Contoh Memoar Singkat dalam Bahasa Indonesia
Sebelumnya, kita telah membahas apa itu memoar, mulai dari pengertian dan contoh memoar, cara menulis memoar, hingga perbedaan autobiografi dan memoar. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui seperti apa contoh dari sebuah memoar. Contoh memoar sendiri memang sudah pernah ditampilkan di artikel sebelumnya. Namun, untuk menambah referensi soal contoh memoar, maka contoh memoar pun menjadi bahasan utama di artikel ini. Adapun contoh memoar yang ditampilkan adalah beberapa contoh memoar yang ditulis secara singkat.
Contoh-contoh tersebut bisa disimak sebagaimana berikut ini!
Contoh 1:
Pagi pun datang lagi hari ini. Ini adalah pagi kesekian di kehidupanku. Aku tak tahu apakah pagi ini akan menjadi pagi yang spesial atau tidak. Yang aku tahu adalah bahwa pagi ini aku terus mandi, menggosok gigi, membereskan tempat tidur, sarapan, dan pergi ke sekolah.
Aku tak tahu apakah pagi ini spesial atau tidak. Yang aku tahu, aku harus sampai ke sekolah tepat waktu, agar tak dimarahi oleh pak guru. Aku tak tahu apakah pagi ini spesial atau tidak, sampai akhirnya peristiwa itu terjadi. Saat itu, aku tengah berlari menuju gerbang sekolah karena khawatir gerbang sekolah akan segera ditutup. Aku nyaris terlambat ke sekolah saat itu. Angkot yang kunaiki mogok, sehingga waktuku pun tersita di jalan dan membuatku nyaris kena marah pak guru karena telat ke sekolah.
Akhirnya aku sampai juga di depan gerbang sekolah. Beruntung, gerbang masih buka. Aku pun akhirnya berjalan dengan santai masuk ke gerbang sekolah. Saat asyik berjalan, tiba-tiba aku tertabrak oleh seseorang yang berlari menuju ke arahku. Aduh maaf, ya. Aku lari-lari soalnya aku kebelet mau ke kamar mandi. Ujarnya. Aku tak menjawab ucapannya saat itu. Aku terlanjur terpana oleh sosok orang yang menabrakku itu. Dan sejak saat itulah, aku mengetahui apakah pagiku ini spesial atau tidak.
Contoh 2:
Aku masih terduduk di sini, di sebuah halte di pinggiran jalan raya kota ini. Menunggu bus menjadi alasan utama aku berada di sini. Di sini aku tinggal sendiri. Sebetulnya, ada beberapa orang yang sempat duduk di sini. Namun, mereka beruntung karena sudah bertemu dengan bus yang hendak mereka naiki. Kini, tinggal aku sendiri yang menunggu bus di sini.
Lima belas menit berlalu, bus yang kutunggu tak kunjung tiba. Sebetulnya aku bisa saja naik kendaraan lain, angkot misalnya. Tetapi, kalau naik kendaraan lain aku tak bisa karena ongkosnya pasti kemahalan. Aku pun juga sebetulnya bisa menaiki transportasi online. Namun, sialnya ponselku mati total dan aku lupa membawa charger dan juga powerbank. Jadi, tak ada pilihan lain selain terus menunggu di halte ini.
Seorang perempuan seusiaku tiba-tiba ikut duduk di halte ini. Perempuan itu pun tiba-tiba memperkenalkan dirinya padaku dan perincangan kami pun dimulai. Kami berbincang tentang apa saja yang bisa kami perbincangkan saat itu. Tanpa terasa, bus yang kunanti pun telah tiba. Aku menaikinya dan berpamitan pada wanita itu. Sebelum masuk ke dalam bus, aku sempat menoleh ke belakang untuk melihat sosoknya lagi. Kuakui, aku masih rindu dan ingin menatap wajahnya sekali lagi. Tapi, tanpa kuduga, sosok perempuan itu tiba-tiba hilang begitu saja.
Demikianlah beberapa contoh memoar pendek dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah referensi soal karangan, maka pembaca bisa membuka artikel jenis-jenis karangan ilmiah, jenis-jenis katangan semi ilmiah, jenis-jenis karangan berdasarkan cara penyajiannya, dan artikel jenis-jenis karangan berdasarkan bobot isinya. Semoga bermanfaat.