X

22 Ciri-Ciri S, P, O, K dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia yang paling dikenal di masyarakat awam adalah subjek, predikat, objek, dan keterangan. Keempat unsur ini biasa dikenal dengan sebutan S, P, O, K. Keempatnya juga mempunyai fungsi dan ciri khasnya masing-masing. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui seperti apa ciri-ciri dari keempat unsur tersebut, yang dimana keempatnya juga merupakan unsur-unsur dari sebuah kalimat tunggal. Adapun ciri-ciri S, P, O, K, dalam kalimat bahasa Indonesia yang dilansir dari laman id.wikibooks.org adalah sebagai berikut!

Ciri-Ciri Subjek (S)

Menurut laman kbbi.web.id, subjek diartikan sebagai pokok kalimat, di mana pokok atau inti dalam suau kalimat. Dalam kalimat aktif, subjek biasanya berperan sebagai pelaku. Adapun ciri-ciri dari subjek sendiri adalah:

  1. Mampu menjawab fungsi kata tanya apa atau siapa.
  2. Dapat didahului kata bahwa.
  3. Berupa jenis-jenis kata benda atau bisa juga berupa frasa benda (contoh frasa nomina). Meski begitu, subjek juga kadang bisa berupa jenis-jenis kata sifat.
  4. Dapat dilengkapi dengan kata ini atau itu yang diletakkan setelah subjek.
  5. Dapat ditambah dengan kata yang.
  6. Jika subjek berupa kata sifat, maka subjek tersebut bisa ditambah dengan kata si atau sang.
  7. Tidak dapat didahului preposisi atau kata depan di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, atau preposisi lainnya.
  8. Tidak dapat disisipi kata ingkaran tidak, namun bisa didisipi dengan kata ingkaran bukan.

Ciri-Ciri Predikat (P)

Predikat merupakan unsur yang letaknya ada di sebelah subjek. Predikat berfungsi sebagai unsur yang menjelaskan perbuatan yang dilakukan subjek kepada objek, atau bisa juga sebagai unsur yang menjelaskan apa yang sedang dialami subjek. Adapun ciri-ciri unsur ini adalah:

  1. Mampu menjawab kata tanya bagaimana atau mengapa.
  2. Dapat diselipkan kata ingkaran tidak atau bukan.
  3. Dapat diawali dengan kata keterangan aspek akan, sedang, sudah, hampir, atau selalu.
  4. Dapat juga diawali dengan kata keterangan modalitas sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, selayaknya, atau mesti/semestinya.
  5. Tidak dapat didahului oleh kata yang. Jika didahului oleh kata yang, maka predikat akan mengalami perubahan fungsi, yaitu sebagai perluasan dari unsur subjek.
  6. Dapat didahului oleh kata adalah, ialah, atau yakni.
  7. Predikat dapat berupa kata benda, jenis-jenis kata kerja, kata sifat, atau jenis-jenis kata bilangan.

Ciri-Ciri Objek (O)

Objek merupakan unsur kalimat yang letaknya ada setelah predikat. Namun, dalam contoh kalimat pasif, objek justru diletakkan di awal kalimat atau sebelum predikat. Objek sendiri dapat digunakan atau tidak digunakan sama sekali tergantung dari jenis-jenis kalimat yang hendak ditulis. Misalnya, jika kalimat yang ditulis adalah kalimat aktif transitif, maka unsur objek tentu saja dapat digunakan. Sebaliknya, jika kalimat yang ditulis adalah kalimat aktif intransitif atau contoh kalimat aktif semitransitif, maka unsur objek tidak dapat digunakan sama sekali.

Sama seperti subjek dan predikat, objek pun juga mempunyai sejumlah ciri, yaitu:

  1. Berupa kata benda.
  2. Tidak dapat diselipkan jenis-jenis kata depan.
  3. Mampu menjawab kata tanya apa atau siapa seperti halnya unsur subjek.
  4. Letaknya berada setelah predikat, jika kalimatnya kalimat aktif. Namun, jika kalimat aktifnya diubah menjadi kalimat pasif, maka objek pun letaknya akan berpindah ke awal kalimat atau sebelum predikat.

Ciri-Ciri Keterangan (K)

seperti halnya objek, keterangan juga merupakan unsur yang dapat digunakan atau tidak digunakan sama sekali tergantung jenis kalimat apa yang dipakai atau ditulis. Adapun ciri-ciri dari salah satu unsur kalimat ini adalah:

  1. Bukan merupakan unsur utama kalimat. Namun, adanya keterangan akan membuat pesan yang disampaikan secara kalimat menjadi lebih jelas dan rinci.
  2. Bisa diletakkan di awal, di tengah, atau di akhir sebuah kalimat.
  3. Terdiri dari beberapa jenis, di mana jenis-jenis kata keterangan tersebut adalah: keterangan waktu, tempat, cara, alat, tujuan, sebab, akibat, derajat, perbandingan, pelaku, syarat, pembatasan, dan aspek.

Demikianlah pembahasan mengenai ciri-ciri S, P, O, K dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi seputar kalimat, pembaca dapat membuka artikel ciri-ciri kalimat dalam bahasa Indonesia, atau bisa juga membuka artikel pola kalimat dasar beserta contohnya. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Categories: Kalimat
Ratna Sumarni S.Pd: