3 Syarat-Syarat Paragraf yang Baik dan Benar dalam Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf atau alinea merupakan bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung suatu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan suatu garis baru. Paragraf sendiri mempunyai beberapa jenis, di mana jenis-jenis paragraf tersebut antara lain paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, paragraf narasi, paragraf argumentasi, paragraf deskripsi, dan contoh paragraf analogi singkat.
Dalam penulisannya, sebuah paragraf mesti memenuhi beberapa syarat-syarat tertentu agar penulisannya baik dan benar. Adapun syarat-syarat paragraf yang baik dan benar adalah sebagai berikut.
1. Mempunyai Kelengkapan Unsur-Unsur Paragraf di Dalamnya
Sebuah paragraf yang baik dan benar, harus mempunyai kelengkapan sejumlah paragraf di dalamnya. Adapun unsur-unsur paragraf yang dimaksud antara lain:
- Gagasan utama: merupakan unsur paragraf yang berupa topik utama atau permasalahan yang hendak dibahas dalam suatu paragraf.
- Kalimat utama: kalimat yang berisi gagasan utama suatu paragraf.
- Kalimat penjelas: merupakan kalimat yang menjelaskan gagasan utama yang terkandung di dalam suatu kalimat utama.
Untuk dapat memahami ketiga unsur itu, berikut ditampilkan sebuah paragraf yang mengandung ketiga unsur yang telah disebutkan di atas.
Berdasarkan bentuknya, puisi baru terdiri atas 7 jenis. Adapun jenis-jenis puisi baru yang termasuk ke dalam jenis-jenis puisi baru berdasarkan bentuknya antara lain distikon, terzina, kuatrain, kuint, sektet, septima, oktaf/stanza, dan yang terakhir adalah soneta. Ke semua jenis itu bisa dibedakan dari jumlah baris yang terkandung di dalamnya
Pada paragraf di atas, kata yang dicetak miring adalah kalimat utama sekaligus gagasan utama paragraf tersebut. Sementara itu, kalimat-kalimat yang tidak dicetak miring adalah kalimat penjelas dari paragraf di atas.
2. Setiap Unsur-Unsur Paragraf Harus Mempunyai Satu Kesatuan antar Satu Unsur dengan Unsur Lainnya
Unsur-Unsur paragraf yang telah disebutkan sebelumnya (gagasan utama, kalimat utama, dan kalimat penjelas) mesti membentuk satu kesatuan yang padu, di mana kalimat penjelas mesti mampu menjelaskan gagasan utama yang terkandung dalam kalimat utama secara baik dan sesuai dengan gagasan utama yang dimaksud. Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka sebuah paragraf belum dikatakan baik dan benar.
3. Mempunyai Kepaduan Diantara setiap Unsur di Dalamnya
Jika semua unsur paragraf dapat membentuk suatu kesatuan, maka paragraf tersebut sudha menjadi paragraf yang baik dan benar, serta sudah memenuhi syarat yang ketiga ini. Adapun salah satu ciri paragraf yang padu adalah adanya hubungan makna yang logis dan saling berhubunga antara gagasan utama dan gagasan penjelas. Dengan adanya kepaduan tersebut, maka sebuah paragraf bisa dipahami secara baik dan logis bagi oleh para pembaca.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membentuk suatu kepaduan dalam kalimat adalah dengan menggunakan konjungsi ke dalam paragraf. Adapun jenis-jenis konjungsi yang dapat digunakan di dalam suatu kalimat adalah konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat. Konjungsi kalimat merupakan konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain yang ada di dalam paragraf. Sementara itu, konjungsi intrakalimat merupakan konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang ada di dalam kalimat suatu paragraf.
Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa syarat-syarat paragraf yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia antara lain harus mempunyai kelengkapan, kesatuan, dan kepaduan unsur-unsur paragraf yang terkandung dalam suatu paragraf.
Demikianlah pembahasan seputar syarat-syarat paragraf yang baik dan benar. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.