20 Contoh Kalimat Utama dan Penjelas dalam Paragraf Bahasa Indonesia
Kalimat utama dan kalimat penjelas adalah unsur-unsur penting dalam jenis-jenis paragraf, terutama untuk paragraf induktif, paragraf deduktif, paragraf ineratif, dan paragraf campuran. Kalimat utama sendiri merupakan kalimat yang berisi pokok utama sebuah paragraf. sementara itu, kalimat penjelas adalah rincian dari kalimat utama.
Untuk lebih memahami kedua unsur ini dalam paragraf, berikut ini ditampilkan beberapa contoh kalimat utama dan penjelas dalam paragraf bahasa Indonesia yang tertera sebagaimana di bawah ini!
Paragraf 1:
(1) Konsisten dalam menjalankan semua hal dapat memberikan sejumlah manfaat untuk diri kita sendiri. (2) Dengan konsistensi yang kita bangun, kita bisa terbiasa melakukan sesuatu secara rutin dan terstruktur. (3) Selain itu, konsistensi juga dapat membuat diri kita menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, serta teguh dalam menjalani suatu hal.
Pada paragraf di atas, kalimat (1) yang ditulis miring adalah kalimat utama, sedangkan sisanya adalah kalimat penjelas.
Paragraf 2:
(1) Beberapa kuliner tradisional mengalami sejumlah inovasi, tak terkecuali dengan cilok. (2) Jajanan tradisional khas Bandung ini kini tak hanya disajikan dengan cara dikukus saja. (3) Melainkan, kini cilok bisa diolah dengan cara dikuah, digoreng, bahkan dibakar. (4) Salah satu varian cilok tersebut adalah cilok goreng. (5) Seperti namanya, varian cilok ini dibuat dengan cara digoreng lalu diberi sejumlah bumbu penyedap. (6) Adapun bumbu-bumbu tersebut antara lain bumbu kacang, bubuk kacang, dan bubuk cabai. (7) Jajanan ini cukup populer di Bandung dan bisa ditemui di hampir setiap sudut jalan di kota Bandung.
Pada paragraf di atas, kalimat (1) yang dicetak miring adalah kalimat utama. Sementara itu, kalimat (2) hingga (7) merupakan kalimat penjelas dari kalimat nomor (1) tersebut.
Paragraf 3:
(1) Bekerja terlalu keras hingga lupa waktu dapat membuat tubuh mudah lelah. (2) Selain itu, beberapa penyakit kronis lain bisa menjangkiti orang-orang yang bekerja terlalu keras. (3) Misalnya: dehidrasi, depresi, hingga serangan jantung. (4) Oleh karenanya, kita selaku pekerja janganlah terlalu keras dalam bekerja agar tidak terpapar sejumlah dampak negatif. (5) Sebagai gantinya, kita mesti bisa menngatur waktu, kapan waktu untuk istirahat dan kapan waktu untuk bekerja. (6) Jika belum sanggup, kita bisa mencoba langkah lain, yaitu dengan berdiam diri sejenak atau merebahkan diri sejenak di sela-sela jam kerja kita yang padat.
Kalimat nomor (4) yang dicetak miring pada paragraf di atas merupakan kalimat utama. Sementara itu, kalimat nomor (1), (2), (3), (5), dan (6) adalah kalimat penjelas bagi kalimat nomor (4) tersebut.
Paragraf 4:
(1) Sebuah roda yang berputar terkadang dapat berada di atas dan kadang pula ada di bawah. (2) Hal senada juga berlaku dengan kehidupan. (3) Dalam kehidupan ini, terkadang kita bisa berada di atas kesuksesan dan kadang pula bisa berada di bawah jurang kegagalan. (4) Oleh karena itu, kita selaku manusia janganlah terlalu sombong saat di atas, dan jangan terlalu sedih saat di bawah, karena kehidupan manusia akan selalu berputar bagaikan sebuah roda.
Kalimat (4) pada paragraf di atas merupakan kalimat utama paragraf tersebut. Sementara kalimat-kalimat lainnta merupakan kalimat penjelas.
Demikianlah beberapa contoh kalimat utama dan penjelas dalam paragraf bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh kalimat utama dan penjelas yang ditampilkan dalam format paragraf, pembaca bisa membuka artikel contoh kalimat utama dalam paragraf dan contoh kalimat penjelas dalam paragraf. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.