Sponsors Link

Contoh Paragraf Campuran Menjadi Paragraf Induktif dalam Bahasa Indonesia

Salah satu di antara jenis-jenis paragraf berdasarkan posisi kalimatnya adalah paragraf campuran. Paragraf ini merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf tersebut. Paragraf ini juga bisa didefinisikan sebagai perpaduan antara paragraf induktif dan paragraf deduktif.

Paragraf campuran sendiri bisa diubah ke dalam bentuk paragraf lain, yaitu paragraf induktif. Adapun cara mengubah paragraf ini ke bentuk yang lebih induktif adalah dengan menghilangkan kalimat utama di awal paragraf campuran.

Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui seperti apa contoh paragraf campuran yang diubah menjadi paragraf induktif. Adapun contoh-contoh tersebut bisa disimak sebagaimana berikut ini!

Contoh 1:

Masih dalam bentuk paragraf campuran:

Dewasa ini, kegiatan belajar mengajar tak mesti dilakukan di dalam suatu ruang kelas. Kini, proses pembelajaran bisa dilakukan dengan cara bertatap muka di depan monitor atau secara daring. Dengan sistem ini, para siswa dan juga guru tak perlu repot-repot pergi ke sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Mereka hanya perlu menyediakan koneksi internet dan layar monitor komputer di tempat tinggal mereka untuk memulai proses belajar mengajar. Kemudahan belajar dengan sistem daring membuat kita menyimpulkan bahwa kini kegiatan belajar mengajar tak mesti dilakukan di dalam suatu ruangan kelas.

Setelah dibentuk menjadi paragraf induktif:

Proses pembelajaran saat ini bisa dilakukan dengan cara betatap muka di depan monitor atau secara daring. Dengan sistem ini, para siswq dan juga guru tak perlu repot-repot pergi ke sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Mereka hanya perlu menyediakan koneksi internet dan layar monitor komputer di tempat tinggal mereka untuk memulai proses belajar mengajar. Kemudahan belajar dengan sistem daring membuat kita menyimpulkan bahwa kini kegiatan belajar mengajar tak mesti dilakukan di dalam suatu ruangan kelas.

Contoh 2:

Masih dalam bentuk paragraf campuran:

Protein yang dikandung oleh tempe jauh lebih banyak dibanding dengan tahu. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah peneliian yang menyatakan bahwa kandungan protein pada tempe sebesar 15, 4 gram, dan tahu sebesar 10 gram saja. Banyaknya kandungan protein pada tempe sendiri disebabkan karena olahan dari kacang kedelai ini dibuat dengan cara yang sederhana. Tempe dibuat hanya dengan cara mencuci kacang kedelai dan mencampurkannya dengan ragi. Hal ini berbeda dengan tahu yang harus melewati sejumlah tahap, mulai dari tahap pencucian, penyaringan, hingga pencampuran sari pati kedelai dengan biang. Itulah sebabnya, mengapa kantungan protein pada tempe jauh lebih banyak dibanding dengan tahu.

Setelah diubah menjadi paragraf induktif:

Menurut penelitian, kandungan protein pada tempe adalah sebesar 15, 4 gram, sementara tahu sebesar 10 gram. Banyaknya kandungan protein pada tempe sendiri disebabkan karena olahan dari kacang kedelai ini dibuat dengan cara yang sederhana. Tempe dibuat hanya dengan cara mencuci kacang kedelai dan mencampurkannya dengan ragi. Hal ini berbeda dengan tahu yang harus melewati sejumlah tahap, mulai dari tahap pencucian, penyaringan, hingga pencampuran sari pati kedelai dengan biang. Itulah sebabnya, mengapa kantungan protein pada tempe jauh lebih banyak dibanding dengan tahu.

Demikianlah beberapa contoh paragraf campuran menjadi paragraf induktif dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi soal paragraf, maka pembaca bisa membuka artikel contoh jenis-jenis paragraf berdasarkan posisi kalimatnya, contoh paragraf induktif menjadi deduktif, dan contoh paragraf deduktif menjadi induktif. sekian dan terima kasih.

, , , , , , , ,
Post Date: Wednesday 30th, May 2018 / 10:00 Oleh :
Kategori : Paragraf