Contoh Dialog 3 Orang tentang Pendidikan dalam Bahasa Indonesia
Sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa contoh dialog 3 orang yang ditampilkan secara singkat. Kali ini, kita juga akan mengetahui beberapa contoh dialog yang dilakukan 3 orang, di mana contoh dialog tersebut mempunyai tema khusus di dalamnya, yaitu pendidikan. Tema pendidikan sendiri sebelumnya sudah dijadikan tema di beberapa artikel, yakni contoh pantun pendidikan, contoh pidato tentang pendidikan, contoh karangan persuasi tentang pendidikan, contoh karangan narasi tentang pendidikan, contoh paragraf sebab akibat tentang pendidikan, dan contoh paragraf analogi tentang pendidikan.
Untuk mengetahui seperti apa contoh dialog 3 orang tentang pendidikan, berikut ini ditampilkan satu contoh diantaranya yang ditampilkan di bawah ini!
Contoh Dialog 3 Orang tentang Pendidikan
- Revan: Han, nilai rapotmu semester ini berapa?
- Farhan: Nih, kamu lihat saja sendiri.
(Farhan pun menyodorkan rapot miliknya, dan Revan pun menerima dan membuka rapot Farhan tersebut)
- Revan: Wah, nilai rapotmu besar juga, Han. Nilai rapotku saja kalah jauh sama kamu.
- Farhan: Oh, ya? Sini aku lihat nilai rapotmu.
(Revan pun menyerahkan rapotnya kepada Farhan)
- Farhan: Wah, kalau dilihat dari nilai rapotmu, kayaknya betul juga apa yang kamu ucap tadi. Tapi, kalau aku pikir-pikir, seprtinya nilai rapotmu kali ini jauh lebih kecil dibanding semester-semester sebelumnya, deh.
- Revan: Bukan kayaknya lagi, Han, tapi memang itu kenyataannya. Aku akui kalau semester sekarang aku kurang fokus belajar karena terlalu fokus aktif di ekstrakulikuler sekolah.
(Tak berselang lama, Mukhlis yang merupakan teman dari Revan dan Farhan datang dan menghampiri mereka berdua. Muklis pun kemudian ikut bercakap dengan kedua teman baiknya itu)
- Mukhlis: Hei, Van, Han, kalian sedang membicarakan apa? Sepertinya menarik. Boleh aku ikut berbincang juga?
- Farhan: Oh, ini, Khlis, kita tadi sedang membahas nilai rapot kita di semester ini.
- Mukkhis: Oh, begitu. Boleh nggak kira-kira aku lihat nilai rapot kalian, itu pun kalau kalian bawa rapo. Tapi kalau nggak, kalian sebutkan saja berapa nilai rapot kalian.
(Revan dan Farhan lalu menyodorkan rapot mereka kepada Mukhlis, lalu Mukhlis pun melihat nilai pada rapot kedua teman baiknya itu)
- Mukhlis: Wah, nilai rapot kalian bagus-bagus ya. Nilai rapotku saja tidak sebesar nilai kalian.
- Revan: Loh, memangnya kamu dapat nilai rapot berapa, Khlis?
(Mukhlis pun lalu menyebutkan nilai rapotnya kepada Revan dan juga kepada Farhan)
- Revan: Apa? Kamu nggak salah? Kenapa kamu bisa mendapat nilai segitu? Perasaan nilai kamu di semester-semester sebelumnya jauh lebih besar ketimbang nilai di semester sekaang.
- Mukhlis: Ya, begitulah, kawan-kawan. Mungkin kalian kaget atau kecewa dengan nilai rapotku semester ini. Tapi, kalau mau jujur, sebetulnya aku sangat bangga dengan nilai rapotku yang sekarang. Soalnya, nilai rapotku yang sekarang aku dapat dengan hasil usahaku sendiri, bukan dengan menyontek seperti halnya semester-semester sebelumnya.
- Farhan: Wah, aku tak sangka kalau nilai-nilai kamu yang dulu kamu dapat dari hasil menyontek. Tapi untungnya kamu sekarang sudah sadar dan mau mendapat nilai dengan cara yang lebih jujur. Tapi, kalau boleh tahu, apa yang membuat kamu berhenti menyontek dan memutuskan untuk berusaha denga lebih jujur?
- Mukhlis: Duh, untuk soal itu aku belum bisa aku ceritakan, soalnya akan terlalu panjang untuk diceritakan. Tapi, intinya, alasan utama aku berubah karena ada seseorang yang telah menasihatiku untuk berubah menjadi lebih baik.
(Tak terasa, haripun kian mendekati malam, dan ketiganya pun memtuskan untuk pulang ke rumah masing-masing)
Demikianlah contoh dialog 3 orang tentang pendidikan dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.