Sponsors Link

3 Contoh Paragraf Induktif tentang Sekolah dalam Bahasa Indonesia

Contoh Paragraf Induktif Tentang Sekolah dalam Bahasa Indonesia – Setelah sebelumnya membahas contoh kalimat induktif tentang lingkungan, artikel kali ini juga akan membahas paragraf induktif dengan tema yang berbeda, yaitu sekolah. Paragraf induktif sendiri merupakan jenis paragraf yang tersusun atas beberapa kalimat penjelas di awal paragraf dan satu kalimat utama di akhir paragraf. Unsur-unsur tersebut membuat paragraf ini mempunyai ciri yang khas, yaitu dari umum ke khusus. Dalam penyajiannya, paragraf induktif mempunyai 3 jenis pola, yaitu:

  1. Generalisasi: paragraf induktif yang diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang berisi fakta atau data sebuah tema. Kalimat-kalimat itu pun kemudian mengkerucut ke dalam suatu kalimat utama yang ada di akhir paragraf. Kalimat utama tersebut merupakan kesimpulan dari kalimat-kalimat penjelas.
  2. Analogi: paragraf induktif yang diawali dengan membandingkan dua unsur yang sama di dalam suatu paragraf induktif. Perumpamaan-perumpamaan tersebut kemudian disimpulkan di kalimat utama yang ada di penghujung paragraf.
  3. Sebab-akibat: Paragraf induktif ini berisi sejumlah pernyataan  sebab dan akibat di dalamnya. pola paragraf ini terbagi lagi menjadi tiga pola, yaitu:
    • Sebab-akibat, yang dimana kalimat-kalimat penjelasnya berupa sebab dan kalimat utamanya berupa akibat.
    • Akibat-sebab, pola ini adalah kebalikan dari pola sebab-akibat.
    • Sebab-akibat1-akibat2, pola ini terdiri atas kalimat-kalimat penjelas yang berisi pernyataan sebab dan akibat pertama (akibat1). Sementara itu, akibat2 atau pernyataan akibat yang terakhir merupakan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf.

Baca: jenis-jenis paragrafcontoh kalimat dan paragraf persuasiparagraf narasiparagraf deskripsiparagraf klasifikasiparagraf narasi singkat tentang liburanparagraf deduktif

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh paragraf induktif tentang sekolah dalam bahasa Indonesia.

Contoh 1:

Murid yang pandai, populer, atau murid yang nakal adalah-golongan murid-murid yang sering mendapat banyak perhatian, termasuk dari guru di kelas. Hal ini tentu saja karena ketiganya mempunyai sisi yang menonjol dalam diri mereka. Di lain pihak, murid yang terkesan biasa-biasa saja malah diabaikan oleh guru. Padahal, murid-murid yang kurang menonjol itu punya kualitas yang tidak jauh berbeda dibanding murid-murid yang lain. Hanya saja, guru harus memberi perhatian dan motivasi yang lebih agar kualitas dan kemampuan mereka muncul dan berkembang.  Oleh karenanya, seorang guru hendaknya harus memperhatikan juga murid-murid yang tidak terlalu menonjol di kelas.

Kalimat yang dicetak miring di paragraf terakhir adalah kalimat utama pada paragraf tersebut. Paragraf di atas merupakan paragraf induktif yang disajikan dengan pola generalisasi.

Contoh 2:

Taman bermain merupakan mengembangkan kreativitas secara lepas dan santai. Sekolah pun sebetulnya adalah taman bermain bagi siswanya, dimana mereka bisa mengembangkan kreativitasnya tanpa perlu merasa terkekang. Sayangnya, kenyataan berkata lain. Banyaknya tugas yang dijejalkan ke murid-murid, serta tekanan yang berlebihan dari pihak guru membuat sekolah menjadi tempat yang tidak menyenangkan bagi para murid. Sudah seharusnya sekolah menjalankan pendidikan layaknya di sebuah taman bermain.

Paragraf induktif di atas menggunakan pola analogi, dimana kalimat-kalimat penjelasnya merupakan perumpamaan antar dua unsur yang sama. Dalam paragraf di atas, unsur yang diperbandingkan adalah taman bermain dan sekolah. Sementara itu, kalimat terakhir yang merupakan kalimat utama merupakan kesimpulan atau inti dari perumpamaan tersebut.

Contoh 3:

Pendidikan moral masih diajarkan secara teoritis di sekolah. Padahal, nilai-nilai moral juga mesti dipraktekan guru dan seluruh pihak sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Jika hanya diajarkan secara teoritis saja, maka hal itu akan mengakibatkan dampak buruk bagi para siswa. Para siswa di masa datang hanya akan mengenal moral secara teoritis namun tidak bisa mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

Paragraf di atas menggunakan pola sebab-akibat dengan kalimat utama sebagai akibat yang diletakkan di akhir paragraf.

Baca: paragraf deduktif induktif dan campuranciri-ciri kalimat utama dan penjelasjenis-jenis konjungsikalimat sumbang –  paragraf campurancontoh kalimat tidak paducontoh kalimat kritikan tentang sekolahcontoh kalimat saran tentang sekolah contoh karangan narasi tentang pendidikan

Itulah beberapa contoh paragraf induktif tentang sekolah dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

, , , , , , , , ,
Post Date: Monday 06th, November 2017 / 07:34 Oleh :
Kategori : Paragraf