Sponsors Link

8 Contoh Kalimat Asosiasi beserta Penjelasannya

Contoh Kalimat Asosiasi beserta Penjelasannya – Kalimat asosiasi merupakan jenis-jenis kalimat yang mengandung jenis-jenis makna kata layaknya contoh kalimat idiomatik beserta artinya yang mengandung makna idiomatik dan contohnya; pengertian dan contoh kalimat denotasi dalam bahasa Indonesia yang mengandung makna denotasi dan contohnya; atau kalimat konotasi yang mengandung makna konotasi dan contohnya. Adapun makna kata yang terkandung  dalam kalimat asosiasi adalah contoh makna asosiasi.

Makna asosiasi adalah pergeseran makna suatu contoh kata dasar yang terjadi karena kata tersebut dianggap mirip dengan benda lain. Misalnya, kata kursi yang semula bermakna tempat duduk, bergeser makna menjadi jabatan, karena kursi dianggap mempunyai beberapa kesamaan, yakni sama-sama dapat diduduki siapapun, dan dapat diperebutkan oleh siapapun juga. Dengan demikian, makna asosiasi termasuk ke dalam jenis-jenis pergeseran makna.

Untuk lebih mengetahui seperti apa kalimat asosiasi, berikut contoh kalimat asosiasi beserta penjelasannya.

1. Usaha konveksi yang dijalankan oleh Pak Gatot kini kian menggurita.

Maksud kata menggurita pada kalimat di atas bukan bermakna usaha konveksi Pak Gatot menjadi gurita, tetapi makna kata tersebut adalah bercabang atau bertambah cabangnya. Dengan demikian, bentuk sebenarnya kalimat tersebut adalah “usaha konveksi yang dijalankan oleh Pak Gatot kini kian bertambah cabangnya.

2. Setiap nasihat yang kuberikan kepadanya hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Makna asosiatif dari masuk telinga kanan keluar telinga kiri adalah didengarkan dengan tidak sungguh-sungguh. Dengan demikian, bentuk denotatif atau bentuk sebenarnya dari kalimat di atas adalah “setiap nasihat yang kuberikan kepadanya hanya didengarkan olehnya secara tidak sungguh-sungguh.”

3. Perebutan kursi di DPR kian memanas

Maksud perebutan kursi di atas bukan berarti memperebutkan kursi dalam artian sebenarnya. Frasa tersebut adalah frassa yang mempunyai makna asosiatif perebutan jabatan. Adapun bentuk denotatif dari kalimat tersebut adalah “perebutan jabatan di DPR kian memanas.”

4. Seorang wartawan dilarang keras menerima amplop dari narasumber.

Kata amplop pada kalimat di atas mempunyai makna asosiasi uang. Adapun bentuk denotatif dari kalimat di atas adalah “seorang wartawan dilarang keras menerima uang dari narasumber.”

5. Antrean pembeli tiket mengular hingga ke pintu halaman tempat pembelian tiket.

Kata mengular pada kalimat di atas bermakna memanjang. Jika dibuat dalam bentuk kalimat denotasi, kalimat di atas akan berubah menjadi “antrean pembeli tiket memanjang hingga ke pintu halaman tempat pembelian tiket.”

6. Dia adalah harta karun di kehidupanku.

Makna asosiasi kata harta karun pada kalimat di atas adalah hal yang paling berharga. Jika dubuat dalam kalimat denotasi, maka kalimat tersebut menjadi “dia adalah hal yang paling berharga di kehidupanku.

7. Di kelas, aku selalu dipandang sebelah mata oleh teman-temanku.

Makna asosiasi dipandang sebelah mata pada kalimat di atas adalah dipandang rendah. Jika dibuat dalam bentuk kalimat denotasi, maka kalimat di atas akan berubah menjadi “di kelas, aku selalu dipandang rendah oleh teman-temanku.

8. Meski bukanlah saudara kembar, namun wajah Andini dan Nindya bak pinang dibelah dua.

Makna asosiasi dari bak pinang dibelah dua adalah sangat mirip. Adapun bentuk denotasi kalimat di atas adalah “meski bukanlah saudara kembar, namun wajah  Andini dan Nindya sangat mirip.

Demikianlah beberapa contoh kalimat asosiasi beserta penjelasannya. Semoga contoh-contoh di atas dapat dipahami dan mampu menjadi referensi dalam memahami kalimat asosiasi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam penyajian contoh-contoh tersebut. Sekian dan terima kasih.

, , , , , ,
Post Date: Monday 27th, November 2017 / 09:15 Oleh :
Kategori : Kalimat