4 Teks Anekdot Singkat tentang Politik dalam Bahasa Indonesia
Teks Anekdot Singkat tentang Politik dalam Bahasa Indonesia – Anekdot adalah sebuah teks cerita singkat yang menarik serta lucu. Beberapa artikel sebelumnya sudah membahas teks cerita singkat ini, diantaranya anekdot singkat beserta strukturnya, contoh anekdot singkat tentang pendidikan dan teks anekdot singkat tentang alam. Artikel kali ini pun juga akan membahas mengenai anekdot, khususnya mengenai teks anekdot singkat tentang politik.
Berikut ini terdapat beberapa teks anekdot singkat tentang politik dalam bahasa Indonesia.
1. Nonton
Suatu hari, Pak Gunadi sedang menonton TV di ruang tengah. Dia begitu antusias menyaksikan acara di televisi tersebut. Tak jarang, Pak Gunadi juga sering memaki dan berteriak saat menyaksikan acara di televisi tersebut. Hal itu membuat istrinya terheran-heran dan menghampiri Pak Gunadi. “Aduh, Bapak ini nonton apa sih, kok sampai heboh begitu?” Tanya istri Pak Gunadi. “Ini Bu, lagi nonton anggota DPR yang lagi berantem. Ada yang saling maki-maki, gebrak meja, bahkan sampai lempar gelas. Wah, pokoknya seru deh Bu. Acara gulat atau tinju aja kalah sama ini.” Istri Pak Gunadi pun jadi penasaran dan ikut menonton perkelahian anggota DPR tersebut. Akhirnya, istri Pak Gunadi pun ikut berteriak dan memaki-maki seperti halnya suaminya.
2. Istirahat
Suatu hari, Pak Gendut yang tengah beristirahat mendapat telepon dari temannya yang ada di luar negeri. “Halo bos, sedang di mana sekarang?” ujar si penelepon Pak Gendut itu. “Ini bung, saya sedang istirahat di lapas Sukasukasaya. Eh, maksudnya Hotel Sukasukasaya. Biasa lah gara-gara ketahuan nilep duit negara. Tapi tenang, nanti juga saya bisa ke negara tempat bung tinggal sekarang. Soalnya di saku saya masih ada duit buat menyuap sipir, sehingga saya bisa bebas dan langsung ke tempat Saudara. Pokoknya tunggu sajalah saya ke sana.” Oke bos, saya tunggu kedatangan Anda kemari.” Pak Gendut pun lalu melanjutkan tidur siangnya di kasur empuk Lapas Sukasukasaya.
3. Rayuan Gombal
Suatu hari, ada sepasang kekasih yang sedang duduk di taman. Di sana, mereka memperbincangkan hal-hal yang dialami mereka sehari-hari. Hingga suatu ketika, si wanita pun iseng memberi rayuan gombal kepada kekasihnya.
Wanita: “Sayang, Bapak kamu politikus ya?”
Pria: “Ih, kamu kok tahu?”
Wanita: “Oh, pantas saja kamu sering ingkar janji.”
Dan sang wanita pun pergi meninggalkan sang pria yang termangu dan memerah pipinya.
4. Tebak-Tebakan
Suatu hari di bawah pohon beringin yang rindang, dua orang anak tengah bermain tebak-tebakan.
Anak 1: “Kursi apa yang bikin orang lupa ingatan?”
Anak 2: “Kursi apa ya? Memang ada kursi yang begitu?”
Anak 1: “Ada dong. Makanya, ayo ditebak!”
Anak 2: “Kursi apa ya? Ah, sudahlah, aku menyerah saja! Memang apa jawabannya?”
Anak 1: “Mau tahu jawabannya? Kursi yang bikin orang lupa ingatan adalah kursi DPR.”
Anak 2: “Loh, kok bisa?”
Anak 1: “Ya bisa dong. Coba kamu perhatikan. Sebelum menduduki kursi DPR, mereka selalu berjanji bahwa mereka akan menyejahterakan seluruh rakyat Nusantara. Setelah duduk di kursi DPR, eh mereka malah lupa sama janji yang mereka ucapkan.”
Anak 2: “Eh, iya juga ya.”
Dan si anak 2 pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Dalam teks anekdot, kita dapat menggunakan jenis-jenis paragraf, jenis-jenis kalimat, jenis-jenis kata dan penggunaan tanda baca untuk penulisannya. Demikianlah beberapa teks anekdot singkat tentang politik dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih.