Contoh Roman Pendidikan dalam Bahasa Indonesia
Pada kesempatan yang lalu kita telah mengulas secara singkat tentang jenis-jenis roman, contoh roman singkat, dan contoh roman sejarah dalam bahasa Indonesia. Kali ini, kita akan mengulas roman pendidikan disertai dengan beberapa contoh roman pendidikan.
Roman pendidikan atau bildungsroman adalah salah satu jenis roman di mana tema dan isi ceritanya menitikberatkan pada perkembangan pendidikan tokoh utama dalam cerita. Roman ini juga disebut dengan roman zaman klasik dan romantik. Contoh roman pendidikan di antaranya adalah Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, dan Darah Muda oleh Adinegoro.
Berikut disajikan beberapa contoh roman pendidikan yaitu Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan Darah Muda oleh Adinegoro.
1. Contoh 1
Contoh roman pendidikan berikut berjudul Darah Muda karya Adinegoro yang dikutip dan disarikan dari Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern yang ditulis oleh Maman S. Mahayana (2007) dengan sedikit perubahan.
Nurdin adalah seorang pemuda Minangkabau yang berhasil menjadi seorang dokter setelah selama sepuluh tahun menuntut ilmu di Sekolah Dokter (Stovia). Segera setelah menjadi dokter, ia bermaksud pulang ke kampung halamannya untuk menemui kedua orang tuanya.
Dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya, ia bertemu dengan seorang gadis Sunda bernama Rukmini yang berprofesi sebagai guru HIS. Saat itu, Rukmini bermaksud pergi ke Bengkulu bersama ibunya. Pertemuannya dengan Rukmini di kapal ketika itu membuat Nurdin berubah. Ia tidak lagi menjadi pemuda pendiam dan karena itulah ia ingin berkenalan dengan Rukmini. Nurdin pun kemudian tiba di rumah orang tuanya. Namun Nurdin tidak berniat tinggal lama-lama di sana. Ia pun segera kembali ke Betawi dan bekerja di sebuah rumah sakit besar. Setahun kemudian, ia dipindahtugaskan ke Bukittinggi.
Ketika di Padang, ia diajak oleh pamannya ke sebuah rapat yang merencanakan mendirikan sekolah swasta. Dalam rapat itu, ia mendengar ada seorang perempuan yang melamar menjadi guru di sekolah swasta itu. Ternyata, perempuan itu adalah Rukmini. Dan, dalam rapat itu juga diputuskan untuk menerima Rukmini bekerja sebagai guru di sekolah itu.
Namun ternyata paman Nurdin mempunyai niat lain yang tidak disadari oleh Nurdin. Paman Nurdin bermaksud menjodohkan Nurdin dengan putrinya. Tetapi, Nurdin memiliki pandangan tersendiri soal perjodohan. Nurdin pun tidak sepakat dengan adat perkawinan Minangkabau, salah satunya soal poligami. Menurut Nurdin, hal-hal yang terkait dengan adat seperti poligami hendaknya dihilangkan.
Tujuh hari sebelum Nurdin mulai bekerja di Bukittinggi, ia bertemu kembali dengan Rukmini di stasiun Padang secara tidak terduga. Nurdin dan Rukmini kemudian membicarakan berbagai macam hal yang membuat mereka menjadi semakin dekat dan akrab. Pertemuan tak terduga dengan Rukmini membuat Nurdin menjadi semakin ingin terus bertemu dengan Rukmini. Hal yang sama juga dirasakan oleh Rukmini. Rukmini mulai tertarik dan mempunyai perasaan khusus terhadap Nurdin. Mereka pun menjadi semakin akrab terlebih ketika ibu Rukmini jatuh sakit. Nurdin kerap bolak balik memeriksa keadaan ibu Rukmini. Situasi yang dihadapi Rukmini saat itu membuat Nurdin semakin yakin dengan niatnya untuk melamar Rukmini menjadi istrinya.
Namun kedekatan Nurdin dan Rukmini tidak membuat ibu Nurdin senang. Ibu Nurdin yang masih memegang teguh adat berpendapat bahwa seharusnya ibu Rukmini yang datang kepadanya untuk meminta Nurdin menjadi suami Rukmini. Selain itu, ibu Nurdin pun beranggapan bahwa derajat putranya lebih tinggi karena termasuk orang terpandang yang berpangkat tinggi. Karena itu, menurut ibu Nurdin, datang ke rumah ibu Rukmini merupakan perbuatan yang tidak pantas dan tercela. Selain itu, dengan datang ke rumah ibu Rukmini berarti anaknya yang seorang dokter dianggap sebagai laki-laki yang tidak laku.
Atas pertimbangan itulah, ibu Nurdin kemudian bersiasat untuk memutuskan hubungan antara Nurdin dan Rukmini. Ibu Nurdin pun datang ke rumah Rukmini dan menyampaikan kabar bahwa Nurdin akan dinikahkan dengan gadis lain yang merupakan anak mamaknya. Tidak hanya ibu Nurdin yang berkeinginan agar hubungan Nurdin dan Rukmini berakhir. Adalah Harun, rekan sejawat Rukmini, yang juga menginginkan hubungan Nurdin dan Rukmini berakhir. Untuk alasan itulah Harun datang menemui Rukmini di rumahnya. Menurut Harun, yang mengaku telah bercerai dengan istrinya, Nurdin akan menikah bulan depan dengan gadis pilihan ibunya yang masih berada di Betawi. Harun pun bermaksud melamar Rukmini untuk menjadi istrinya.
