X

Teks Debat – Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah, dan Contohnya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap berdebat dengan orang lain mengenai sesuatu hal. Misalnya, berdebat dengan kakak tentang siapa yang mendapat giliran cuci piring, atau berdebat dengan orang tua tentang menekuni hobi yang menghasilkan uang atau kuliah, atau seperti yang pernah kita lihat di televisi dimana dua orang pengendara motor perempuan tidak berhelm berdebat keras dengan polisi lalu lintas karena merasa tidak melanggar peraturan. Biasanya, dalam debat, masing-masing pihak akan mengemukakan pendapatnya masing-masing dan disertai dengan argumen-argumen yang mendukung pendapatnya. Hal ini dimaksudkan agar lawan bicara menjadi yakin dan dapat menerima pendapat yang disampaikan. Dengan demikian, apakah debat itu?

Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan dan petukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Sementara itu, Kemendikbud (2015) mendefinisikan debat sebagai kegiatan untuk mempertahankan pendapat dengan disertai argumen yang mendukung pendapat. Sedangkan menurut Pratama dkk (2016 : 7), debat diartikan sebagai kegiatan adu argumenasi antara dua pihak atau lebih (perorangan atau kelompok) sebagai upaya untuk mendiskusikan dan memutuskan serta mengkaji perbedaan.

Dengan demikian, teks debat dapat diartikan sebagai teks yang berisi pernyataan serta argumenasi dari pihak-pihak yang berdebat mengenai permasalahan tertentu dengan tujuan untuk mendiskusikan, memutuskan, dan mengkaji perbedaan.

Debat terdiri dari beberapa unsur antara lain mosi, tim afirmasi, tim oposisi, tim netral, penonton/juru yang dipanggil, moderator, dan penulis.

  • Mosi mengacu pada topik atau tema yang didebatkan. Topik inilah yang menjadi dasar bagi masing-masing pihak yang berdebat untuk menentukan sikap serta menyatakan pendapat disertai dengan argumen pendukung.
  • Tim afirmasi adalah tim yang bertugas mendukung mosi atau tema debat, mendefinisikan tema debat, menyampaikan argumen-argumen yang mendukung kasus tim afirmasi, memberikan materi inti yang diikuti contoh-contoh, dan merespon kasus tim oposisi.
  • Tim oposisi adalah tim yang bertugas untuk menolak mosi atau tema debat, memberikan tanggapan definisi tim afirmasi, menyampaikan argumen penolakan mosi, dan merespon argumen-argumen dari tim afirmasi.
  • Tim netral adalah tim yang tidak mendukung ataupun menolak mosi atau tema debat.
  • Moderator mengacu pemandu debat atau orang yang mengarahkan jalannya debat.
  • Penulis adalah seseorang bertugas untuk mencatat segala sesuatu yang dinyatakan dalam debat.

Struktur

Sebagaimana teks biografi, teks iklan, teks tantangan, teks diskusi, teks berita, teks eksempulum, teks ulasan, dan teks prosedur dalam bahasa Indonesia, teks debat memiliki struktur teks tersendiri. Adapun struktur teks debat dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Perkenalan. Pada tahapan ini, menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan tim.
  • Penyampaian argumentasi. Pada tahapan ini setiap tim yakni Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral menyampaikan argumentasinya terhadap pernyataan topik.
  • Debat. Pada tahapan ini, setiap tim yakni Tim Afirmasi dan Tim Oposisi saling memberikan komentar, sanggahan, lalu ditengahi dengan tim netral.
  • Simpulan. Pada tahapan ini Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, sanggahan, dari tim lain.
  • Penutup. Pada tahapan ini moderator memberikan simpulan secara keseluruhan tanpa berpihak, kemudian menutup kegiatan debat dengan salam.

Ciri

Teks debat memiliki beberapa ciri di antaranya sebagai berikut.

  • Terdapat dua tim yang berdebat yaitu tim afirmasi dan tim oposisi.
  • Terdapat dua sudut pandang yakni pihak pro dan kontra
  • Adanya proses saling mempertahankan pendapat
  • Adanya saling adu argumenasi untuk memperoleh kemenangan
  • Adanya pihak penengah

Kaidah

Debat merupakan kegiatan ilmiah dan karenanya bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan ilmiah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran terkait dengan penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan, kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide.

