16 Contoh Majas Anafora dan Alonim dalam Bahasa Indonesia
Dua di antara macam-macam majas penegasan yang ada adalah majas anafora dan majas alonim. Majas anafora adalah majas yang menegaskan suatu hal dengan cara mengulang kata-kata tertentu. Sementara itu, majas alonim merupakan majas yang menegaskan suatu hal dengan menggunakan nama panggilan tertentu. Pada artikel kali ini, kedua majas penegasan tersebut akan ditampilkan beberapa contoh di antaranya. Adapun contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut ini!
- Meskipun lelah, meskipun lunglang, dan meskipun aku terlunta, aku akan terus berjuang tanpa henti.
- Kata yang diulang-ulang dalam kalimat di atas: meskipun.
- Entah besok hari, entah lusa hari, entah hari-hari setelahnya, aku akan selalu mendambakanmu.
- Kata yang diulang-ulang dalam kalimat di atas: entah.
- Baik dengan air panas, baik dengan air dingin, kopi tetap nikmat untuk dicecapi.
- Kata yang diulang-ulang dalam kalimat di atas: baik.
- Apapun keputusan yang kau ambil, apapun jalan yang kautempuh, apapun impian yang hendak engkau kejar, aku akan tetap menghormatimu.
- Kata yang diulang-ulang dalam kalimat di atas: apapun.
- Sudah berhari-hari, sudah bermingu-minggu, bahkan sudah bertahun-tahun, dia tak kunjungi kembali ke kampung ini.
- Kata yang diulang-ulang dalam kalimat di atas: sudah.
- Walaupun dianggap pengangguran, walaupun dianggap sebagai pekerja serabutan, dan walaupun dianggap luntang-lantung tak jelas, aku akan tetap menjadi seorang pekerja lepas.
- Kata yang diulang-ulang dalam kalimat di atas: walaupun.
- Telah kucurahkan waktuku untuk memikirkannya, telah kuberikan segala yang dia minta, telah aku korbankan segalanya untuknya, namun dia selalu saja mengabaikanku.
- Kata yang diulang-ulang dalam kalimat di atas: telah.
- Mungkin saja pilihanku ini salah, mungkin saja yang kupilih itu benar. Tetapi, apapun itu, aku akan tetap pada apa yang telah aku pilih.
- Kata yang diulang-ulang pada kalimat di atas: mungkin saja.
- Masih pagi begini kau mau ke mana, bung?
- Nama panggilan yang dipakai pada kalimat di atas: bung.
- Hei, saudara, bagaimana dengan kabar Anda saat ini?
- Nama panggilan yang dipakai pada kalimat di atas: saudara.
- Bagaimana dengan kondisi kesehatan anak saya, dok?
- Nama panggilan yang dipakai pada kalimat di atas: dok.
- Selamat datang di restoran kami, nona.
- Nama panggilan yang dipakai pada kalimat di atas: nona.
- Mengapa kau menangis tersedu-sedu, nak?
- Nama panggilan yang dipakai pada kalimat di atas: nak.
- Jadi, apa yang bisa kami bantu, tuan?
- Nama panggilan yang dipakai pada kalimat di atas: tuan.
- Apa yang harus hamba perbuat saat ini, paduka raja?
- Nama panggilan yang dipakai pada kalimat di atas: paduka raja.
- Jadi, apa penemuan baru itu, tuan profesor?
- Nama panggilan yang dipakai pada kalimat di atas: tuan profesor.
Demikianlah beberapa contoh majas anafora dan alonim dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai contoh dari majas anafora dan alonim khususnya, maupun materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan bila terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih.
Jika pembaca ingin menambah referensi soal majas, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh majas asosiasi, contoh majas tautoles, contoh majas eufimisme dan disfemisme, serta artikel contoh majas ironi dan litotes.