Berbagai upaya dilakukan Harun untuk memutuskan hubungan antara Nurdin dan Rukmini. Salah satunya adalah mengambil foto Rukmini dari rumah sahabat Rukmini yang bernama Gafur. Foto itu kemudian diletakkan di atas meja di samping tempat tidur Harun. Kemudian Harun pura-pura sakit dan memanggil Nurdin untuk memeriksanya. Nurdin pun datang memeriksa keadaan Harun dan betapa terkejutnya Nurdin mendapati foto Rukmini di atas meja milik Harun. Nurdin pun bertanya perihal foto Rukmini. Harun pun kemudian menceritakan hubungannya dengan Rukmini yang sejatinya tidak benar. Tanpa menyelidiki kebenaran cerita Harun, Nurdin pun akhirnya memutuskan hubungannya dengan Rukmini.
Kabar itu tentu membuat ibu Nurdin senang bukan kepalang. Ibu Nurdin merasa siasatnya berhasil. Namun, setelah putus dari Rukmini, Nurdin justru mengalami kekecewaan yang luar biasa besar. Nurdin tidak lagi mempedulikan dirinya sendiri. Hal ini membuat ibu Nurdin merasa bersalah dan menyesal telah memutuskan hubungan Nurdin dengan Rukmini dengan cara-cara yang tidak baik. Penyesalan yang timbul dalam diri ibu Nurdin membawanya jatuh sakit. Ibu Nurdin pun akhirnya mengakui bahwa putusnya hubungan Nurdin dengan Rukmini merupakan siasatnya. Setelah mengakui kesalahannya, ibu Nurdin pun akhirnya meninggal dunia.
Hal buruk pun menimpa Harun. Harun dikabarkan bunuh diri dengan cara menggantung diri di dalam penjara akibat telah melakukan berbagai kejahatan. Kedua peristiwa itu menyadarkan Nurdin bahwa putusnya hubungan antara dirinya dan Rukmini tidak hanya disebabkan oleh siasat ibunya melainkan juga akal bulus Harun. Nurdin pun menyesal telah memutuskan Rukmini. Ia pun akhirnya jatuh sakit.
Suatu hari, Nurdin menyuruh seseorang untuk menjemput Rukmini dan menyesali apa yang telah ia perbuat terhadap Rukmini. Rukmini pun datang petang harinya. Kedua insan itu pun akhirnya bertemu kembali. Beberapa waktu kemudian, setelah yakin dengan kesetiaan Rukmini, Nurdin pun berniat untuk membangun mahligai rumah tangga bersama Rukmini.
2. Contoh 2
Contoh roman pendidikan berikut berjudul Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana yang dikutip dari laman Wikipedia.com.
Kisah bermula dari sosok kakak beradik yang berperangai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menunut persamaan hak dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Suatu hari, Yusuf bertemu dengan Maria dan Tuti d gedung akuarium. Pertemuan itu memberi kesan tersendiri bagi Yusuf. Hingga akhirnya, Yusuf selalu merasa ingin bertemu dengan Maria.
Pertemuan pun berlanjut ke pertemuan-pertemuan selanjutnya. Dari berbagai pertemuan lanjutan inilah Yusuf mulai jatuh cinta kepada Maria. Ternyata cinta Yusuf tidak bertepuk sebelah tangan. Maria juga jatuh cinta pada Yusuf hingga akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih.
Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu, hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
Hingga suatu hari, Maria dan Tuti bertengkar hebat. Pertengkaran itu disebabkan oleh kritikan Tuti terhadap Maria. Tuti mengkritik bahwa cinta Maria kepada Yusuf sangat berlebihan dan dapat melemahkan diri Maria sendiri. Tetapi Maria yang hatinya saat itu sedang marah, membalas kritikan Tuti dengan mengatakan bahwa dalam masalah cinta, Tuti sangat perhitungan dan tidak pernah mau rugi sedikitpun. Selain itu, Tuti selalu memikirkan kongres ketimbang memikirkan perasaannya. Dan di sinilah Tuti sadar bahwa sampai kapanpun ia tidak bisa melawan kodratnya sebagai perempuan yang memiliki perasaan untuk mencinta.
Beberapa waktu kemudian, Maria dan Yusuf pada akhirnya bersepakat untuk tunangan. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya, besedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian, keduanya menikah dan hidup bahagia selamanya.
Demikianlah ulasan singkat tentang contoh roman pendidikan. Artikel lain yang dapat dibaca di antaranya adalah jenis jenis prosa baru, jenis jenis esai, jenis jenis prosa, contoh novel fiksi, contoh prosa baru novel, contoh cerita novel, contoh novel singkat, contoh kata pengantar novel, contoh sinopsis novel, contoh resensi buku novel, jenis-jenis novel, dan perbedaan cerpen dan novel. Semoga bermanfaat.