Sponsors Link

Contoh Penulisan Huruf Tebal dalam Kalimat yang Benar

Dalam sebuah kalimat, kita mengenal beragam penggunaan tanda baca, seperti penggunaan tanda titik, penggunaan tanda titik koma, penggunaan tanda titik dua, penggunaan tanda garis miring dan sebagainya. Selain tanda baca, sebuah kalimat kadang kala juga dilengkapi dengan penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miringpenggunaan garis bawah yang benar dan pemakaian huruf tebal.

Penggunaan huruf tebal dalam kalimat biasanya dimaksudkan untuk menegaskan atau menunjukkan bahwa bagian tersebut penting. Namun beberapa orang justru sering terbalik dalam menggunakan huruf tebal dan huruf miring dalam penulisan. Padahal makna suatu kalimat akan menjadi berbeda jika penulisannya pun berbeda. Dalam pengetikan, sangat mudah untuk mengenali huruf tebal, yakni dengan melihat ikon B (bold). Sedangkan dalam penulisan manual menggunakan tangan, huruf tebal ditandai dengan garis bawah ganda di huruf atau kata.

Penulisan huruf tebal dalam kalimat yang sesuai dengan EYD menurut Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No.50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang telah ditulis miring.

Contohnya:

  • Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidka terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
  • Kata et dalam ora et labora, berarti ‘dan’

2. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian karangan seperti judul buku, bab, sub bab, daftar isi, daftar tabel, daftar pustaka, indeks maupun lampiran.

Contohnya:

1.1 Latar Belakang

1.2 Masalah

1.3 Tujuan  

3. Huruf tebal pada cetakan kamus untuk menuliskan lema dan sublema. Huruf tebal digunakan juga untuk menuliskan bilangan yang menunjukkan polisemi (satu kata yang mempunyai makna lebih dari satu).

Contohnya:

  • Muka (n) : 1 bagian depan kepala…; 2 wajah; air muka…; 3 bagian luar sebelah depan
  • Menggulai (v) : 1 membubuh(i) gula…; 2 memasak gulai; membuat gulai

Namun harus diingat, huruf tebal tidak digunakan untuk penegasan huruf atau kata tertentu. Misalnya:

  • Saya akan melaksanakan interview hari ini.
    • Perbaikan: Saya akan melaksanakan interview hari ini.
  • Kami sedang menonton konser Rossa.
    • Perbaikan: Kami sedang menonton konser Rossa.
  • Jembatan Ampera adalah ikon wisata Palembang.
    • Perbaikan: Jembatan Ampera adalah ikon wisata Palembang.

Demikianlah beberapa contoh penulisan huruf tebal dalam kalimat yang benar. Semoga artikel ini dapat membantu pembaca memahami cara penulisan huruf tebal dalam kalimat. Terima kasih.

, , , , , ,
Post Date: Tuesday 23rd, January 2018 / 04:50 Oleh :
Kategori : Huruf