Sponsors Link

4 Cara Menulis Daftar Pustaka dari Skripsi yang Benar

Daftar pustaka merupakan suatu daftar yang berisi rujukan atau referensi yang dikutip dalam suatu karya tulis. Daftar ini biasanya ada di belakang atau di akhir penulisan jenis-jenis karangan ilmiah. Daftar pustaka bisa bersumber dari mana saja, tak terkecuali dari skripsi. Seperti daftar pustaka dari sumber-sumber lainnya, penulisan daftar pustaka dari skripsi juga mesti ditulis dengan format yang khusus. Di artikel ini, kita akan mengetahui seperti apa penulisan daftar pustaka dari skripsi yang benar tersebut. Adapun metode penulisan yang dimaksud adalah sebagai berikut!

1. Tulislah Nama Pengarang Terlebih Dahulu

Seperti halnya pada 4 cara penulisan daftar pustaka dari buku yang baik dan benar, penulisan daftar pustaka dari skripsi juga mesti diawali dari nama pengarang terlebih dahulu. Hanya saja, pada penulisan daftar pustaka dari skripsi, nama pengarang tidak ditulis secara terbalik dari nama belakang lalu ke nama depan, melainkan ditulis dengan menuliskan nama depan terlebih dahulu, lalu kemudian nama belakangnya ditulis huruf depannya saja. Misalnya: Dadan Hamdani yang ditulis menjadi Dadan H.

2. Tuliskan Tahun Skripsi Itu Dipublikasikan Serta Judul dan Subjudul Skripsinya

Setelah nama pengarang ditulis, maka langkah selanjutnya adalah menulis tahun skripsi dipublikasikan serta judul dan subjudul skripsi tersebut. Tahun skripsi ditulis setelah nama pengarang, sedangkan judul dan subjudul ditulis setelah tahun. Penulisan judul dan subjudul mesti ditulis secara miring. Contohnya: Dadan H. 2011. Pola Komunikasi Organisasi di Suatu Perusahaan (Studi Kasus Komunikasi Organisasi PT. Makmur Sentosa).

3. Tuliskan Jenis Karangan dan Pernyataan “Tidak Diterbitkan”

Karena karangan yang kita kutip adalah skripsi, maka jenis karangan yang mesti kita tulis di daftar pustaka adalah skripsi. Penulisan “skripsi” sendiri ditulis setelah judul dan subjudul dan penulisannya tidak perlu dimiringkan. Setelah “skripsi” ditulis, maka langkah selanjutnya adalah menulis pernyataan “tidak diterbitkan.” Pernyataan tersebut mesti ditulis karena skripsi yang ditulis ke dalam daftar pustaka tersebut tidak diterbitkan secara komersil oleh penerbit buku mana pun. Misalnya: Dadan H. 2011. Pola Komunikasi Organisasi di Suatu Perusahaan (Studi Kasus Komunikasi Organisasi PT Makmur Sentosa). Skripsi. Tidak Diterbitkan.

4. Tuliskan Nama Fakultas, Perguruan Tinggi, dan Kota Perguruan Tinggi Berasal

Setelah penulisan jenis karangan dan pernyataan “tidak diterbitkan”, maka langkah selanjutnya adalah penulisan nama fakultas, perguruan tinggi, dan kota perguruan tinggi tersebut berasal. Semua elemen yang ditulis tersebut merupakan nama fakultas dan perguruan tinggi tempat si pengarang menyelesaikan skripsi tersebut. Adapun format penulisannya antara lain: tulislah nama fakultas tempat si pengarang berkuliah, lalu setelah itu diberi titik (.). Setelah itu, barulah tulis nama perguruan tinggi, tanda titik dua (:) dan kota perguruan tinggi itu berasal. Contohnya: Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Harapan Jaya: Bandung.

Setelah semua langkah tersebut dilakukan, maka daftar pustaka dari skripsi pun akan terbentuk seperti ini: Dadan H. 2011. Pola Komunikasi Organisasi di Suatu Perusahaan (Studi Kasus Komunikasi Organisasi PT Makmur Sentosa). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Harapan Jaya: Bandung.

Demikianlah beberapa cara menulis daftar pustaka dari skripsi yang benar. Jika pembaca ingin mengetahui format penulisan daftar pustaka lainnya, atau ingin mengetahui cara penulisan lainnya, maka pembaca bisa membuka artikel cara penulisan daftar pustaka, tata cara penulisan catatan kaki, cara menulis catatan kaki yang bersumber dari buku, tata cara penulisan gelar, dan tata cara penulisan kata turunan. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.

, , , , , ,
Post Date: Sunday 04th, February 2018 / 12:52 Oleh :
Kategori : daftar pustaka