Contoh Esai Tentang Lingkungan
Esai adalah karangan atau tulisan berbentuk prosa yang mengulas tentang permasalahan tertentu. Pada kesempatan yang lalu, kita telah mengulas tentang jenis-jenis esai, struktur esai yang baik, cara membuat esai yang benar, contoh esai singkat, dan contoh esai sastra. Kali ini, kita akan mengulas tentang contoh esai tentang lingkungan.
1. Contoh 1
Berikut adalah contoh esai tentang lingkungan dalam bahasa Indonesia yang dimuat di Republika, 10 Februari 2007 dan dikutip dari Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia 3: Untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi IPA dan IPS, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Solusi Banjir Secara Ekologis dan Humanis Oleh : Mimin Dwi Hartono Peneliti Komnas HAM |
---|
Dampak banjir yang menenggelamkan sebagian besar wilayah Jakarta kali ini, sungguh dahsyat. Tercatat lebih dari 40 orang tewas, sekitar 400 ribu orang, kaya dan miskin mengungsi. Infrastruktur publik rusak parah, roda transporsi terhenti dan kerugian ekonomi mencapai hampir Rp 4 triliun. Daya dukung ekologi yang semakin turun, ketidaktahuan masyarakat tentang antisipasi bencana banjr, kapasitas pemerintah yang lemah, menyebabkan dampak banjir menjadi sedemikian parah. Banjir telah menyebabkan hak-hak fundamental warga tercerabut, yaitu ha katas kesehatan, pangan, papan, pendidikan, air bersih dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Masyarakat yang miskin bertambah miskin, bahkan banyak yang kembali ke titik nol, karena semua propertinya hancur. Aset pembangunan yang dibangun dan di pelihara selama sekian tahun, rusak. Roda bisnis dan pemerintahan, terhenti untuk beberapa hari. Persoalan banjir di Jakarta adalah kejadian klasik yang terus berulang, namun selalu dipandang tidak serius dan ditangani secara parsial oleh pemerintah. Pemerintah masih gagap dan tidak mempunyai pola pencegahan dan mitigasi bencana banjir yang mumpuni. Padahal bencana semakin sering terjadi di Tanah Air dan semestinya pemerintah pemerintah belajar dari pengalaman yang telah lalu. Terlebih banjir adalah kategori bencana yang di dominasi oleh faktor kelalaian dan kesalahan manusia, sehingga semestinya bisa diminimalkan dampaknya. Lebih aneh lagi, banjir itu terjadi di ibukota negara, dimana presiden,wakil presiden, para mentri, anggota parlemen, pejabat negara dan pebisnis beraset ratusan miliar rupiah berkantor. Di sini pula sebagian besar sumber daya ekonomi, politik, serta alat pertahanan dan keamanan tersedia. Semestinya dengan sumber daya tersebut, pemerintah DKI Jakarta dan pusat tidak mengalami kesulitan dalam memobilisasinya untuk menangani banjir guna meminimalisasi dampak bagi manusia. Namun publik bisa mengetahui bahwa korban banjir tidak tertangani dengan baik dan layak. Bahkan korban jiwa dan material tahun ini lebih besar dari banjir besar 2002. Pendekatan ekologis Persoalan banjir di Jakarta tidak bisa ditangani secara sepihak dan parsial, namun harus dengan pendekatan sistem ekologis (ekosistem) dan humanis. Pendekatan itu bisa teraplikasi dengan membangun kesepahaman dan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah daerah hulu (Bogor-Puncak-Cianjur/Bopuncur) dan hilir (Jakarta). Pendekatan ekosistem berarti melihat sebab dan akibat banjir dalam satu kesatuan ruang ekologi dengan menghilangkan sekat administrasi, politik, sosial dan ekonomi. Ekosistem Jakarta adalah satu ruang dengan ekosistem Bopuncur sehingga saling bergantung dan memengaruhi. Penataan ruang di hilir tidak