Konjungsi Temporal Sederajat dan Tidak Sederajat dalam Bahasa Indonesia
Di artikel sebelumnya, kita telah mengetahui beberapa contoh kalimat konjungsi temporal, di mana konjungsi temporal sendiri merupakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu di antara kedua kalimat. Konjungsi ini sendiri terbagi atas dua jenis, di mana jenis-jenis konjungsi temporal tersebut terdiri atas konjungsi temporal sederajat dan konjungsi temporal tidak sederajat. Kedua jenis konjungsi temporal ini akan dibahas khusus di artikel ini mulai dari definisi sampai ke contoh-contohnya. Adapun pengertian dan contoh dari kedua konjungsi tersebut adalah sebagai berikut!
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Konjungsi ini merupakan konjungsi yang menerangkan keterangan waktu pada dua kalimat yang maknanya sederajat. Menurut laman zenius.web.id, konjungsi ini juga dipakai dalam macam-macam kalimat majemuk setara. Selain itu, konjungsi ini mesti diwajibkan di tengah-tengah dua kalimat. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini antara lain, Sebelumnya, sesudahnya, lalu, kemudian, dan setelahnya. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada contoh-contoh berikut ini!
- Kondisi Ade kini sudah lebih baik. Sebelumnya, kondisi Ade sangatlah kritis dan membuat dokter kesulitan untuk menanganinya.
- Ibu akan melaksanakan salat subuh terlebih dahulu. Setelahnya, Ibu baru pergi ke pasar untuk membeli berbagai macam bahan makanan.
- Panaskan minyak di atas wajan, lalu masukan bahan-bahan masakan yang sudah disediakan.
- Kerjakanlah terlebih dahulu tugas sekolahmu, kemudian kau boleh bermain di luar rumah.
- Hari ini aku akan mengikuti les bahasa Inggris terlebih dahulu. Setelahnya, aku akan langsung menuju rumahmu.
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Nama lain dari konjungsi ini adalah konjungsi bertingkat. Adapun definisi konjungsi ini adalah yang menerangkan hubungan waktu pada dua kalimat yang maknanya masing-masing tidak sederajat atau bertingkat. Menurut laman zenius.web,id, konjungsi ini sering dipakai di berbagai jenis-jenis kalimat majemuk dan bisa diletakkan di awal, di tengah, atau diakhir dua kalimat yang terhubung oleh konjungsi. Adapun kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi ini antara lain: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, waktu, tatkala, sambil, seraya, sebelum, sedari, sejak, semenjak, dan sementara. Agar lebih paham, perhatikanlah contoh-contoh di bawah ini!
- Apabila dujan turun, dia selalu termenung dan memandangi rintik-rintik hujan yang turun itu.
- Bila musim libur panjang telah tiba, kami sekeluarga biasanya akan mengadakan liburan ke luar kota.
- Bilamana kita tidak berjodoh, aku berdoa semoga kita mendapat pengganti yang pantas utuk kita miliki.
- Demi masuk ke perguruan tinggi incarannya, Rani rela untuk tidak bermain dengan teman-temannya dan memilih untuk fokus belajar.
- Toko itu selalu buka dari jam 7 pagi hingga pukul 10 malam.
- Ketika kami masih kecil, kami selalu bermain layang-layang di tanah lapang.
- Waktu aku berangkat ke sekolah, aku bertemu dengan seorang nenek-nenek yang hendak menyeberang.
- Tatkala guru sedang menjelaskan, Rizal dan Jemmy malah asyik mengobrol.
- Rahmi sehari-hari melakukan kegiatan kuliah sambil bekerja paruh waktu di sebuah restoran.
- Sedari kecil, Tara dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sopan santun.
- Dia menatapku seraya berkata bahwa aku tidak boleh mengurusi urusan pribadinya.
- Sebelum berangkat, Ibu selalu berpesan agar aku selalu hati-hati di jalan.
- Sejak kecil, kemahiran Merry dalam bermain piano sudah terlihat.
- Semenjak acara wisuda angkatanku, aku sudah jarang bertemu dengannya lagi.
- Ibu sedang memasak di dapur, sementara Ayah sedang asyik membaca koran di beranda.
Demikianlah penjelasan mengenai konjungsi sederajat dan tidak sederajat dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi seputar konjungsi, pembaca bisa membuka artikel konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat, atau artikel konjungsi korelatif. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.