X

Contoh Cerita Novel dalam Bahasa Indonesia

Novel merupakan suatu bentuk cerita yang menceritakan kisah hidup seseorang atau suatu peristiwa yang dikisahkan secara rumit dan panjang. Selain sebagai bentuk cerita, novel juga termasuk ke dalam golongan jenis-jenis prosa baru, jenis-jenis karangan non ilmiah, serta jenis-jenis prosa fiksi. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui seperti apa bentuk dari sebuah cerita novel. Karena bentuk aslinya yang cukup panjang, maka di artikel ini kita akan melihat sebagian kecil dari bentuk novel tersebut. Adapun contoh yang dimaksud adalah sebagai berikut ini!

Sang Priyayi (Bab Sastrodarsono)*

Karya: Umar Kayam

Waktu dokar yang saya naiki membelok ke arah utara, meninggalkan jalan besar yang menghubungkan Suarakarta dan Madiun, hati saya mulai berdebar. Di depan saya jalan desa sepanjang kira-kira lima kilometer menuju langsung ke Kedungsimo, desa saya, tempat orang-orang tua saya. Di depansaya, lima kilometer lagi, orangtua saya akan menerima saya dengan tangan terbuka lebar dan senyum yang tidak kurang pula lebarnya. Bagaimana tidak, hari itu saya–Soedarsono–anak tunggal dari Mas Atmokasan, petani Desa Kedungsimo, pulang dari Madiun dengan berhasil mengantongi beslit guru bantu di Ploso: Guru Bantu. Itu berarti sayalah orang pertama dalam keluarga besar kami yang berhasil menjadi priyayi, meskipun priyayi yang paling rendah tingkatnya. Itu tidak mengapa, yang penting kaki saya sudah melangkah masuk jenjang priyayi.

Beberapa tahun lagi, kalau saya rajin dan setia kepada gubermen, saya akan menjadi guru penuh sekolah desa. Itu akan lebih memantapkan kedudukan saya sebagai sebagai priyayi dan abdi gupermen. Dan kalau saya sudah menjadi mantri guru, wah, itu sudah boleh dikatakan menjadi priyayi yang terpandang.

Orangtua saya adalah petani desa jekek, petani desa yang benar-benar asli. Demikian juga dengan paman-paman dan pakde saya. Semuanya petani desa. Semua dari keluarga besar kami itu, seperti juga kebanyakan keluarga petani di desa, menginginkan pada satu waktu salah seorang anggota keluarganya bisa maju menjadi priyayi dan tidak berhenti dan puas menjadi petani desa saja. Maka mereka pun menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah desa. Sepupu-sepupu saya dan saya dikirim oleh orangtua kami dengan tujuan itu, tanpa terkecuali.

Tetapi, sekolah bagi kami anak desa merupakan kandang-kandang yang tersekat-sekat dengan penggembala galak yang disebut guru. Kebanyakan dari kami tidak tahan dan kerasan di sekolah. KAmi merindukan sawah, lapangan permainan kami, kerbau dan sapi kami, pohon-pohon mangga yang kami lempari dengan batu, burung-burung yang kami plintengi (diketapel dengan batu) yang kemudian kami kropok (dibakar dalam onggokan daun-daun kering). Lagi pula, orangtua kami kebanyakan juga tidak tahan kehilangan kami lama-lama di sekolah.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Demikianlah contoh cerita novel dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah refrensi soal cerita, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh cerita cerpen, contoh mite atau mitos, contoh dongeng parabel, contoh dongeng sage, contoh fabel pendek beserta strukturnya, alur cerita, tahapan dalam alur cerita, serta artikel jenis-jenis alur cerita. Semoga bermanfaat dan mampu memberi wawasan baru bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai cerita novel khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula jika terdapat kesalahan di dalam artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih.

*Disadur dari Novel “Para Priyayi” karya Umar Kayam, halaman 32-33. (dengan sedikit perubahan)

Categories: Cerita
Ratna Sumarni S.Pd: