Jenis-Jenis Akronim dalam Bahasa Indonesia
Sehari hari, kita sering mendengar atau bahkan menyebutkan sebuah akronim. Kata akronim mungkin bagi sebagian orang terdengar sedikit asing. Bagaimana jika kita ganti dengan kata singkatan ? Umum bukan? Akronim atau singkatan seringkali kita jumpai atau kita gunakan dalam sebuah kata. kata ASI, tidak asing bukan. ASI termasuk dalam sebuah akronim atau singkatan. Untuk lebih jelasnya apa itu akronim? Dibawah ini kita akan menguraikan pengertian dan jenis jenis akronim dalam bahasa Indonesia.
Pengertian Akronim
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:18), akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misal : mayjen untuk mayor jenderal, sidak untuk inspeksi mendadak, rudal untuk peluru kendali, dan lain sebagainya).
Akronim yang baik adalah akronim yang tidak terlalu pendek dan juga tidak terlalu panjang. Karena akronim yang terlalu pendek beresiko memiliki kesamaan dengan akronim lain namun memiliki makna yang berbeda. Sedangkan akronim yang terlalu panjang akan merepotkan atau sulit untuk diucapkan.
Aturan Pembentukan Akronim
Dalam membentuk suatu akronim ada dua hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi komplikasi dengan akronim lain, yaitu :
- mudah diucapkan
- kata-kata yang digunakan sesuai dengan makna yang diwakilkan
- jumlah suku kata dalam akronim tidak lebih dari 3 (tiga) suku kata
- sesuai dengan pola kata dalam bahasa Indonesia yakni memiliki keserasian antara huruf vokal dan konsonan, sehingga mudah diingat
Seorang filsuf bahasa, matematika dan logika yang bernama Wittgenstein (1889 – 1951) mengemukakan pendapatnya tentang pembentukan akronim dari segi perspektif etika bahasa, bahwa perkataan adalah sebuah tindakan moral, sehingga perkataan yang benar adalah yang didasari dengan etika, moralitas, dan logika yang baik.
Jenis-jenis Akronim
1. Akronim Gabungan Huruf
Akronim gabungan huruf merupakan gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri, ditulis dengan huruf kapital semua dan tanpa titik. Contoh : LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
2. Akronim Gabungan Suku Kata
Akronim gabungan suku kata adalah gabungan dari beberapa unsur nama diri, yang berupa suku kata dan huruf yang ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh : Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
3. Akronim Campuran
Akronim campuran adalah akronim yang merupakan gabungan huruf, suku kata, atau keduanya dari deret kata dan ditulis dengan huruf kecil. Contoh : pemilu = pemilihan umum.
Contoh Akronim
Berikut ini beberapa contoh daftar akronim yang lazim digunakan, yaitu sebagai berikut :
Akronim “A”
AAI = Asosiasi Advokat Indonesia
ABAEI = Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia
ABKI = Asosiasi Bank Kustodian Indonesia
ABRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
ABT = Anggaran Belanja Tahunan
Akronim “B”
BAAK = Biro Administrasi Akademis Kemahasiswaaan
BAHUMAS = Badan Musyawarah Pengusaha Swasta
BAK = Biro Administrasi Keuangan
BEI = Bursa Efek Indonesia
BAN = Badan Akreditasi Nasional
Akronim “C”
Cagub = Calon Gubenur
Capres = Calon Presiden
Cawagub = Calon Wakil Gubenur
Cawapres = Calon Wakil Presiden
CPNS = Calon Pegawai Negeri Sipil
Akronim “D”
Depag = Departemen Agama
Depanri = Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Nasional
Depdagri = Departemen Dalam Negeri
Depdikbud = Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Depdiknas = Departemen Pendidikan Nasional
Akronim “E”
EBTA = evaluasi belajar tahap akhir
ESDM = energi sumber daya mineral
EMKA = ekspedisi muatan kereta api
ET = Eks Tahanan Politik
EYD = Ejaan (Bahasa Indonesia) yang Disempurnakan
Akronim “F”
FKIP = Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FKSS = Fakultas Keguruan Sastra dan Seni
FPBS = Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
FPIPS = Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FPMIPA = Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Akronim “G”
G-30S/PKI = Gerakan 30 September/ Partai Komunis Indonesia
