Contoh Dongeng Parabel dalam Bahasa Indonesia
Menurut kbbi.web.id, parabel didefinisikan sebagai cerita rekaan yang mengandung pesan-pesan keagamaan, moral, maupun kebenaran umum yang diceritakan dengan menggunakan perbandingan ataupun ibarat. Parabel sendiri terasuk ke dalam salah satu diantara macam-macam dongeng selain contoh fabel pendek beserta strukturnya, contoh legenda singkat, dan contoh dongeng sage. Selain itu, parabel juga masuk ke dalam jenis-jenis karangan non ilmiah dan juga jenis-jenis prosa lama. seperti halnya jenis dongeng lainnya, parabel juga mempunyai tahapan alur dalam cerita, serta unsur intrinsik dan ekstrinsik di dalamnya.
Salah satu contoh cerita yang termasuk ke dalam parabel adalah cerita Malin Kundang yang berasal dari Suatera Barat. Secara garis besar, parabel tersebut berisi pesan tentang akibat atau dampak buruk dari sikap durhaka kepada orang tua, khususnya kepada Ibu. Untuk mengetahui seperti apa cerita Malin Kundang tersebut, berikut ditampilkan cerita lengkap Malin Kundang yang merupakan salah satu contoh dongeng parabel dalam bahasa Indonesia. Adapun contoh yang ada di bawah ini dikutip dari laman id.wikipedia.org dengan beberapa perubahan di dalamnya.
Malin Kundang
Alkisah, hiduplah seorang janda yang tinggal di sebuah rumah kecil bersama anaknya yang bernama Malin Kundang. Janda tersebut sehari-harinya bekerja sebagai nelayan menggantikan suaminya yang meninggal karena tengah mencari ikan di laut. Sementara itu, anaknya yang biasa dipanggil Malin itu berdiam diri di rumah dan sesekali bermain di luar rumah laiknya anak-anak pada umumnya. Malin dikenal sebagai anak yang cerdas namun mempunyai sifat yang nakal.
Pada suatu ketika, Malin si anak cerdas dan nakal ini tengah mengejar-ngejar seekor ayam dan hendak memukulnya dengan sebuah sapu. Namun nahas, saat tengah mengejar ayam tersebut, Malin malah terjatuh dan lengan kanannya pun tergores batu dan juga terluka. Luka di tangan kanannya itu sangatlah sulit untuk dihlangkan, sehingga luka tersebut tetap berada di lengan kanan Malin dan kelak akan menjadi tanda atau identitas dari diri Malin.
Saat beranjak dewasa, Malin meminta izin kepada Ibunya untuk mencari merantau dan mencari nafkah di luar kampung halaman mereka demi membantu kehidupan Ibunya. Mendengar permintaan anaknya tersebut, Ibu dari Malin sempat menolaknya. Namun, akhirnya sang Ibu pun mengizinkan Malin untuk merantau setelah Malin berulang kali membujuk Ibunya.
Singkat cerita, Malin pun mulai melakukan perantauannya dengan menaiki sebuah kapal yang besar dan diisi oleh banyak penumpang dan anak buah kapal. Selama ada di dalam kapal, Malin banyak belajar tentang ilmu pelayaran dari para anak buah kapal yang telah berpengalaman di dalam kapal tersebut.
Pada suatu ketika, kapal yang dinaiki Malin tiba-tiba diserang oleh sekawanan bajak laut. Semua harta benda yang ada di dalam kapal tersebut telah dirampas oleh para bajak laut bahkan para penumpang dan anak buah kapalnya pun telah dibunuh. Untungnya, Malin bisa menyelamatkan diri di dalam suatu ruang yang tidak diketahui oleh para bajak laut.
Malin yang selamat itu pun terkatung-katung bersama kapal yang telah ditinggalkan oleh bajak laut dan penuh dengan mayat tersebut. Singkat cerita, kapal yang dinaiki Malin itu pun terdampar di suatu pulau. Di pulau tersebut, Malin berhasil diselamatkan oleh para penghuni pulau tersebut dan Malin pun bekerja di pulau itu. Atas keuletan dan kerja kerasnya, Malin pun berhasil menjadi seorang saudagar yang kaya raya dan telah mempunyai seorang istri yang cantik.
Berita tentang Malin yang sukses menjadi saudagar kaya yang beristri cantik pun telah sampai ke telinga sang Ibu. Sang Ibu pun tentu saja gembira mendengar kabar anaknya yang telah sukses di perantauan tersebut. Pada suatu ketika, Malin dan sang istri beserta anak buah kapalnya melakukan pelayaran dan mengunjungi kampung tempat dimana ia dan Ibunya berasal.
Kapal yang dinaiki Malin pun telah sampai di kampung halaman Malin. Melihat kapal tersebut, Ibunda Malin Kundang pun lantas gembira dan mendekati kapal itu. Saat kapal itu mendarat, muncullah sosok Malin yang tampan beserta istri dan anak buahnya. Ibu Malin pun lantas mendekati anaknya yang telah sukses tersebut.
Malin sebetulnya mengetahui bahwa sosok perempuan tua yang mendekatinya saat turun dari kapal tersebut adalah Ibunya. Namun, karena malu melihat Ibunya yang sudah tua dan memakai pakaian compang-camping tersebut. Akhirnya, Malin pun malah mengabaikan Ibunya dan tidak mau megakui Ibunya dihadapan istrinya. Ibu Malin pun merasa jengah karena telah diperlakukan oleh anak semata wayangnya tersebut. Ibu Malin pun marah dan seketika berdoa kepada Tuhan bahwa jika orang yang tidak mengakui dirinya tersebut memanglah Malin Kundang, maka kutuklah dia menjadi sebuah batu. Doa Sang Ibu pun dikabulkan oleh Tuhan dan Malin pun berubah wujud menjadi sebuah batu.
Demikianlah contoh dongeng parabel dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.