Sponsors Link

Pengertian Kalimat Luas Beserta Contohnya

Pengertian Kalimat Luas Beserta Contohnya – Ada berbagai jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia, mulai dari kalimat inti, kalimat majemuk, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat ajakan, dll. Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai kalimat sederhana. Oleh karena itu, pembahasan pada artikel kali ini akan fokus pada penjelasan mengenai kalimat luas, mulai dari pengertian, jenis, dan juga contohnya.  Selamat menyimak!

Pengertian Kalimat Luas

Kalimat sederhana yang mengalami perluasan disebut dengan kalimat luas. Kalimat luas tentunya akan mempunyai perbendaharaan kata yang lebih banyak jika dibandingkan dengan kalimat sederhana. Jika kalimat sederhana hanya memiliki paling banyak satu klausa, maka kalimat luas minimal memiliki dua klausa. Ciri khas lain dalam kalimat luas adalah adanya penggunaan kata penghubung seperti dan, tetapi, kemudian, ketika, sedangkan, dll.

Jenis Jenis Kalimat Luas

Kalimat luas terbagi menjadi kalimat luas setara dan kalimat luas tak setara. Berikut penjelasan dari masing-masing jenisnya.

1. Kalimat Luas Setara

Kalimat luas setara terdiri dari minimal 2 buah klausa dimana kedua klausa tersebut berkedudukan setara atau masing-masing berdiri sendiri. Setiap klausa ini selanjutnya merupakan klausa inti yang membentuk kalimat luas. Kedudukan setiap klausa sama derajatnya, dengan kata lain tidak ada klausa yang yang berkedudukan lebih tinggi atau lebih rendah dari klausa yang lain. Sesuai dengan namanya, kalimat luas setara memuat kata penghubung setara yang menghubungkan semua klausa yang ada. Akan tetapi hal ini bukanlah syarat mutlak, karena terkadang kalimat luas setara juga tidak memuat kata penghubung setara. Kata penghubung yang dapat digunakan dalam kalimat luas setara antara lain dan, lagi pula, serta, lalu, tetapi, kemudian, melainkan, sebaliknya, malahan, namun, dll.

Ciri-ciri sebuah kalimat luas setara antara lain:

  • Penggabungan klausa disertai dengan perubahan intonasi
  • Kata penghubung berfungsi sebagai pembeda sifat kesetaraan
  • Kedudukan pola kalimat dalam setiap klausa berderajat sama
  • Pola umum yang digunakan : S-P + S-P

Contoh dari kalimat luas setara antara lain:

  • Ayahku bersuku Jawa sedangkan ibuku bersuku Sunda.
  • Ani membeli roti dan Ana membeli susu.
  • Anda ingin mengambil sendiri barang ini atau kami yang mengatarkan kepada Anda?
  • Kami melihat situasi dahulu, lalu kami segera melarikan diri.
  • Daerah ini memang rawan kecelakaan, apalagi kalau tidak berhati-hati dalam berkendara.

2. Kalimat Luas Tak Setara

Jenis kalimat luas yang kedua adalah kalimat luas tak setara atau yang biasanya disebut dengan kalimat luas bertingkat. Kalimat luas tak setara terdiri dari dua buah klausa yang tidak setara dan dihubungkan dengan kata penghubung, seperti sebab, kalau, meskipun, karena, dll. Kedudukan klausa dalam kalimat luas tak setara tidak sama derajatnya. Klausa dalam kalimat luas tak setara terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Penggunaan kata penghubung yang berbeda dalam kalimat luas tak setara akan memberikan makna yang berbeda pula. Contoh dari kalimat luas tak setara antara lain:

  • Tomi tewas tenggelam di sungai karena ia tidak bisa berenang.
  • Demam pada anak itu sangat tinggi sampai badannya kejang.
  • Saya akan datang ke acara itu jika ada yang menginginkanku datang.
  • Jalanan kota ini diperlebar agar semua kendaraan dapat lewat dengan lancar.
  • Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah sebelum suamiku pulang ke rumah.

Selain jenis kalimat luas setara dan kalimat luas tak setara, masih ada pengelompokan lain dari kalimat luas yaitu berdasarkan pola-pola dasar yang dianggap menjadi dasar pembentukan kalimat tersebut.