akan bisa cukup menyelesaikan masalah jika tidak disertai dengan penataan ruang di kawasan hulu. Persoalan kerusakan lingkungan di hulu adalah akibat dari tuntutan ekonomi yang dilegitimasi oleh keputusan politik untuk menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah. Laju konversi lahan hijau di kawasan hulu menjadi kawasan perumahan mencapai sekitar 10 ribu hectare setiap tahun. Era otonomi mendorong semua pemerintahan di daerah untuk berlomba-lomba menggenjot pendapatan setinggi mungkin dengan mengabaikan keseimbangan ekologi. Padahal daerah hulu mempunyai fungsi ekologis yang sangat penting. Wacana untuk menerapkan kebijakan insentif-disinsentif dan kompensasi dari daerah hilir ke daerah hulu menjadi sangat relevan untuk segera diterapkan. Kebijakan insentif bertujuan untuk merangsang pihak tertentu untuk melakukan sesuatu yang diinginkan dan disinsentif adalah kebalikannya, yaitu menjauhkan perilaku yang tidak diinginkan. Insentif dapat berupa reward untuk pihak yang menjalankan kegiatan pelestarian lingkungan. Disinsentif dapat berupa denda, sanksi, maupun hukuman yang bisa menimbulkan efek jera bagi perusak lingkungan, sedangkan kompensasi adalah besaran moneter maupun nonmoneter yang di berikan pada pihak yang telah melestarikan lingkungan sehingga memberikan dampak positif bagi sebagian besar masyarakat. Jika daerah hulu bersedia atau diharuskan untuk untuk mengalokasi sekian persen daerahnya sebagai wilayah ekologis, yang berarti akan mengontrol secara ketat pembangunan ekonominya sehingga berdampak pada pendapatan, daerah hilir mesti memberikan insentif dan kompensasi yang layak. Insentif dan kompensasi ini harus setara dengan pengorbanan ekonomi dan sosial yang telah dilakukan oleh daerah hulu dan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum bagi masyarakatnya, sedangkan disinsentif diterapkan bagi daerah hulu maupun hilir yang tidak mengindahkan kebijakan untuk melestarikan lingkungan. Pendekatan humanis Pendekatan ekosistem harus parallel dengan pendekatan humanis. Kebijakan insentif dan kompensasi adalah juga salah satu manifestasi dari pendekatan yang humanis. Bahwa masyarakat yang hidup di kawasan hulu mempunyai hak yang sama untuk hidup secara sejahtera dan berkecukupan, seperti mereka yang hidup di hilir. Insentif dan kompensasi adalah upaya untuk membuat kesejahteraan masyarakat di hulu meningkat dengan tidak melihat upaya melestarikan lingkungan sebagai sebuah paksaan. Isu lain, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dianggap sebagai salah satu penyebab meluapnya air karena terjadi penyempitan alur sungai. Mereka yang tinggal di bantaran bukanlah sebuah pilihan, namun karena kemiskinan. Relokasi mereka dari bantaran sungai harus diikuti dengan pemberian alternatif permukiman yang permanen, murah dan sehat. Hal ini juga terkaitdengan isu ketidakadilan, dimana mereka yang kaya dapat dengan mudah menguasai tanah dan mengubah tata ruang, sedangkan yang miskin selalu disalahkan oleh pemerintah. Pendekatan humanis juga akan mendorong partisipasi publik dalam kebijakan penanganan banjir tidak mengenal strata sosial, ekonomi,dan politik. Kejadian banjir kali ini menegaskan bahwa semua kalangan menjadikan banjir sebagai ancaman bersama dan melestarikan lingkungan adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. |
2. Contoh 2
Berikut adalah contoh esai tentang lingkungan yang dikutip dari buku Berbahasa Indonesia dengan Efektif Untuk Kelas XII SMA/MA Program Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Mengatasi Polusi dengan Biaya Murah |
