Sponsors Link

Karmina – Pengertian, Ciri, dan Strukturnya

Pantun merupakan salah satu diantara jenis-jenis puisi lama yang terdiri atas empat baris dan mempunyai pola rima akhir a-b-a-b. Jenis-jenis pantun berdasarkan bentuknya terdiri atas pantun biasa, pantun berkait dan contohnya dalam bahasa Indonesia, contoh pantun talibun, serta contoh pantun karmina. Khusus untuk artikel kali ini, kita akan membahas jenis pantun karmina. Jenis pantun tersebut akan dibahas mulai dari pengertian, ciri, dan struktur yang terkandung di dalamnya. Untuk selengkapnya, silakan dibaca pembahasan di bawah ini!

Pengertian Karmina

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karmina diartikan sebagai pantun dua seuntai yang terdiri atas dua baris, di mana baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi. Adapun pola rima persajakan akhir karmina adalah a-a. Menurut laman Wikipedia, karmina biasanya digunakan sebagai media untuk menyatakan sindiran atau ungkapan secara langsung yang termaktub di bagian isi (baris kedua) karmina. Sebetulnya, karmina sendiri merupakan pantun yang terdiri atas 4 baris dan tiap barisnya mengandung suku kata sebanyak 4 sampai 5 suku kata. Namun, seiring berjalannya waktu, bentuk karmina pun menjadi dua baris dan mempunyai suku kata sebanyak 8-12 suku kata.

Ciri Karmina

Berdasarkan definisi di atas, maka bisa disimpulkan bahwa ciri-ciri karmina adalah sebagai berikut:

  • Terdiri atas dua baris.
  • Baris pertama adalah sampiran, dan baris kedua adalah isi.
  • Isi pada karmina merupakan sebuah pernyataan lugas atau sindiran atas suatu hal.
  • Jumlah suku kata pada tiap baris karmina bisa berjumlah 8 sampai 12 suku kata.
  • Pola rima akhir karmina adalah a-a.

Struktur Karmina

Dari penjelasan ciri karmina di atas, dapat diketahui bahwa struktur karmina terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran atau kiasan karmina. Sementara itu, baris kedua merupakan isi dari pantun karmina. Isi dari karmina sendiri dapat berupa pernyataan lugas ataupun sindiran pada suatu hal. Agar pembaca lebih paham, berikut disajikan beberapa contoh karmina beserta dengan penjelasan strukturnya.

(1) Ikan lele ada di pasar→ sampiran; suku katanya berjumlah 9 buah; berima akhir -ar (a).
masalah diri jangan diumbar→ isi; suku katanya berjumlah 10 buah; berima akhir -ar (a).

(2) Bulan sabit bulan purnama→ sampiran; suku katanya berjumlah 9 buah; berima akhir a (a).
Orang pelit banyak dosanya→ isi; suku katanya berjumlah 9 buah[ berima akhir (a).

(3) Kucing jantan kucing betina→ sampiran; suku katanya berjumlah 9 buah; berima akhir (a).
Tiap orang ada jodohnya→ isi; suku katanya berjumlah 9 buah; berima akhir (a)

(4) Kucing garong kucing betina→ sampiran; suku katanya berjumlah 9 buah; berima akhir (a).
Kalau bohong masuk neraka→ isi; suku katanya berjumlah 9 buah; berima akhir (a).

(5) Tempe tahu dari kedelai→ sampiran; suku katanya berjumlah 9 buah; berima akhir -ai (a).
Jadi orang janganlah lalai→ isi; suku katanya berjumlah 9 buah; berima akhir -ai (a).

Demikianlah pembahasan mengenai karmina, mulai dari pengertian, ciri, hingga strukturnya. Jika pembaca ingin menambah referensi soal pantun dan puisi lama, pembaca bisa membuka artikel contoh gurindam beserta maknanya, jenis-jenis pantun berdasarkan isinya, contoh puisi lama mantra, contoh puisi lama syair, contoh pantun agama, contoh pantun cinta, dan contoh pantun pendidikan. Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi pembaca sekalian, baik itu dalam pembahasan karmina khususnya maupun karya sastra pantun pada umumnya. Sekian dan terima kasih.

, , , , , , , ,
Post Date: Sunday 17th, December 2017 / 10:21 Oleh :
Kategori : Pantun