Contoh Teks Naskah Drama Cerita Rakyat – Bawang Merah dan Bawang Putih
Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang berasal dari berbagai daerah. Cerita rakyat bisa berdasarkan kisah nyata yang memang terjadi, atau berasal dari contoh mite atau mitos dan contoh legenda singkat suatu daerah yang merupakan salah satu dari jenis-jenis karangan non ilmiah. Ada berbagai macam-macam dongeng atau cerita rakyat yang memiliki alur cerita yang unik dan menarik. Berikut kami berikan salah satu contoh teks naskah drama cerita rakyat yang dapat Anda pelajari.
Judul: Bawang Merah dan Bawang Putih
Pemain: Bawang Merah, Bawang Putih, Ibu Tiri, Ayah Bawang Putih
Sinopsis drama: Pada suatu hari, di sebuah desa yang aman dan damai. Hiduplah seorang anak gadis bernama Bawang Putih bersama ayahnya di sebuah rumah yang besar. Ayahnya adalah seorang saudagar kaya di desa. Bawang Putih baru saja kehilangan ibunya sehingga kini ia harus hidup berdua saja dengan ayahnya yang sering keluar desa untuk berdagang. Namun, tetangga mereka selalu menawarkan bantuan.
Ibu tiri: Tuan, jika Tuan ingin berdagang keluar, sebaiknya titipkan saja Bawang Putih kepada saya. Saya akan menjaganya dengan baik. Kasihan jika ia ditinggal sendirian.
Dan Bawang Putih pun dititipkan oleh ayahnya pada tetangga mereka yang juga mempunyai seorang anak gadis bernama Bawang Merah. Bawang Merah dan ibunya bersikap sangat baik pada Bawang Putih. Bawang Putih pun menjadi sangat menyukai mereka hingga meminta ayahnya untuk menikahi ibu Bawang Merah. Dan akhirnya ayahnya pun menikahi ibu Bawang Merah. Sayangnya, setelah menikah semua sikap baik ibu tirinya dan Bawang Merah menjadi buruk. Bawang Putih sering disiksa ketika ayahnya pergi ke luar desa, tapi ia tidak pernah menceritakan penyiksaan tersebut kepada ayahnya.
Ibu Tiri: Bawang Putih! Cepat siapkan makanan! Kami sudah lapar!
Bawang Merah: Iya, nih. Kerja kok lambat banget.
Bawang Putih: Iya, Bu. Sebentar lagi masakannya siap.
Begitulah setiap hari Bawang Putih diperintah sesuka hati oleh ibu tiri dan saudara tirinya. Hingga suatu hari, ayah Bawang Putih sakit parah.
Ayah: Bu, sepertinya waktu Ayah tidak banyak. Tolong Ibu jaga baik-baik Bawang Putih, ya.
Ibu Tiri: Tentu saja, Pak. Ibu akan selalu menjaga dan menyayangi Bawang Putih.
Dan akhirnya ayahnya pun meninggal. Ibu tiri dan Bawang Merah sangat bahagia karena mendapatkan warisan yang berlimpah, sedangkan Bawang Putih masih saja disiksa. Suatu hari, Bawang Putih mencuci baju di sungai. Namun, ia tidak sengaja menghanyutkan baju kesayangan ibu tirinya. Ia pun mengejar baju itu hingga akhirnya baju tersebut menyangkut di akar pohon dekat sebuah rumah di tepi sungai. Ketika ia mengambil baju itu, keluarlah seorang nenek renta dari dalam rumah.
Nenek: Anak cantik, apakah kamu mau membantu nenek membersihkan rumah? Nenek merasa tidak enak badan hari ini.
Bawang Putih: Nenek tinggal sendirian? Tentu saja saya mau, Nek. Saya akan membantu Nenek hari ini.
Bawang Putih pun membantu sang Nenek hingga semua pekerjaan rumah selesai. Nenek itu memberikan beberapa buah labu sebagai hadiah.
Nenek: Ini hadiah buat kamu. Kamu pilih saja mana yang kamu inginkan.
Bawang Putih: Terima kasih, Nek. Saya ambil labu yang kecil ini saja, ya.
Bawang putih pun kembali ke rumah membawa labu kecil. Ibu tirinya sangat marah karena ia pulang terlambat.
Ibu Tiri: Sudah telat pulang. Malah cuma bawa labu jelek ini saja. Sudah sana cepat belah dan masak untuk kami.
Bawang Putih pun membelah labu itu dan alangkah terkejutnya ia ternyata isinya adalah emas. Ia lalu memberitahukan emas tersebut kepada ibu tirinya untuk menyenangkan hati ibu tirinya tersebut. Ibu tirinya senang bukan main. Bawang Putih pun menceritakan kejadian tadi siang. Ibu tirinya mengangguk-angguk mendengar ceritanya. Namun ia merencanakan sesuatu bersama Bawang Merah.
Ibu Tiri: Besok kamu lakukan persis seperti apa yang Bawang Putih lakukan tadi siang. Ibu yakin kalau kamu bisa mendapatkan lebih banyak meas daripada dia.
Bawang Merah: Baik, Bu.
Esoknya, Bawang Merah mencuci dan menghanyutkan baju persis seperti Bawang Merah. Ia juga sampai dan bertemu dengan si Nenek. Ia juga mengerjakan pekerjaan yang diberikan Nenek tapi dengan asal-asalan. Nenek pun memberikan pilihan hadiah padanya dan ia memilih buah labu yang paling besar.
Bawang Merah: Ibu, lihat ini!
Ibu Tiri: Wah, benar kan apa kata Ibu. Kamu pasti bisa mendapat hadiah yang lebih besar.
Bawang Merah: Iya, Bu. ayo kita belah, Bu.
Ibu Tiri: Ayo, cepat.
Buah labu itu pun dibelah. Namun ternyata, isinya bukanlah emas, tapi hewan-hewan berbisa. Ibu tiri dan Bawang Merah pun tewas seketika dikeroyok hewan berbisa tersebut.
Itulah salah satu contoh teks naskah drama cerita rakyat – bawang merah dan bawang putih dalam bahasa Indonesia. Artikel lainnya yang dapat Anda pelajari, contoh naskah drama pendek tentang persahabatan, contoh naskah drama anak sekolah, contoh naskah drama singkat 4 orang, contoh teks drama lucu, dan unsur-unsur drama. Semoga bermanfaat. Terima kasih.