Makna Kata Ulang dan Contohnya dalam Kalimat
Dalam pembicaraan sehari-hari, mungkin Anda sangat familiar dengan pengulangan kata. Pengulangan kata atau yang dalam bahasa Indonesia disebut kata ulang ini merupakan pengulangan kata-kata yang bisa dilakukan dalam bentuk kata penuh atau sebagian.
Kata ulang itu sendiri terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing memiliki perbedaan pada klasifikasi kata pembentuk dan makna yang dihasilkannya. Untuk mempelajari macam-macam kata ulang dapat di lihat di bahasan kita sebelumnya mengenai jenis jenis kata ulang.
Makna Kata Ulang
Dari hasil pengulangan katanya baik yang berupa pengulangan utuh, berimbuhan, akhiran atau imbuhan dan akhiran, kata ulang memiliki makna kata sebagai berikut :
1. Bermakna menyerupai/mirip
Kata ulang yang memiliki makna menyerupai ini merupakan pengulangan katanya yang artinya mirip atau menyerupai bentuk asli dari benda tersebut. Misalnya langit-langit, mobil-mobilan, orang-orangan, padi-padian .
Contoh :
- Ayah sedang mengecat langit-langit kamar adik yang baru diperbaiki.
- Petani memasang banyak orang-orangan di sawah mereka untuk menghalau burung.
- Gandum, jagung dan oat merupakan beberapa jenis tanaman yang masuk dalam jenis padi-padian.
2. Bermakna tak menentu
Kata ulang yang tidak menentu ini merupakan pengulangan kata yang menghasilkan makna tidak menentu atau jamak. Misalnya pepohonan, daun-daun, pulau-pulau.
Contoh :
- Di desa asalku, pepohonan liar tumbuh subur dan lebat.
- Setiap musim gugur tiba, jalanan di ibu kota London dipenuhi duan-daun yang berserakan.
- Pulau-pulau yang berada di perbatasan antar negara harus mendapat menjagaan ekstra.
3. Bermakna sangat
Kata ulang yang memiliki makna sangat ini merupakan pengulangan kata yang sebenarnya dilakukan pada kata dasar tersebut hingga menghasilkan makna sangat atau lebih. Misal besar-besar, kecil-kecil, malas-malas.
Contoh :
- Buah jambu yang tumbuh di pekarangan samping rumah terlihat besar-besar.
- Meskipun ukurannya kecil-kecil, namun cabai rawit merah memiliki rasa yang begitu pedas.
- Dari sekian banyak kelas, siswa dari IPS 3 adalah siswa paling malas-malas.
4. Bermakna paling
Kata ulang yang memiliki makna paling ini merupakan pengulangan kata kata dasar yang mendapat imbuhan hingga menghasilkan arti paling. Misal serendah-rendahnya, sebanyak-banyaknya, setinggi-tingginya.
Contoh :
- Setiap peserta lomba harus memiliki point serendah-rendahnya 80 untuk bisa lanjur ke babak berikutnya.
- Prinsip hidup yang digunakan Salman adalah mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, sehingga tak heran jika sampai sekarang ia masih belum menikah.
- Untuk mendapat prestasi terbaik, Lina berusaha memperoleh nilai setinggi-tingginya di setiap mata pelajaran.
5. Bermakna makin/bertambah
Kata ulang yang bermakna makin atau bertambah merupakan pengulangan kata dasar baik yang menggunakan tambahan atau tidak sehingga menghasilkan kata yang berarti makin. Misalnya lama-lama, meluap-luap, mengebu-ngebu.
Contoh :
- Setelah menunggu sekitar 2 jam, lama-lama Iren kesal karena kekasihnya tak kunjung datang.
- Mengetahui adiknya dibully teman-temannya, emosi Bagas meluap-luap.
- Semangatnya begitu mengebu-ngebu untuk mengikuti lomba tarik tambang di acara 17 Agustus mendatang.
6. Bermakna saling/berbalasan
Kata ulang yang bermakna saling/berbalasan merupakan pengulangan kata dasar dengan tambahan “an” pada akhir kata, sehingga menghasilkan kata yang artinya saling. Misal cubit-cubitan, kunjung-kunjungan, marah-marahan.
Contoh :
- Meskipun sebenarnya mereka saling menyayangi, namun ketika sedang bersama mereka selalu cubit-cubitan.
- Untuk mempererat tali persaudaraan, setiap tahun di adakan acara kunjung-kunjungan ke seluruh keluarga besar.
- Namanya juga anak kecil, jadi wajar jika mereka sering marah-marahan.
7. Bermakna waktu/masa
Kata ulang yang bermakna waktu atau masa merupakan pengulangan kata yang menyatakan waktu atau masa. Misal malam-malam, datang-datang.
Contoh :
- Malam-malam begini tiba-tiba pintu rumah terketuk dengan suara yang begitu keras dan kasar.
- Datang-datang dia langsung marah dan menyuruhku untuk minta maaf padanya.
8. Bermakna penyebab/berusaha
Kata ulang yang bermakna penyebab atau berusaha merupakan pengulangan kata yang menghasilkan makna atau menggambarkan penyebab/berusaha. Misal menguat-nguatkan.
Contoh :
- Setiap terjadi kejadian buruk padaku, dia adalah orang pertama yang selalu menguat-nguatkanku.
9. Bermakna terus menerus
Kata ulang yang bermakna terus menerus merupakan pengulangan kata yang mengambarkan atau mnghasilkan kata dengan arti terus menerus. Misal mengejar-ngejar, bertanya-tanya.
Contoh :
- Meskipun sudah berhati-hati, namun anjing Bagas masih juga mengejar-ngejar tukang pos tersebut.
- Saat semua orang sudah pergi, ibu mulai bertanya-tanya tentang kejadian yang menimpaku semalam.
10. Bermakna beberapa
Kata ulang yang bermakna beberapa merupakan pengulangan kata yang mendapat awalan dan menghasilkan kata dengan arti beberapa. Misal berbulan-bulan, berjam-jam, bertahun-tahun.
Contoh :
- Sudah berbulan-bulan lamanya ia belajar mengendarai mobil namun belum berhasil juga.
- Lelah menunggu berjam-jam, akhirnya semua peserta yang mengantri pergi satu persatu.
- Bertahun-tahun menikah, namun pasangan suami istri itu belum juga dikarunia momongan.
11. Bermakna agak (melemahkan arti)
Kata ulang yang bermakna agak merupakan pengulangan kata dasar yang bisa saja mendapat imbuhan atau tidak namun menghasilkan makna yang melemahkan arti kata dasar tersebut. Misal sakit-sakit, tergesa-gesa.
Contoh :
- Setelah tersadar dari pingsannya, tubuh Adi terasa sakit-sakit semua.
- Tak perlu tergesa-gesa seperti itu, nanti juga pasti dapat nomer antriannya!
12. Bermakna himpunan pada bilangan
Kata ulang yang bermaknan himpunan pada bilangan merupakan pengulangan kata yang menghasilkan kata berupa himpunan pada bilangan. Misal seribu-seribu, seratus-seratus, banyak-banyak.
Contoh :
- Setiap anak akan mendapat bagian seribu-seribu dari pengasuh panti.
- Pastikan dalam setiap plastik diisi dengan uang seratus-seratus.
- Jangan berbelanja baju banyak-banyak, tidak ada manfaatnya!
13. Bermakna sifat/agak
Kata ulang yang bermakna sifat atau agak merupakan kata ulang yang menghasilkan kata dengan makna gambaran sifat atau kata bermakan agak. Misal kebarat-baratan, keasam-asaman, kemerah-merahan.
Contoh :
- Karena sudah lama hidup di Amerika, gaya Karin menjadi kebarat-baratan.
- Buah kedondong yang dibeli ibu kemarin di pasar, rasanya sedikit keasam-asaman.
- Karena terkena sinar matahari saat di pantai kemarin, kulit putih Bela menjadi kemerah-merahan.
14. Bermakna santai
Kata ulang yang bermakna santai merupakan pengulangan kata dasar yang mendapat imbuhan sehingga menghasilkan kata dengan arti santai atau bersenggang-senggang. Misal tidur-tiduran, berjalan-jalan.
Contoh :
- Saat hari libur, Sindi selalu tidur-tiduran di kasurnya hingga siang hari.
- Untuk menghilangkan penat, setiap akhir pekan dia selalu berjalan-jalan dengan sahabat-sahabatnya.
Itulah beberapa makna kata ulang dan contohnya dalam kalimat yang dihasilkan dari kata ulang dan disajikan lengkap dengan bahasan serta contohnya. Beberapa contoh kalimat yang mengandung kata ulang tersebut mungkin sangat sering Anda ucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Berikan Contoh Kalimat Tanya Berapa
- Berikan Contoh Kata Ulang Bermakna Bermacam-Macam
- Contoh Kalimat Imbuhan Ke-an Yang Menyatakah Hal Atau Peristiwa
- Makna Imbuhan Ber- dan Contohnya Dalam Kalimat
- makna spesialisasi
- contoh cerpen singkat tentang lingkungan alam
- polisemi
- makna generalisasi
- alur cerita
- kata benda konkret dan kata benda abstrak
- contoh pantun talibun
- Berikan Contoh Kata Tugas Beserta Kalimatnya
- contoh teks berita singkat
- makna sinestesia dan contohnya
- makna peyorasi dan contohnya
- gurindam pengertian ciri jenis dan contohnya
Jadi nampaknya bukan hal sulit lagi untuk memahami makna kata ulang dalam bahasa Indonesia dan bagaimana penerapannya dalam kalimat. Semoga bermanfaat.