  • Menggunakan bahasa baku. Dikarenakan debat merupakan kegiatan ilmiah, maka bahasa yang digunakan dalam teks debat adalah bahasa baku yakni bahasa yang merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
  • Menggunakan kata-kata denotatif. Dalam arti, kata-kata yang digunakan dalam teks debat kata-kata yang mengandung arti yang sebenarnya dan bukan arti kiasan.
  • Faktual. Ide dalam teks debat hendaknya ditulis sesuai dengan fakta-fakta yang ada serta dapat diterima akal sehat.

Contoh

Berikut adalah contoh teks debat yang dikutip dari Buku Bahasa Indonesia Untuk SMA Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015 berjudul Penyerapan Kosa Kata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain.

No. Struktur Kegiatan
1. Perkenalan

Moderator :
Selamat siang,

Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas.

Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Penyerapan Kosa Kata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain.”

Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib debat sebagai berikut.
…..

Selanjutnya, saya berikan kepada juru bicara setiap tim untuk memperkenalkan diri.

Tim Afirmasi : memperkenalkan diri
Tim Oposisi : memperkenalkan diri
Tim Netral : memperkenalkan diri

Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa Indonesia banyak menyerap kosa kata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada bahasa asing. Bahkan ada yang beranggapan bahwa kosa kata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Anggapan inilah yang akan kita bahasa dalam debat kali ini. Untuk putaran pertama saya persilakan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral untuk menyampaikan pendapatnya.

2. Pernyataan dan Debat

Tim Afirmasi

Saya setuju bahwa kosa kata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosa kata asing yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahasa bahasa Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosa kata asing.

Dengan masuknya kosa kata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antarbahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa.

Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosa kata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju bahwa kosa kata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Tim Oposisi

Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosa kata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya, dalam bahasa itu sendiri, telah ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa kata asing tersebut. Misalnya kata snack yang lebih sering kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia snack berarti makanan ringan. Sehingga masuknya kosa kata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan.

Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki banyak variasi kosa kata. Kosa kata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosa kata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan masuknya kosa kata asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Namun, hal ini terjadi lebih karena masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika mengunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Tim Netral

Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosa kata bahasa asing. Apabila seorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti kata atom, vitamin, unit, dan sebagainya. Tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, itu menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosa kata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan sampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang didalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.

Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosa kata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosa kata dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosa kata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.

3. Simpulan

Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dari bahasa Arab terutama yang berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam. Contoh kosa kata hasil penreparan dari bahasa Arab antara lain musyawarah, hak, shalat, dan taubat. Bahasa Indonesia juga menyerap kosa kata dan istilah bidang teknilogi dari bahasa Jepang, Jerman, Korea, dan negara lainnya. Kosa kata dan istilah teknologi hasil penyerapan dari negara-negara tersebut antara lain computer, gadget, televisi, internet, dan astronot. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah sekaligus budaya dari negara lain. Contoh kosa kata hasil penyerapan terakhir antara lain karate, dansa, bakso, mie, dan kimono.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa asing untuk memperkaya perbendaharaan kosa kata bahasa Indonesia.

4. Penutup

Demikianlah kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas.

Demikianlah ulasan singkat tentang teks debat dalam bahasa Indonesia terkait dengan pengertian, struktur, ciri, kaidah, dan contohnya. Artikel lain yang dapat dibaca di antaranya adalah contoh teks berita pendidikan, contoh teks berita singkat, contoh teks berita di koran, contoh teks berita duka, contoh teks berita ekonomi, contoh teks berita bola, contoh teks berita tentang sekolah, contoh teks berita seni budaya, contoh teks diskusi tentang teknologi, contoh teks diskusi tentang pendidikan, contoh teks diskusi tentang kesehatan, contoh teks diskusi tentang lingkungan, contoh teks diskusi tentang narkoba, dan contoh teks diskusi tentang kenakalan remaja. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Categories: Teks Debat
Ambar: