6 Contoh Paragraf Pembuka dan Penutup dalam Bahasa Indonesia
Paragraf pembuka dan paragraf penutup merupakan dua diantara jenis-jenis paragraf berdasarkan fungsinya. Paragraf pembuka adalah sebuah paragraf yang berfungsi sebagai pembuka suatu karangan atau tulisan. Sementara itu, paragraf penutup merupakan suatu paragraf yang fungsinya adalah menutup dan menyimpulkan sebuah karangan/tulisan. Untuk mengetahui seperti apa bentuk dari kedua paragraf ini, berikut ditampilkan beberapa contoh paragraf pembuka dan penutup yang tertera di bawah ini!
Contoh 1:
Siapa yang tak kenal dengan kota Bandung? Ibukota Jawa Barat ini memang mempunyai pesona yang begitu memikat siapa pun, mulai dari gemerlap kotanya, kulinernya, hingga tempat-tempat wisatanya yang ada di hampir setiap teritorial di kota ini. Di artikel kali ini, kita akan mengetahui beberapa tempat wisata yang terkenal di Bandung dan wajib untuk di sambangi.
Contoh 2:
Masih ada yang belum memahami bahaya sampah elektronik. Padahal, sampah ini bisa menimbulkan kerusakan dan pencemaran alam yang lebih parah ketimbang sampah-sampah lain. Oleh karenanya, mengetahui secara mendalam tentang sampah ini adalah suatu keharusan yang patut kita lakukan. Berikut ini adalah beberapa pembahasan ringkas mengenai seperti apa sampah elektronik dan bahaya yang ditimbulkannya!
Contoh 3:
Sebuah kata, kalimat, atau karangan pasti mempunyai makna di dalamnya. Makna-makna tersebut bisa kita tangkap secara langsung atau bahkan harus ditafsirkan secara mendalam terlebih dahulu. Dalam bahasa Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis makna yang perlu diketahui oleh kita bersama. Dengan mengetahui makna-makna ini, kita bisa mengkategorikan makna apakah yang terkandung dalam suatu kata, kalimat, ataupun tulisan yang kita baca.
Contoh 1:
Dari penjelasan di atas, kita bisa simpulkan bahwa sampah elektronik merupakan suatu sampah yang berbahaya dan memberikan dampak buruk untuk lingkungan. Oleh karenanya, pembuangan sampah ini ke tong sampah yang tepat, serta pendaurulangan jenis sampah ini perlu dilakukan supaya sampah elektronik tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan juga manusia.
Contoh 2:
Kesimpulan dari pembahasan kali ini adalah, kita selaku manusia janganlah selalu menyalahkan keadaan. Memang, terkadang kesengsaraan dan kesusahan yang kita alami adalah disebabkan oleh faktor eksternal di luar diri kita. Namun, alangkah lebih bijaknya jika kita tidak menyalahkan terus hal tersebut dan mulai membenahi diri kita supaya dapat lebih baik lagi di esok hari.
Contoh 3:
Berdasarkan penjelasan yang ada di atas, kita bisa simpulkan bahwa jenis-jenis paragraf berdasarkan fungsinya terdiri atas empat jenis, yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf selingan, dan paragraf penutup. Tiap paragraf ini mempunyai ciri dan fungsinya masing-masing. Meski begitu, keempat jenis paragraf ini bisa saling melengkapi, terutama jika dituliskan dalam suatu karangan ataupun suatu tulisan.
Demikianlah beberapa contoh paragraf pembuka dan penutup dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh paragraf lainnya, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu: contoh paragraf induktif dan deduktif, contoh paragraf ineratif dan campuran, contoh paragraf eksposisi definisi tentang hewan, contoh paragraf persuasi advertensi, serta contoh paragraf persuasi tentang lingkungan. Semoga artikel ini bermanfaat dan mampu memberikan wawasan tersendiri bagi para pembaca sekalian, entah itu mengenai paragraf pada khususnya, mau pun mengenai materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Maafkan pula jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan pemaparan pada artikel kali ini. Sekian dan terima kasih.