Kalimat Tunggal beserta Pola dan Contohnya
Dalam dosenbahasa.com sudah pernah di bahas mengenai jenis jenis kalimat. Beberapa diantaranya, kalimat aktif dan pasif, kalimat simpleks dan kompleks, kalimat langsung dan tidak langsung, kalimat denotasi dan konotasi, kalimat imperatif deklaratif dan interogatif, dan sebagainya. Di uraian kita kali ini, kita akan mengupas tuntas mengenai kalimat tunggal beserta pola dan contohnya dalam bahasa Indonesia.
Pengertian Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat paling sederhana dalam bahasa Indonesia. Kenapa bisa paling sederhana? Jawabannya karena jumlah pola kalimatnya. Pada kalimat tunggal hanya terdapat satu pola kalimat yaitu satu subjek (S) dan satu predikat (P). Terkadang juga dapat dilengkapi dengan objek (O) ataupun keterangan (K).
Ciri Ciri Kalimat Tunggal
Bagaimana suatu kalimat dapat dikategorikan sebagai kalimat tunggal ? Untuk mengetahuinya perhatikan ciri-ciri kalimat tunggal berikut:
1. Hanya memuat satu pokok peristiwa. Contoh:
- Adik menangis. (Kalimat tunggal karena hanya ada 1 peristiwa yaitu menangis)
- Adik menangis sambil berlari. (Kalimat majemuk karena ada 2 peristiwa yaitu menangis dan berlari)
- Adik menangis tersedu-sedu. (Kalimat tunggal, kata ‘tersedu-sedu’ adalah keterangan bukan peristiwa)
2. Terdiri dari satu pola kalimat, misal pola S-P, S-P-O, atau S-P-O-K. Contoh:
- Ibu menyapu. (Kalimat tunggal)
S P - Ayah membuat kolam ikan di kebun. (Kalimat tunggal)
S P O K
3. Tidak memuat konjungsi atau tanda baca koma. Contoh:
- Rani membaca komik. (Kalimat tunggal)
- Rani membaca komik dan novel. (Kalimat Majemuk)
Jenis Kalimat Tunggal
Berdasarkan jenis predikatnya kalimat tunggal dapat dibagi menjadi kalimat nominal, kalimat verbal, kalimat adjektival, kalimat numeral, kalimat preposisional. Selain itu kalimat tunggal juga dapat disusun menjadi kalimat tunggal yang diperluas, baik pada unsur subjek dan predikat, ataupun dengan penambahan unsur baru seperti keterangan atau pelengkap. Agar lebih memahami jenis kalimat tunggal, simaklah penjelasan berikut:
1. Kalimat Nominal
Kalimat tunggal nominal memuat predikat yang berupa kata benda. Contoh:
Nenek moyangku seorang pelaut.
S P → kata benda
2. Kalimat Verbal
Jika predikat pada kalimat tunggal berupa kata kerja maka disebut sebagai kalimat tunggal verbal. Contoh:
Ibu memasak di dapur.
S P K (memasak → kata kerja)
3. Kalimat Adjektival
Jika predikat berupa kata sifat maka kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal adjektival. Contoh:
Gedung itu menjulang tinggi.
S P → kata sifat
4. Kalimat Numeral
Kalimat tunggal numeral memuat predikat berupa kata bilangan. Contoh:
Peserta aksi sebanyak 2 juta orang.
S P → kata bilangan
5. Kalimat Preposisional
Kalimat ini memuat predikat yang berupa kata depan atau preposisional. Contoh:
Makanan ayah di atas meja.
S P → preposisional
6. Kalimat tunggal dengan unsur baru
Cara pertama perluasan kalimat tunggal adalah dengan menambahkan unsur baru. Unsur baru tersebut dapat berupa keterangan atau pelengkap. Contoh:
Rani membantu ibu → Rani membantu ibu di dapur
S P O S P O K
Unsur baru yang ditambahkan pada kalimat di atas adalah keterangan di dapur.
