.
- Pengibaran bendera Merah Putih–lambang Negara Indonesia–disertai dengan sikap tegap dan hormat.
- Tanggal 25 November, para guru–pahlawan tanpa tanda jasa–memperingati hari guru nasional.
- Dalam acara Internasional yang diselenggarakan di Bali, Bapak Jokowi–Presiden Republik Indonesia–membuka acara dengan berpidato.
- Struktur hirarki kontemporer sains–paradigma, filsafat, model konstektual, practice theory–menjadi landasan terbentuknya disiplin ilmu di Dunia.
- Seluruh alam semesta–planet, bulan, matahari, beserta isinya–diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
- Makanan khas Palembang–empek empek–menjadi favorit kepala kedutaan Luar Negeri yang berkunjung ke Indonesia.
- Tenaga kesehatan–dokter, perawat, bidan, apoteker, dan lainnya–melakukan tindakan kemanusiaan sebagai profesinya.
-
Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’
Digunakan sebagai perantara kata bilangan, waktu, penomoran, maupun tempat. Lambang (–) berarti sampai dengan atau sampai ke. Penggunaannya berada di tengah kata atau nomer yang dimaksudkan, bukan berada di ujung kata atau kalimat yang diapit seperti contoh penggunaan tanda pisah sebelumnya. Penggunaan tanda pisah pada tipe ini sama yaitu tanpa disertai spasi sebelum maupun sesudah tanda pisah.
Contoh :
- Acara ini akan dilaksanakan pada pukul 08.00–09.30 wib.
- Penemu Teori Caring, Jean Watson hidup dari tahun 1878–1958.
- Ulang tahun Republik Indonesia yang ke–58 dilaksanakan sangat meriah.
- Kereta tujuan Jakarta–Surabaya mengalami keterlambatan jadwal pemberangkatan.
- Acara pernikahan Ami dilaksanakan pada tanggal 9–10 Januari 2017.
- Lee Jong Ki menjalani masa wajib militer selama 2 tahun dari tahun 2013–2015.
- Ayah mengatur pembelian tiket PP untuk liburan keluarga dari tanggal 1–4 Januari 2017.
- Lama perjalanan dari kota Jember ke Jakarta berkisar 20–21 jam.
- Masa pemerintahan terlama yaitu masa orde baru dibawah pimpinan Presiden Soeharto berlangsung sejak tahun 1966–1998.
- Acara wisuda para calon lulusan Universitas Indonesia dijadwalkan pada tanggal 12-13 Februari 2017.
Tanda pisah sesuai dengan fungsinya memberi arti secara spesifik ketika digunakan dalam kalimat. Begitu pula dengan tanda baca lainnya. Tanda baca dalam bahasa Indonesia difungsikan untuk memperjelas suatu maksud dari sebuah kata atau kalimat, sehingga pembaca lebih memahami arti yang dimaksudkan.
- majas simbolik
- pengertian majas sinisme
- majas paradoks
- konjungsi
- jenis jenis akronim
- cara penulisan daftar pustaka
- ciri ciri kutipan langsung dan tidak langsung
- jenis jenis kata serapan
- contoh kalimat imperatif
- paragraf klasifikasi
- kalimat tunggal
- jenis jenis kalimat aktif
- macam macam imbuhan konfiks
- kalimat definisi dan kalimat deskripsi
- jenis jenis kata sifat
Pada tanda pisah ini ciri khasnya adalah tidak digunakan spasi sebelum dan sesudah tanda pisah, sehingga terlihat gabung. Disini, tanda pisah menggantikan spasi dan sebagai penjelas. Semoga penjelasan tentang penggunaan tanda pisah dan contohnya yang benar sesuai EYD dalam bahasa Indonesia diatas, dapat memberikan kemudahan pemahaman yang baik dalam mengaplikasikan tanda pisah tersebut.