20 Contoh Makna Kata dalam Bahasa Indonesia
Dalam penulisan sebuah kalimat, tentunya terdapat sebuah arti atau maksud atau makna didalamnya. Sesuatu yang ingin disampaikan dalam kalimat itulah yang dinamakan makna kata. Dalam bahasa Indonesia, selain terdapat jenis jenis kata dan jenis jenis kalimat, adapula makna kata. Dalam artikel kali ini kita akan membahasnya secara mendetail. Dibawah ini ulasan mengenai contoh makna kata dalam bahasa Indonesia beserta penjelasannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan makna adalah arti; maksud pembicara atau penulis; pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.
Makna kata dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi 4 jenis yaitu sebagai berikut :
1. Makna Leksikal
Adalah makna kata yang menunjukkan arti sebenarnya/sesungguhnya dari suatu benda, peristiwa, objek dan lain sebagainya. Makna leksikal dibagi menjadi 2 yaitu makna kata langsung dan makna kata yang menunjukkan makna kiasan.
- Makna leksikal langsung : makna kata yang berdasarkan atas penunjukkan secara langsung pada suatu hal/objek. Contoh :
- Dia sudah menyiapkan sebuah rumah untuk tempat tinggal baru yang lebih layak bagi orang tuanya. (rumah menunjukkan makna sesungguhnya yaitu tempat tinggal)
- Rumah Makan Sederhana termasuk salah satu restoran yang sangat diminati oleh warga kota metropolitan Jakarta. (rumah makan menunjukkan arti suatu tempat usaha yang menyediakan berbagai hidangan untuk disajikan kepada pembeli)
- Setiap tahunnya kami harus merelakan panen padi kami selalu berkurang gara-gara serangan tikus. (tikus menunjukkan salah satu jenis mamalia yang suka menganggu tanaman)
- Ayah lebih suka makan hati ampela daripada makan bagian daging lainnya. (makan adalah kegiatan yang menunjukkan kegiatan memasukkan sesuatu ke dalam mulut)
- Makna kiasan : makna kata yang bukan merupakan makna sesungguhnya. Makna ini merupakan suatu penegasan/penekanan pada kalimat yang diikutinya. Contoh :
- Jarang ada orang yang mau bergaul dengannya karena sifatnya yang sempit hati itu. (sempit hati = pemarah, galak)
- Rini banyak mendapatkan pengarahan dari para seniornya karena statusnya yang masih hijau dalam kegiatan sosial ini. (hijau = pemula, junior)
- Tikus pelaku penyelewengan dana perusahaan itu diberi hukuman penjara selama 5 tahun oleh pengadilan. (tikus = koruptor, pelaku penipuan)
- Ani dijuluki si panjang kaki oleh teman-temannya karena memiliki kebiasaan suka jalan-jalan. (panjang kaki = tukang jalan)
2. Makna Gramatikal : makna kata yang tercipta dari penambahan, pengulangan atau pemajemukan kata, tergantung dari kalimat yang diikuti kata tersebut. Contoh :
- Ratusan ayam di beberapa lokasi peternakan terpaksa dibinasakan karena terjangkit penyakit flu burung
- Almarhum kakekku yang merupakan seorang tentara dimakamkan di pemakaman pahlawan.
- Aku akan tetap berusaha tanpa lelah sampai suatu saat nanti kemampuan bermusikku bisa tersalurkan dengan semestinya.
- Setelah mencoba berkali-kali akhirnya soal matematika yang sangat sulit itu terpecahkan juga.
3. Makna Struktural : makna kata yang tercipta akibat adanya penambahan imbuhan pada kata tersebut. Contoh :
- Tadi sore kakak terlambat berlatih basket karena ia ketiduran. (ketiduran = tidak sengaja tertidur)
- Karena buru-buru, dompet Ayah tertinggal di meja kerjanya. (tertinggal, menunjukkan perbuatan tak disengaja)
- Waktu di pasar tadi, Ani kehilangan dompetnya.
- Anak itu menjerit keras sekali, suaranya terdengar hingga ke ujung gang.
4. Makna Tematis : makna kata yang timbul akibat tekanan atau fokus pembicaraan yang diberikan oleh penyapa pada salah satu unsur kalimat. Contoh :
- Apakah konsep desain bangunan perumahan elit yang masih dalam tahapan perencanaan itu?
- Benarkah pencuri yang sudah lama menjadi incaran polisi itu hampir mampus dihajar oleh massa?
- Siapakah nama dosen baru mata kuliah Bahasa Indonesia yang baru masuk minggu lalu itu?
- Perancang pernikahan manakah yang mengurus pernikahan akbar putri tunggal presiden ini?
Suatu kata dikatakan memiliki makna utuh jika memenuhi empat aspek, yakni : pengertian, perasaan, nada dan amanat. Pemilihan dan penggunaan sebuah kata yang berasal dari dasar yang sama haruslah disesuaikan dengan makna yang terkandung didalamnya. Hal ini bertujuan agar bahasa yang digunakan tersebut mudah dipahami dan tidak salah penafsiran.
- macam macam imbuhan konfiks
- macam macam majas sindiran
- macam macam majas pertentangan
- paragraf campuran
- paragraf klasifikasi
- paragraf argumentasi
- cara penulisan daftar pustaka
- tata cara penulisan catatan kaki
- penulisan angka dan bilangan
- ciri ciri kata baku dan tidak baku
- ciri ciri kalimat pasif
- ciri ciri kalimat fakta dan opini
- penggunaan huruf kapital
- penggunaan tanda titik koma
- penggunaan imbuhan man wan dan wati
Demikianlah pembahasan kita kali ini tentang contoh makna kata dalam bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat.