Majas merupakan salah satu topik yang seringkali dibahas di dalam bahasa Indonesia. Selain karena pembagiannya yang banyak, hal ini juga karena majas merupakan gaya bahasa yang kerap ditemui dalam sebuah wacana atau tulisan. Pembagian serta jenis-jenis yang tidak sedikit membuat penggunaan majas ini tidak dapat dilakukan pada sembarang konteks kalimat. Penggunaan majas harus tepat antara jenis dan makna yang ingin disampaikan.
Setelah beberapa kali membahas tentang berbagai macam majas dari berbagai kategori, kali ini kita akan membahas tentang salah satu majas sindiran yakni sinisme.
Pengertian Majas Sinisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sinisme memiliki dua pengertian yakni : (1) pandangan atau pernyataan sikap yang mengejek atau memandang rendah, (2) pandangan atau gagasan yang tidak melihat suatu kebaikan apapun dan meragukan sifat baik yang ada pada manusia.
Majas sinisme digunakan untuk menyatakan sindiran secara langsung. Oleh karena itu, majas ini termasuk kedalam kategori majas sindiran. Majas sinisme merupakan kebalikan dari majas ironi yang menyindir seseorang atau sesuatu dengan mengatakan hal yang berlawanan/sebaliknya.
Contoh Majas Sinisme
Untuk lebih memahami majas sinisme, perhatikan contoh-contoh dibawah ini :
- Kata-katamu itu sungguh sangat tidak sopan, tidak pantas diucapkan oleh orang berpendidikan tinggi sepertimu.
- Bukankah kamu berasal dari keluarga yang terhormat, tetapi mengapa tingkah lakumu tidak menunjukkan seseorang dari keluarga terhormat sama sekali?
- Kau ini terlalu naif dan polos, itulah sebabnya kau selalu dimanfaatkan oleh teman-temanmu.
- Rambutmu kasar dan tidak terurus sama sekali, tidak ada bedanya seperti ekor kuda.
- Aku tidak habis pikir denganmu, kau yang memiliki hutang padaku tetapi justru kau yang marah-marah dan mencaci maki saat aku menagihnya.
- Aku tidak suka datang ke rumahmu, rumahmu terlalu sempit dan tidak nyaman sama sekali.
- Lihatlah betapa kotor dan kusamnya bajumu itu. Apa kau tidak punya uang untuk membeli baju baru?
- Percuma saja kau berbadan tinggi dan besar, sama kecoa saja kau takut apalagi menghadapi penjahat.
- Kuakui dia memang murid terpandai dan teladan di sekolah ini. Tetapi dia bukan seorang teman yang baik karena tidak pernah peduli jika ada temannya yang sedang kesusahan.
- Aku heran denganmu. Kau bekerja dan mendapat gaji yang lebih dari cukup tetapi kau tidak pernah absen meminjam uang padaku setiap bulannya. Kemana perginya gaji besarmu itu?
- Kau benar-benar anak yang tidak berbakti. Kau sering tidak masuk kuliah, selalu hura-hura dan menghamburkan uang disini, sementara orang tuamu banting tulang menjadi buruh tani di kampung sana untuk biaya kuliahmu.
- Dia selalu saja mengeluh ini dan itu, mengatakan bahwa pekerjaannya sangat berat. Padahal pekerjaannya adalah yang paling ringan dan mudah dibandingkan dengan pekerjaan orang lain.
- Aku tidak suka melihat temanmu yang satu itu. Wajahnya saja yang lugu dan polos tapi hatinya busuk karena suka memfitnah dan menghasut orang lain.
- Harusnya kau malu dengan nilaimu. Masa anak seorang kepala sekolah nilainya gagal semua.
- Seharusnya kau berhenti merokok sejak dari dulu. Lihalah badanmu sekarang, sangat kurus seperti mayat hidup.
- Kau benar-benar tidak tau terima kasih. Ketika susah kau selalu meminta bantuanku, setelah sukses kau pura-pura tidak mengenalku.
- Aku sangat kecewa padamu. Orang yang sudah ku anggap seperti keluarga, ternyata sanggup membohongi dan mengkhianatiku seperti ini.
- Kau manja sekali, makan saja harus diambilkan dan dibawakan. Memangnya kau tidak punya kaki dan tangan untuk mengambil sendiri?
- Kapan kau akan bekerja menghasilkan uang sendiri dan berhenti menjadi beban bagi orang tuamu?
- Percuma saja disini ada tangga, tidak membantu sama sekali malah membuat tempat ini jadi semakin sempit.
- Dia tidak bisa dijadikan sebagai panutan. Umurnya saja yang paling tua disini tetapi kelakuannya masih seperti anak ingusan.
- Berhentilah bermain-main diluar rumah saat siang hari. Lihatlah kulitmu itu, hanya gigimu saja yang terlihat jika berada di tempat gelap.
- Makanan yang kau buat ini asin sekali, membuat lidah kami mati rasa. Apa kau tidak mencicipinya lebih dulu?
- Dulunya dia adalah orang yang rendah hati dan ramah, tapi sejak menikah dengan anak keluarga kaya yang sombong ia juga berubah menjadi sombong dan tidak punya hati.
- Aku sudak muak menghadapi dirinya dengan sifatnya yang suka mengumbar aib dan suka pamernya itu.
- Nafasmu bau sekali, apa kau terlalu sibuk untuk menyikat gigimu sebelum mulai beraktifitas?
- Jangan terlalu mudah percaya dan terbuai dengan janji manis para calon wakil rakyat itu. Karena semua kata-kata mereka hanyalah pemanis di bibir saja, mereka tidak akan benar-benar merealisasikan janji tersebut.
- Kau jangan suka memilih pekerjaan. Memangnya kau pikir jabatan seperti apa yang akan kau dapatkan dengan jenjang pendidikanmu yang tidak seberapa itu?
- Mana mungkin dia bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses, jika setiap terjadi masalah dia masih dan selalu mengadu meminta bantuan kepada orang tuanya.
- Aku tidak yakin kerajinan tangan ini ada hasil kerja kerasmu juga didalamnya. Jangankan ikut mengerjakannya bahkan bahan-bahan yang digunakan saja kau tidak tahu sama sekali.
- Binatang peliharaan ini tidak akan ku berikan kepada seseorang yang tidak punya hati sepertimu.
- Percuma saja meminta bantuan padanya, dia bukanlah orang yang mau membantu orang lain.
- Dia selalu berkata bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk keluarganya tetapi pada kenyataannya yang dia lakukan hanyalah untuk kepentingan dirinya sendiri.
- Aku tidak butuh kepedulianmu karena aku tau dibalik kebaikanmu ini pasti ada niat yang tidak baik dibaliknya.
- Apa kau yakin dia adalah mahasiswi tercantik di kampus ini? Wajah dan penampilannya sangat jauh dari predikat cantik.
- Sudahlah, hentikan sandiwara dan air mata buayamu itu. Hanya orang bodoh yang masih akan percaya dengan semua kata-kata yang keluar dari mulutmu dan aku tidak ingin menjadi salah satu dari orang bodoh itu.
- Lebih baik kau masukkan ke museum saja motormu itu karena asap yang keluar dari knalpotnya memperparah polusi udara.
- jenis jenis akronim
- jenis jenis kata serapan
- jenis jenis kata ulang
- cara penulisan daftar pustaka
- tata cara penulisan gelar
- tata cara penulisan catatan kaki
- penggunaan tanda titik
- penggunaan huruf tebal
- penggunaan tanda garis miring
- paragraf argumentasi
- kalimat tunggal
- kalimat pengandaian
- contoh kata ganti
- contoh kalimat seruan
- contoh pidato
Demikianlah pembahasan tentang pengertian majas sinisme dan contohnya terlengkap. Semoga bermanfaat.