1. Pola Kalimat I

Pola kalimat luas yang pertama adalah “kata benda – kata kerja”. Nama lain untuk kalimat jenis ini adalah kalimat verbal. Contoh kalimat luas pola I adalah:

  • Ibu memasak. (kata “ibu” : kata benda, sedangkan kata “memasak” : kata kerja)
  • Adik menyanyi. (kata “adik” : kata benda, sedangkan kata “menyanyi” : kata kerja)

2. Pola Kalimat II

Pola kalimat luas yang kedua adalah “kata benda – kata sifat”. Nama lain untuk kalimat jenis ini adalah kalimat atributif. Contoh kalimat luas pola II adalah:

  • Rumah mungil. (kata “rumah” : kata benda, sedangkan kata “mungil” : kata sifat)
  • Anak rajin. (kata “anak” : kata benda, sedangkan kata “rajin” : kata sifat)

3. Pola Kalimat III

Pola kalimat luas yang ketiga adalah “kata benda – kata benda”. Nama lain untuk kalimat jenis ini adalah kalimat nominal atau kalimat ekuasional. Jenis kalimat ini seringkali mengandung kata bantu seperti adalah, menjadi, dan merupakan. Contoh kalimat luas pola III adalah:

  • Ayah adalah pensiunan. (kata “ayah” : kata benda, sedangkan kata “penisunan” : kata benda)

4. Pola Kalimat IV

Pola kalimat luas yang keempat adalah “kata benda – adverbial”. Nama lain untuk kalimat jenis ini adalah kalimat adverbial. Contoh kalimat luas pola IV adalah:

  • Pak Ahmad dari kantor. (kata “Pak Ahmad” : kata benda, sedangkan kata “dari kantor” : adverbial)

Contoh Kalimat Luas

Supaya lebih memahami tentang kalimat luas, berikut disajikan beberapa contoh kalimat luas dalam bahasa Indonesia.

  1. Ibu memasak rica-rica entok untuk menyambut kedatangan ayah.
  2. Rani rajin belajar guna mendapatkan juara pertama di kelas.
  3. Ayu tidak mau menolong orang lain selain kerabatnya.
  4. Kakak tidak akan pulang kecuali ayah memaafkannya.
  5. Yuni memanggil Tari dengan melambaikan tangan.
  6. Aku memasak sambil menggendong anakku.
  7. Kami sudah tahu bahwa ia yang mencuri semua uang panti ini.
  8. Mereka tidak sadar bahwa tindak-tanduk mereka sudah terekam CCTV.
  9. Ibu membeli kain sutra, yang harganya berkali-kali lipat dari harga kain biasa.
  10. Mereka menyusun semua buku bacaan ini supaya tampak rapi.
  11. Perbanyaklah bersholawat agar kelak mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW.
  12. Aku tidak akan pernah pergi seumpama ibu tidak mengizinkan.
  13. Sekiranya ia adalah seorang ibu, tentu ia dapat mengerti sakitnya ditinggalkan seorang anak.
  14. Andaikan kami punya banyak waktu, kami akan mengerjakannya lebih baik lagi dari ini.
  15. Jika hujan tidak turun, aku akan segera pergi dari rumah ini.
  16. Kami bermain ke sawah sampai lupa waktu.
  17. Aku pindah rumah karena sewa rumahnya murah.
  18. Mereka lebih suka durian daripada nangka.
  19. Dia baru muncul sementara yang lain sudah hampir pulang.
  20. Kami baru akan keluar rumah tatkala gempa bumi terjadi.
  21. Ayah mendengar suara adzan lantas beliau terbangun.
  22. Setiap hari saya memasak dan menyelesaikan semua pekerjaan rumah.
  23. Sejak ibu meninggalkan rumah, ayah tidak lagi mengurus dirinya sendiri.
  24. Dia tetap menjemput ibunya meskipun hujan deras sekali.
  25. Dia terkejut seperti tersambar petir di siang bolong.

Sekian pembahasan mengenai pengertian kalimat luas beserta contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga pemaparan materi dalam artikel ini mudah dipahami dan juga dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.

, , , ,
Post Date: Tuesday 09th, May 2017 / 10:35 Oleh :
Kategori : Kalimat