23 Contoh Peribahasa Tamsil atau Ibarat dalam Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata hingga kalimat sering kali dibentuk dengan menggunakan kiasan dimana kalimat ini disebut dengan peribahasa. Peribahasa adalah kalimat atau kelompok kata yang mengungkapkan suatu maksud, keadaan seseorang maupun hal yang mengungkapkan kelakukan, perbuatan serta hal-hal terkait diri seseorang. Selain itu, peribahasa juga bisa diartikan sebagai suatu ungkapan tak langsung namun tersirat maksud yang disampaikan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Baca : macam macam peribahasa – kumpulan peribahasa – contoh peribahasa dan ungkapan beserta maknanya – 40 contoh pepatah perumpamaan dan pameo dalam bahasa indonesia – contoh pepatah dan peribahasa dalam bahasa indonesia – makna kata makna istilah dan ungkapan
Ciri-Ciri Peribahasa adalah :
- Kata-kata yang membentuk suatu peribahasa tatanan atau susunannya sudah pasti dan tak dapat diubah.
- Digunakan untuk menyindir atau untuk memperindah bahasa.
- Kata-kata yang membentuk peribahasa umumnya teratur, enak didengar serta memiliki makna tertentu.
- Dibentuk atau dibuat berdasarkan suatu pandangan serta perbandingan yang begitu teliti terhadap alam sekitar dan terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun berlaku dalam kehidupan masyarakat.
- Dibentuk dengan satuan ikatan bahasa yang padat dan indah, melekat di mulut masyarakat hingga turun temurun.
Berdasarkan cirinya di atas, peribahasa dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Bidal/Pameo, jenis peribahasa yang isinya mengandung celaan, peringatan, ejekan. Contoh :
- Malu bertanya sesat di jalan (maknanya, orang yang malu bertanya pada orang lain yang lebih berilmu pasti akan merugi).
2. Pepatah, jenis peribahasa yang isinya berupa petunjuk, nasehat, pelajaran. Contoh :
- Bagai bumi dan langit (maknanya, dua hal yang jauh berbeda layaknya bumi dan langit).
- Bagai kejatuhan bulan (maknanya, mendapat rejeki atau sesuatu yang begitu menyenangkan).
3. Perumpamaan, jenis peribahasa yang isinya berupa kata-kata untuk mengungkapkan kondisi atau tingkah laku seseorang dan membandingkannya dengan sesuatu yang lain. Umumnya didahului dengan kata bagai, laksana, seperti, bak dan lain sebagainya. Contoh :
- Bagai harimau menyembunyikan kuku (maknanya, seseorang yang menyembunyikan kelebihan atau kekuatannya).
- Tong kosong nyaring bunyinya (maknanya, orang yang banyak bicara biasanya malas dalam bekerja).
4. Semboyan, jenis peribahasa yang merupakan kumpulan kata atau kalimat yang dijadikan sebagai sebuah petunjuk atau keyakinan. Contoh :
- Bersih pangkal sehat (maknanya, kesehatan diri dan lingkungan harus diawali dengan kebersihan).
- Rajin pangkal pandai (aknanya, barang siapa yang rajin belajar maka akan menjadi seseorang yang pandai).
5. Ungkapan, jenis peribahasa yang berisi tentang kondisi atau tingkah laku seseorang yang dinyatakan menggunakan pepatah. Contoh :
- Kabar angin, maknanya gosip belaka.
- Banting tulang, maknanya kerja keras
- Darah biru, maknanya bangsawan.
- Bintang lapangan, maknanya pemain terbaik.
- Kepala dingin, maknanya tenang.
6. Tamsil/Ibarat, jenis peribahasa yang sering kali menggunakan kata “ibarat” dan memiliki tujuan untuk membuat perbandingan terkait suatu hal atau perkara. Contoh :
- Tua-tua keladi makin tua makin menjadi (maknanya : orang yang semakin tua semakin seperti anak muda sikap dan perlakuannya).
- Ada padang ada belalang, ada air ada pula ikan (maknanya : dimana pun Anda berada pasti ada rezeki yang tersedia untuk Anda).
- Adat pasang turun naik (maknanya : kehidupan di dunia tidak ada yang abadi, semua akan senantiasa berganti).
- Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang (maknanya : hanya mau bersama ketika dalam keadaan senang/berada saja, tidak mau bersama saat dalam keadaan susah).
- Menang jadi arang, kalah jadi abu (maknanya : dalam pertarungan menang atau kalah hanya akan membawa derita pada keduanya).
- Bagaikan abu di atas tanggul (maknanya : orang yang sedang dalam keadaan sulit dan sangat mudah untuk terjatuh).
- Membagi sama adil, memotong sama panjang (maknanya : apabila membagi atau memutuskan suatu hal sebaiknya adil dan tidak memihak atau berat sebelah).
- Air tenang menghanyutkan (maknanya : Orang yang kelihatannya pendiam dan tak berilmu, namun ternyata memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi).
- Air beriak tanda tak dalam (maknanya : Orang yang banyak bicara biasanya tak berilmu atau tak banyak ilmunya).
- Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga (maknanya : sifat yang dimiliki anak biasanya merupakan sifat turunan dari orangtuanya).
- Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi (maknanya : menuntut ilmu harus sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung sehingga hasil yang dicapai maksimal).
- Bagaikan burung di dalam sangkar (maknanya : seseorang yang merasa hidupnya dikekang).
- Tong kosong nyaring bunyinya (maknanya : orang yang banyak bicara dan sombong biasanya tak berilmu).
- Tong penuh tak berguncang, tong setengah yang berguncang (maknanya : orang yang memiliki banyak ilmu tidak akan banyak bicara, sedangkan orang bodoh biasanya akan banyak bicara dan seolah tahu segala hal).
- Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi (maknanya : orang tua yang sikapnya seperti anak muda, terutama pada masalah percintaan).
- Terbuat dari emas sekalipun, sangkat tetap sangkar juga (maknanya : meskipun hidup dengan berlimpah harta namun jika terkekang tetap akan merasa tersiksa).
- Karena nila setitik, rusak susu sebelanga (maknanya : karena kesalahan kecil, segala kebaikan yang telah diperbuat hilang begitu saja).
- Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh (maknanya : seiya sekata dalam segala keadaan).
- Baragsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya (maknanya : maksud hati ingin mencelakakan orang lain, tetap dirinya uga yang celaka).
- Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih (maknanya : segala sesuatu yang terjadi di kehidupan ini bukanlah manusia yang menentukannya).
- Jauh di mata dekat di hati (maknanya : dua orang yang tetap merasa dekat meski dipisahkan oleh jarak/tinggal berjauhan).
- Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul (maknanya : seberat apapun orang yang hanya melihat, tetap jauh lebih menderita orang yang mengalami).
- Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang (maknanya : Seseorang yang disayang ketika masih sehat, sedang ketika sakit ditinggalkan).
Demikianlah contoh peribahasa tamsil atau ibarat dalam bahasa Indonesia beserta maknya. Semoga bermanfaat.