7. Kalimat tunggal dengan perluasan pada subjek dan predikat
Cara kedua perluasan kalimat tunggal dengan memperluas subjek atau predikat pada kalimat tunggal. Contoh:
Wanita itu membuang bayi di sungai → Wanita yang memakai masker itu membuang bayi di sungai
S P O K S P O K
Contoh Kalimat Tunggal
Apakah sudah paham tentang kalimat tunggal? Berikut disajikan contoh-contoh kalimat tunggal. Beberapa contoh sudah dilengkapi dengan keterangan jenis kalimat. Kalimat yang belum dilengkapi keterangan dapat Anda gunakan sebagai latihan atau tes pemahaman materi.
- Ririn berlari ke arah kantin.
- Ririn yang berkaki jenjang itu berlari ke arah kantin. (perluasan subjek dari kalimat no.1)
- Ririn berlari ke arah kantin yang sedang ramai. (perluasan keterangan dari kalimat no.1)
- Ririn akan berlari ke arah kantin. (perluasan predikat dari kalimat no.1)
- Ibu mendatangi rumah itu kemarin.
- Ibu mendatangi rumah yang terbakar itu kemarin. (perluasan objek dari kalimat no.5)
- Restu berpidato.
- Restu berpidato dengan lantang. (penambahan unsur baru yaitu pelengkap dari kalimat no.7)
- Restu yang pemberani itu berpidato. (perluasan subjek dari kalimat no.7)
- Restu berpidato di upacara bendera. (penambahan unsur baru yaitu keterangan dari kalimat no.7)
- Ibu Ani adalah seorang pengusaha hijab. (kalimat tunggal nominal)
- Kiki adalah adik dari Kaka. (kalimat tunggal nominal)
- Orang aneh itu ternyata teman lamaku. (kalimat tunggal nominal)
- Budi adalah siswa terpintar di sekolah. (kalimat tunggal adjektival)
- Benda itu bukanlah bom
- Benda berbungkus plastik hitam itu bukanlah bom. (perluasan subjek dari kalimat no.1)
- Andi berlari dengan sangat kencang. (kalimat tunggal adjektival)
- Bayi itu menangis sangat kencang tadi malam. (kalimat tunggal verbal)
- Polisi menembak buronan. (kalimat tunggal verbal)
- Rumah korban pencurian itu sangat mewah. (kalimat tunggal adjektival)
- Ibu pulang ke desa hari ini. (kalimat tunggal preposisional)
- Pemain bulutangkis itu dari Indonesia. (kalimat tunggal preposisional)
- Orang yang tertembak ada 2 orang. (kalimat tunggal numeral)
- Kambing qurban tahun ini ada 100 ekor. (kalimat tunggal numeral)
- Mereka sarapan bersama.
- Ciko menulis surat.
- Eman menunggu bus di halte.
- Mei-mei menyiram tanaman bunga.
- Faisal berangkat ke Jogja tadi malam.
- Ibu membawakan bekal makanan.
- Tiki menghitung uang sakunya.
- Dedi memancing ikan di sungai.
- Andre memecahkan gelas dengan sengaja.
- Paket berada di atas meja.
- Paket yang berisi kurma berada di atas meja.
- Paman membantu saya.
- Paman yang baik hati membantu saya. (perluasan subjek dari kalimat no.36)
- Paman membantu saya, keponakan tersayangnya. (perluasan objek dari kalimat no.36)
- Pemburu membunuh singa.
- Pemburu membunuh singa menggunakan senapan. (perluasan keterangan cara dari kalimat no.39)
- Pemburu membunuh singa di tengah hutan. (perluasan keterangan tempat dari kalimat no.39)
- Saya mengerjakan soal itu sampai pukul sebelas malam.
- Pangeran Diponegoro berjuang bersama pengikutnya.
- Pangeran Diponegoro berjuang dengan semangat.
- Harimau mengintai mangsanya dengan sangat tenang.
- Hewan berbulu tebal itu menyerang pengunjung kebun binatang.
- Ranti berjalan dengan pelan.
Demikianlah artikel mengenai kalimat tunggal beserta pola dan contohnya. Cobalah membuat kalimat tunggal dari setiap jenisnya agar lebih paham. Semoga artikel ini banyak membantu untuk sumber belajar bahasa Indonesia. Terima kasih.