6 Contoh Paragraf Silogisme Hipotektik dalam Bahasa Indonesia
Salah satu diantara jenis-jenis paragraf adalah paragraf silogisme. Paragraf silogisme merupakan paragraf yang berisi kesimpulan (K) dari premis umum (PU) dan juga premis khusus (PK). Paragraf ini sendiri terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, di mana salah satu jenisnya adalah paragraf silogisme hipotektik. Paragraf ini merupakan paragraf silogisme yang premis umumnya berupa kalimat pengandaian yang didepannya sering diawali dengan kata jika atau bila.
Untuk mengetahui seperti apa bentuk dari paragraf ini, berikut akan ditampilkan beberapa contoh di antaranya. Adapun beberapa contoh paragraf silogisme hipotektik tersebut bisa disimak di bawah ini!
Contoh 1:
Polanya:
PU: jika aku kaya nanti, maka akan kusumbangkan separuh hartaku ke panti asuhan.
PK: aku sekarang sudah kaya.
K: aku akan menyumbangkan separuh hartaku ke panti asuhan.
Paragrafnya:
Suatu hari, aku pernah berjanji bahwa jika aku kaya nanti, maka akan kusumbangkan separuh hartaku ke panti asuhan. Kini, aku sudah terbilang orang yang kaya. Jadi, hari ini aku akan menyumbangkan separuh hartaku ke panti asuhan.
Contoh 2:
Polanya
PU: bila sore nanti tidak hujan, aku akan pergi ke toko buku.
PK: sore ini tidak hujan.
K: aku akan pergi ke toko buku.
Kalimatnya:
Sebelumnya, aku berniat pada diriku, bahwa bila sore nanti tidak hujan, aku akan pergi ke toko buku. Kebetulan, sore ini sedang tidak hujan. Jadi, sore ini aku akan langsung pergi ke toko buku.
Contoh 3:
Polanya:
PU: jika aku bertemu dengannya, aku akan mengembalikan buku ini padanya.
PK: aku tak kunjung bertemu dengannya.
K: aku tidak jadi mengembalikan buku ini.
Paragrafnya:
Hari ini aku akan mengembalikan buku ini padanya jika aku bertemu dengannya. Sayangnya, aku tak kunjung bertemu dengannya. Aku pun akhirnya tidak jadi mengembalikan buku ini padanya.
Contoh 4:
Polanya:
PU: jika aku memenangi lomba ini, maka aku akan mentraktir teman-temanku.
PK: aku tidak memenangi lomba ini.
K: aku tidak jadi mentraktir teman-temanku.
Paragrafnya:
Sebelum mengikuti lomba, aku sempat bernazar kepada teman-temanku bahwa aku akan mentraktir mereka jika aku memenangi lomba ini. Sayangnya, aku malah tidak memenangi lomba ini. Akhirnya, aku pun tak jadi mentraktir teman-temanku.
Contoh 5:
Polanya:
PU: Bila hari ini hujan, maka awan akan mendung.
PK: awan tidak mendung.
K: hari ini tidak hujan.
Paragrafnya:
Bila hari ini hujan, maka awan pasti akan menjadi mendung. Namun, sejauh yang aku lihat, awan hari ini tidak mendung juga. Itu berarti hari ini pasti tidak akan terjadi hujan.
Contoh 6:
Polanya:
PU: jika piknik kita hari ini jadi, pasti Ale akan menghubungi kita.
PK: Ale tidak menghubungi kita.
K: piknik kita hari ini tidak jadi.
Paragrafnya:
Kemarin, Ale berpesan kepadaku, jika piknik kita hari ini jadi, Ale pasti akan menghubungi kita. Tetapi, hari ini Ale tidak menghubungi kita sama sekali. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa piknik kita hari ini tidak jadi.
Demikianlah beberapa contoh paragraf hipotektik dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa referensi soal paragraf silogisme dan paragraf lainnya, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh paragraf silogisme kategorial; perbedaan paragraf induktif dan deduktif; contoh paragraf induktif dan deduktif; perbedaan paragraf campuran dan ineratif; serta artikel contoh paragraf ineratif dan campuran. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.