Ada berbagai jenis-jenis prosa dalam bahasa Indonesia, misalnya macam-macam cerpen, jenis-jenis karangan semi ilmiah, jenis-jenis karangan ilmiah, dan lain sebagainya. Dalam setiap cerita, tentunya terdapat tahapan dalam alur cerita, seperti alur maju, alur mundur, atau alur campuran. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas contoh cerita dengan menggunakan alur mundur. Berikut contohnya :
Roni masih belum mengerti kenapa hari ini Gilang terlihat kesal sekali dengannya. Bahkan ia sama sekali tidak mau menyapa. Akhirnya Roni mencoba untuk bertanya pada Jaka karena sudah tak tahan didiamkan seperti ini.
“Apa?! Kamu gak tahu kenapa Gilang kesal? ” Jaka tampak kaget dan tidak percaya dengan pertanyaan Roni.
Dengan wajah yang juga sedikit kesal, akhirnya Jaka menceritakan semuanya. Roni pun kaget mendengar cerita Jaka. Ternyata semua ini akibat kesalahan dan kelalaian dari Roni sendiri.
Kemarin, Roni seharusnya datang ke rumah Gilang untuk ikut bertanding futsal di lapangan dekat rumah Gilang.
“Ya ampun, tuh anak kemana?! Udah jam segini belum datang juga,” Gilang tampak sangat kesal.
“Ya udah, deh. Kita cari penggantinya saja. Daripada kita didiskualifikasi cuma karena telat, Lang, ” Jaka memberi saran.
“Ya tapi Roni sudah janji mau datang, Ka. Dia kan striker yang paling diperlukan di tim ini. Kemampuannya bisa bikin kita menang,” Gilang masih ingin menunggu Roni dan berharap ia datang dengan segera.
“Tapi ini sudah hampir mulai, Lang,” Jaka mengingatkan.
“Ya, sudah. Ayo, kita pergi. Manusia suka telat kayak dia memang gak bisa diandalkan,” Gilang pun menyerah menunggu Roni yang mengecewakannya.
Itulah salah satu contoh alur mundur dalam cerita pendek. Untuk lebih memahami tentang karangan dan penulisannya, Anda juga bisa membaca artikel lain seperti jenis-jenis prosa baru, macam-macam hikayat, macam-macam dongeng, contoh cerpen fabel, contoh cerita cerpen dan novel dalam bahasa indonesia, contoh sinopsis antologi cerpen, dan contoh hikayat singkat. Semoga bermanfaat. Terima kasih.