24 Contoh Majas Ironi dan Sinisme dalam Bahasa Indonesia
Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa contoh macam-macam majas sindiran. Kali ini, kita akan mengetahui secara khusus beberapa contoh di antara beberapa macam-macam majas sindiran. Adapun beberapa macam majas sindiran tersebut adalah majas ironi dan sinisme.
Majas ironi merupakan majas yang dipakai untuk menyindir orang dengan cara menggunakan kata-kata yang berlainan makna. Sementara itu, majas sinisme merupakan majas yang dipakai untuk menyindir orang dengan cara menggunakan kata-kata yang lugas dan kasar.
Adapun beberapa contoh dari dua majas sindiran tersebut bisa disimak sebagaimana berikut ini!
- Wangi sekali kau hari ini, sampai-sampai lalat mau mengerumunimu,
- Bagus sekali gambarmu itu, aku sampai tak bisa membedakan gambarmu dengan muntahan kucing saking bagusnya.
- Cat rumahmu bagus sekali, aku saja sampai enggan melihat cat rumahmu itu.
- Bagus sekali tulisanmu, membuat mataku menjadi perih saat membacanya.
- Otakmu pintar sekali, soal matematika semudah ini saja kau tak bisa menjawabnya.
- Rumahmu ternyata dekat sekali ya, aku saja sampai ngos-ngosan gara-gara ke rumahmu.
- Enak sekali masakanmu ini, sampai-sampai aku mau muntah karena saking enaknya.
- Wah, riasan wajahmu indah sekali ya. Aku yakin riasan wajahmu itu akan membuat para lelaki menjauhi dirimu.
- Baju yang kau pakai itu pas sekali untuk tubuhmu. Saking pasnya, kau jadi terlihat seperti anak kecil yang memakai baju yang kebesaran.
- Murah sekali barang daganganmu ini, tuan. Saking murahnya, semua uang di dompetku sampai tak mampu membeli barang dagangan tuan.
- Barang daganganmu bagus sekali, tuan. Aku saja sampai enggan membelinya.
- Bubur buatanmu enak sekali, membuatku jadi teringat akan muntahan kucing yang kutemukan di jalanan.
- Untuk apa aku setia padamu, jika kau saja selalu mengkhianati dirku.
- Untuk apa kau bergaji besar, jika kau tak bisa menikmati hidupmu dengan gajimu yang besar itu.
- Buat apa kau punya rumah megah, jika tiap harinya rumahmu itu selalu saja kau tinggalkan.
- Buat apa kau sekolah jauh-jauh ke luar negeri, kalau sikap dan pemikiranmu masih saja seperti seorang anak kecil.
- Buat apa aku membeli makanan itu dengan harga mahal, jika porsinya saja begitu kecil dan tidak mengenyangkan perutku.
- Sudahlah, kau jangan bersandiwara di hadapanku. Sandiwaramu sudah kedaluwarsa di mataku.
- Kalau saja dulu aku tahu bahwa engkau sekejam ini, aku pasti akan menjauhimu untuk selama-lamanya.
- Buat apa kau memamerkan pacarmu, jika ternyata selama ini pacarmu tak pernah mencintaimu.
- Apa gunanya kau membeli pakaian mahal, jika ternyata pakaian tersebut tak pernah sekalipun kau pakai.
- Apa gunanya kau menghina diriku, jika ternyata engkau jauh lebih hina dari diriku.
- Untuk apa aku terus-menerus mendengarkan ucapanmu, kalau ucapanku saja tak pernah kau dengarkan sama sekali.
- Apalah artinya aku menunggumu, jika kau tak pernah menungguku sama sekali.
Demikianlah beberapa contoh majas ironi dan sinisme dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan baru bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas ironi dan sinisme pada khususnya, serta materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan bila terdapat beberapa kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih.
Jika pembaca ingin menambah referensi soal majas sindiran, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: pengertian majas sinisme, contoh majas innuendo, serta artikel contoh majas sarkasme.