---|
Jangan membayangkan pendemaran itu hanya berasal dari limbah pabrik. Pencemaran dapat terjadi di mana saja dan dari apa saja. Salah satu sumber pencemar yang sampai saat ini masih sangat terabaikan adalah limbah pertanian dan peternakan. Kenyataan ini tidak hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga di negara yang sudah maju sistem pengelolaan limbahnya, seperti Amerika. Di Indonesia, dampak pencemaran limbah pertanian dan peternakan terutama terasa di perairan sungai. Tidak banyak yang menyadari, limbah pertanian berupa pupuk dan pestisida yang terbawa air atau berbagai antibiotik, hormon, pakan yang terbuang, dan kotoran ternak dalam jumlah besar, dapat sama bahayanya dengan limbah yang berasal dari industri. Dampak terhadap lingkungan sekitar akan semakin berat jika keluarga petani kecil yang berusaha di suatu tempat, kemudian digantikan oleh perusahaan lebih besar yang mengoperasikan lahan tanam berhektar-hektar atau ternak ratusan ekor. Kenyataan menunjukkan volume limbah yang makin lama makin menggunung tidak dapat lagi diatasi secara alami oleh bakteri ataupun binatang pengurai di alam. Padahal, begitu kotoran ternak mencemari sumber air, bakteri maupun nutrisi dapat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, cacing tanah sebagai pengolah limbah sebenarnya dapat menjadi jalan keluar yang mudah dan murah. Apalagi cacing tanah yang selama ini diabaikan hidup di berbagai kawasan di Indonesia. Di Amerika, penggunaan cacing tanah sudah menjadi bisnis tersendiri. Di internet, misalnya, dapat ditemukan perusahaan yang khusus menjual cacing tanah untuk berbagai keperluan penyubur lahan pertanian sampai ke pengurai sampah organik dari pertanian maupun ternak. Suatu perusahaan yang menyebut dirinya The Yelm Earthworm & Casting Farm, misalnya, bahkan sudah berdiri sejak 1991. Perusahaan ini tidak hanya menjual cacing untuk penyubur tanah atau pengurai tanah, tetapi beragam informasi dan artikel gratis tentang manfaat ekologi maupun ekonomi penggunaan cacing tanah. Hasil penelitian Trevor Piearce dari Departemen Sains Biologi di Universitas Lancaster, Inggris, makin memperluas pemanfaatan cacing meski dari jenis yang berbeda. Cacing yang termasuk dalam keluarga Lumbricidae memang banyak jenisnya. Temuan Piearce berupa Lumbricus rubellus yang tampak sehat di tanah beracun di tanah-tanah sekitar Devon Great Consols, Inggris, tentulah dapat dimanfaatkan untuk mengelola lingkungan kawasan di Indonesia. Sudah bukan rahasia lagi kalau masih banyak kawasan pertambangan di Indonesia tidak dikelola dengan benar sehingga tercemar logam berat. Belum lagi di kawasan-kawasan yang menjadi tempat pembuangan akhir (TPA). Cara pembuangan sampah di Indonesia yang tidak memisahkan jenis sampah-sampahnya mengandung logam atau tidak. Bakteri dan aki misalnya amat potensial mencemari TPA di tanah air. Oleh karena itu, informasi cacing ini bisa menjadi salah satu jalan untuk mengatasi pencemaran lingkungan di Indonesia. Masalahnya, apakah kita mau atau tidak? |
Demikianlah ulasan singkat tentang contoh esai tentang lingkungan. Artikel lain yang dapat dibaca di antaranya adalah jenis-jenis karangan semi ilmiah, jenis-jenis prosa non fiksi, jenis-jenis prosa baru, contoh tajuk rencana singkat, contoh resensi buku pelajaran, contoh resensi buku cerpen, contoh cerpen singkat beserta strukturnya, contoh novel terjemahan, contoh sinopsis film, dan contoh sinopsis buku kumpulan puisi. Semoga bermanfaat. Terima kasih.