Contoh Puisi Ode dalam Bahasa Indonesia
Contoh dari macam-macam puisi baru berdasarkan isinya sudah ditampilkan di artikel-artikel sebelumnya. Adapun beberapa artikel yang memuat contoh dari jenis-jenis puisi baru tersebut antara lain contoh puisi epigram, contoh puisi balada, contoh puisi romance, contoh puisi elegi, dan contoh puisi himne. Untuk artikel kali ini, kita akan mengetahui beberapa contoh dari puisi ode. Puisi ode sendiri diartikan sebagai jenis-jenis puisi yang berisi pujian kepada seseorang ataupun kelompok yang berjasa atau memiliki jiwa kepahlawanan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ditampilkan beberapa contoh puisi ode dalam bahasa Indonesia.
Contoh 1:
Ode I¹
karya: Toto Sudarto Bachtiar
Kutanya, kalau sekarang aku berangkat
Kuberi pacarku peluk penghabisan yang berat
Aku besok bisa mati. Kemudian diam-diam
Aku mengendap di balik sendat kemerdekaan dan malam
Malam begini beku, di manakah tempat terindah
Buat hatiku yang terulur padamu megap dan megah
O, tanah
Tanahku yang baru terjaga
Malam begini sepi, di manakah tempat terbaik
Buat peluru pistol di balik baju cabik
O, tanah di mana mesra terpendam rindu
Kemerdekaan yang mengembara ke mana saja
Ingin aku menyanyi kecil, tahu betapa tersandarnya
Engkau pada pilar derita, megap nafasku di gang tua
Menuju kubu musuh di kota sana
Aku tak sempat hitung langkahku bagi jarak
Mungkin pacarku ‘kan berpaling
Dari wajahku yang terpaku pada dinding
Tapi jam tua, betapa pelan detiknya kudengar juga
Di tengah malam yang dingin beku
Teringat betapa pernyataan sangat tebalnya
Coretan-coretan merah pada tembok tua
Betapa lemahnya jari untuk memetik bedil
Membesarkan hatimu yang baru terjaga
Kalau sekarang aku harus pergi, aku hanya tahu
Kawan-kawanku akan terus maju
Tak berpaling dari kenangan pada dinding
O, tanah, di mana tempat yang terbaik buat hati dan jiwaku
¹Sihaloholistik, “Puisi-Puisi Toto Sudarto Bachtiar,” http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/lain-lain/puisi-puisi-toto-sudarto-bachtiar, (diakses pada 24 Desember 2017 pukul 14.19)
Contoh 2:
Ode II²
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
dengar, pada hari ini ialah hari hati yang memanggil
dan derap langkah yang berat maju ke satu tempat
dengar, hari ini ialah hari hati yang memanggil
dan kegairahan hidup yang hars jadi dekat
berhenti menangis, air mata kali ini hanya buat si tua renta
atau menangis sedikit saja
buat sumpah yang tergores pada dinding-dinding
yang sudah jadi kuning dan jiwa-jiwa yang sudah mati
atau buat apa saja yang dicintai dan gagal
atau buat apa saja
yang sampai kepadamu waktu kau tak merenung
dan menampak jalan yang masih panjang
dengar, hari ini ialah hari hatiku yang memanggil
mata-mata yang berat mengandung suasana
membersit tanya pada omong-omong orang lalu
mengenangkan segenap janji yang dengan diri kita menyatu
dengar, o, tanah dimana segala cinta merekamkan dirinya
tempat terbaik buat dia
ialah hatimu yang kian merah memagutnya
kala dia terbaring di makam senyap pangkuanmu
²Muhammad Jammal Baligh, “Contoh Puisi Ode”, https://mjbrigaseli.blogspot.co.id/2014/03/contoh-puisi-ode.html, (diakses pada 24 Desember 2017 pukul 15.15)
Demikianlah beberapa contoh puisi ode dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh puisi lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh puisi 3 bait tentang alam, contoh uisi 3 bait tentang Ibu, contoh puisi 3 bait tentang sahabat, contoh puisi 3 bait tentang guru, dan contoh puisi 3 bait tentang pahlawan. Untuk pembahasan kali ini dicukupkan saja sampai di sini. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih.