22 Contoh Majas Asidenton dan Polisidenton dalam Kalimat Bahasa Indonesia
Majas merupakan sebuah gaya bahasa yang berfungsi untuk mengiaskan suatu hal dengan hal lainnya, membandingkan suatu hal dengan hal lainnya, ataupun menegaskan suatu hal. Majas sendiri mempunyai banyak macam, di mana dua diantara macam-macam majas tersebut adalah majas asidenton dan juga polisidenton.
Majas asidenton merupakan majas yang menegaskan suatu hal dengan menyebut beberapa kata secara berurutan tanpa menggunakan macam-macam kata penghubung atau konjungsi. Sebaliknya, majas polisidenton merupakan majas yang menegaskan suatu hal dengan menyebut beberapa kata secara berurutan yang i dalamnya terdapat kata penghubung atau konjungsi.
Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui seperti apa contoh-contoh kedua majas tersebut dalam format kalimat. Adapun beberapa contoh tersebut adalah sebagai berikut ini!
A. Contoh Majas Asidenton dalam Kalimat Bahasa Indonesia
- Sehari, dua hari, tiga hari, dia tidak kunjung mengabariku.
- Selembar, dua lembar, tiga lembar uangnya telah dia habiskan untuk berjudi.
- Setahun, dua tahun, tiga tahun, dia masih belum pulang ke kampungnya.
- Makan, tidur, bermain, adalah kegiatannya sehari-hari.
- Andi, Budi, Tara, Nita, mereka adalah teman-teman terbaikku.
- Sepiring, dua piring, tiga piring nasi telah dia habiskan sendiri.
- Rapi, disiplin, rajin adalah tiga kata yang cocok untuk menggambarkan sosok seorang Didi.
- Kecewa, sakit hati, kesal adalah tiga perasaan yang sedang berkecamuk di hatiku saat ini.
- Meriah, gemerlap, seru adalah tiga kata yang tepat untuk menggambarkan pagelaran musik tersebut.
- Pak Budi, Pak Untoro, Pak Cokro tengah asyik berbincang di pos ronda itu.
B. Contoh Majas Polisidenton dalam Kalimat Bahasa Indonesia
- Sehari, dua hari, bahkan berbulan-bulan, dia tak kunjung mengabariku.
- Selembar, dua lembar, hingga berpuluh-puluh lembar telah dia habiskan untuk berjudi.
- Setahun, dua tahun, hingga satu windu, dia masih belum pulang ke kampungnya.
- Makan, tidur, dan bermain adalah kegiatannya sehari-hari.
- Andi, Budi, Tara, dan Nita adalah teman-teman terbaikku.
- Sepiring, dua piring, bahkan satu bakul nasi telah dia habiskan sendiri.
- Rapi, disiplin, dan rajin adalah tiga kata yang cocok untuk menggambarkan sosok seorang Didi.
- Kecewa, sakit hati, dan kesal adalah tiga perasaan yang sedang berkecamuk di hatiku saat ini.
- Meriah, gemerlap, dan juga seru adalah tiga kata yang tepat untuk menggambarkan pagelaran musik tersebut.
- Pak Budi, Pak Untoro, serta Pak Cokro tengah asyik berbincang di pos ronda itu.
- Dia pun menatap mataku dengan saksama, lalu kemudian aku pun membalas tatapannya, setelah itu dia pun tersipu karenanya, dan dia pun bergegas berlari karena salah tingkah.
- Para pemateri seminar itu menyampaikan materi-materi mereka, setelah itu sesi tanya jawab dibuka, dan acara seminar pun ditutup dengan pemberian plakat kepada semua pemateri.
Demikianlah beberapa contoh majas asidenton dan polisidenton dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika ingin mengetahui banyak ihwal contoh majas asidenton dan polisidenton, serta jenis majas lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh majas asidenton, contoh majas polisidenton, contoh majas asosiasi, contoh majas esklamasio, contoh majas klimaks, serta contoh majas anafora dan metafora.
Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan baru kepada para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas asidenton dan polisidenton pada khususnya, maupun materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula jika terdapat kesalahan pada penulisan ataupun penjelasan yang terkandung di dalam artikel ini. Sekian dan terima kasih.