Gapeknas = Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional
GAPINAS = Gabungan Pengusaha Eksportir Ikan Hias Nasional
GAPKI = Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
GBHN = Garis-garis Besar Haluan Negara
Akronim “H”
HAM = hak asasi manusia
HAMKI = Himpunan Ahli Manajemen Konstruksi Indonesia
hankam = pertahanan dan keamanan
Hardiknas = Hari Pendidikan Nasional
HIPMI = Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
Akronim “I”
IAIN = Institut Agama Islam Negeri
IAKMI = Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
IAMPI = Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia
IJTI = Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia
IKADI = Ikatan Dai Indonesia
Akronim “J”
Jabodetabek = Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi
JPKM = Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
JPLH = Jaringan Perpustakaan Lingkungan Hidup
Jamsostek = Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Jardiknas = jaringan pendidikan nasional
Akronim “K”
KAA = Konferensi Asia Afrika
kabag = kepala bagian
kabid = kepala bidang
Kabidhumas = Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
Kadin = Kamar Dagang dan Industri, Kamar Dagang Indonesia
Akronim “L”
LAPAN = Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional
Lapan = Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
lapas = lembaga pemasyarakatan
LBHI = Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Akronim “M”
MA = Mahkamah Agung
MDI = Mejelis Dakwah Islamiyah
MEA = Masyarakat Ekonomi ASEAN
Mendikbud = Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mendiknas = Menteri Pendidikan Nasional
Akronim “N”
NIK = Nomor Induk Karyawan
NIM = Nomor Induk Mahasiswa
NKKBS = Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia
NU = Nahdatul Ulama
Akronim “O”
ONH = Ongkos Naik Haji
OPP = Organisasi Peserta Pemilu
OPSI = Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia
ORARI = Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia
Organda = Organisasi Angkatan Darat
Akronim “P”
P3AD = Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat
P3DT = Proyek Peningkatan Pembangunan Desa Tertinggal
P3GB = Pusat Pengembangan Pendidikan Guru Bahasa
PAM = Perusahaan Air Minum
Panwaslu = Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Akronim “R”
R I = Republik Indonesia
R.A. = Raden Ajeng, Raden Ayu
RAPBD = Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
RAPBN = Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Repelita = Rencana Pembangunan Lima Tahun
Akronim “S”
satpam = satuan pengamanan
satpolantas = kesatuan polisi lalu lintas
SBI = Sekolah Bertaraf Internasional, Sertifikat Bank Indonesia
SBKRI = Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia
SBN = Surat Berharga Negara
Akronim “T”
tabanas = tabungan pembangunan nasional
tahapan = tabungan hari depan
THT = telinga, hidung, dan tenggorok
TKI = Tenaga Kerja Indonesia
TKP = Tempat Kejadian Perkara
Akronim “U”
UDKP = Unit Daerah Kerja Pembangunan
UGD = Unit Gawat Darurat
UKM = Usaha Kecil dan Menengah
UKS = Usaha Kesehatan Sekolah
UMR = Upah Minimum Regional
Akronim “V”
VUTW = Varietas Unggul Tahan Wereng
Akronim “W”
Wanhankamnas = Dewan Pertahanan Keamanan Nasional
WITA = Waktu Indonesia Tengah
WNA = Warga Negara Asing
WNI = Warga Negara Indonesia
waserda = warung serba ada
Akronim “Y”
ybs. = yang bersangkutan
YLKI = Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
YPAC = Yayasan Pendidikan Anak Cacat
YPOC = Yayasan Pembina Olahraga Cacat
yth. = Yang Terhormat
Akronim “Z”
ZEE = Zona Ekonomi Eksklusif
ZIS = zakat, infak, dan sedekah
- majas paradoks
- majas repetisi
- penggunaan huruf tebal
- penggunaan tanda garis miring
- penggunaan tanda koma
- penggunaan tanda titik
- penggunaan imbuhan man wan dan wati
- ciri ciri kutipan langsung dan tidak langsung
- kata majemuk
- penulisan angka dan bilangan
- contoh kalimat imperatif
- contoh kalimat denotasi dan konotasi
- contoh majas sinekdoke
- contoh karangan eksposisi
- contoh pidato
Demikianlah pembahasan penjelasan mengenai jenis-jenis akronim dalm bahasa Indoneisa. Semoga bermanfaat.