6 Contoh Perubahan Makna Peyorasi dalam Bahasa Indonesia
Makna peyorasi merupakan kebalikan dari makna ameliorasi yang telah ditampilkan beberapa contoh perubahan maknanya dalam artikel contoh perubahan makna ameliorasi. Adapun definisi dari makna kata ini adalah suatu makna yang tercipta dari pengkasaran atau pemburukkan suatu kata yang ditujukkan sebagai bentuk penegasan atau bentuk merendahkan suatu hal. Seperti halnya makna ameliorasi, makna peyorasi juga termasuk ke dalam jenis-jenis makna kata dan juga jenis-jenis pergeseran makna.
Untuk mengetahui seperti apa proses perubahan makna pada makna kata ini, berikut ditampilkan beberapa contoh perubahan makna peyorasi dalam bahasa Indonesia yang ditampilkan sebagaimana berikut ini!
Contoh 1:
- Pramusaji itu kerjanya lelet sekali. (sebelum mengalami perubahan makna peyorasi)
- Pelayan restoran itu kerjanya lelet sekali. (setelah mengalami perubahan makna peyorasi)
Contoh perubahan makna peyorasi pada kalimat di atas merupakan sebagai bentuk perendahan derajat terhadap pramusaji yang dikatakan kerjanya lelet tersebut.
Contoh 2:
- Karyawan yang tidak becus itu telah dipecat oleh pak direktur. (sebelum mengalami perubahan makna peyorasi)
- Karyawan yang tidak becus itu telah ditendang oleh pak direktur. (setelah mengalami perubahan makna peyorasi)
Seperti halnya pada contoh 1, perubahan peyorasi yang dilakukan pada contoh di atas juga dilakukan sebagai bentuk perendahan derajat karyawan yang dipecat karena kerjanya tidak becus tersebut.
Contoh 3:
- Karena terlalu pilih-pilih pekerjaan, dia pun kini menjadi tuna karya. (sebelum mengalami perubahan makna peyorasi)
- Karena terlalu pilih-pilih pekerjaan, dia pun kini menadi tuna karya. (setelah mengalami perubahan makna peyorasi)
Proses perubahan makna peyorasi ini juga dilakukan sebagai bentuk perendahan derajat kepada dia yang tertera pada contoh di atas.
Contoh 4:
- Kelinci itu telah melahirkan tadi pagi. (sebelum mengalami perubahan peyorasi)
- Kelinci itu telah beranak tadi pagi. (setelah mengalami perubahan peyorasi)
Perubahan makna peyorasi itu dilakukan karena kata melahirkan dirasa kurang pas dan terlalu halus untuk objek kalimat (kelinci) di atas. Sebab, kata melahirkan sendiri lebih cocok untuk kalimat yang subjeknya berupa manusia, bukan seekor hewan. Oleh karenanya, perubahan peyorasi pada contoh di atas layak untuk dilakukan.
Contoh 5:
- Preman kampung itu kini telah menjadi tuna wisma. (sebelum mengalami proses perubahan peyorasi)
- Preman kampung itu kini telah menjadi gelandangan. (sebelum mengalami proses perubahan peyorasi)
Tujuan perubahan peyorasi pada contoh di atas sama dengan contoh 1 sampai 3, yaitu sebagai bentuk perendahan derajat kepada subjek kalimat (dalam hal ini preman) pada kalimat di atas.
Contoh 6:
- Rentenir itu kini telah meninggal dunia. (sebelum mengalami proses perubahan makna peyorasi)
- Rentenir itu kini telah mampus. (setelah mengalami proses perubahan makna peyorasi)
Seperti halnya pada contoh 1,2,3, dan 5, proses perubahan makna peyorasi pada contoh di atas juga dilakukan sebagai bentuk perendahan derajat subjek contoh di atas (dalam hal ini rentenir)
Demikianlah beberapa contoh perubahan makna peyorasi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh makna kata peyorasi lainnya, pembaca bisa membuka dua artikel berikut, yakni: makna peyorasi dan contohnya, serta artikel contoh makna ameliorasi dan peyorasi.
Semoga pembahasan pada artikel kali ini bermanfaat dan mampu menambah wawasan baru bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai contoh makna kata khususnya, maupun mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon maafkan pula jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun penjelasan yang terdapat pada artikel kali ini. Sekian dan terima kasih.