Sponsors Link

Teks Biografi – Pengertian, Ciri, Struktur, Kaidah, dan Langkah Pembuatannya

Ketika kita berjalan-jalan ke toko buku, kita akan temui banyak sekali buku-buku yang mengisahkan perjalanan hidup seseorang. Biasanya, tokoh-tokoh yang dibukukan kisah hidupnya adalah tokoh-tokoh yang sangat terkenal dan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan orang banyak, perjalanan sejarah suatu bangsa, dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh yang dimaksud dapat berupa tokoh-tokoh dunia, pelaku sejarah, saksi sejarah, tokoh-tokoh agama, olahragawan, dan lain sebagainya. Dibukukannya kisah atau perjalanan hidup tokoh-tokoh tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan sekaligus memberikan inspirasi kepada pembacanya. Kisah perjalanan hidup seseorang ini dapat ditulis sendiri oleh sang tokoh (autobiografi) atau ditulis oleh orang lain (biografi). Inilah salah satu perbedaan biografi dan autobiografi dalam bahasa Indonesia.

Kata “biografi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “bios” yang berarti hidup dan “graphein” yang berarti tulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi diartikan sebagai riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Biografi memuat identitas dan peristiwa yang dialami seseorang termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya. Maksud dari seseorang di sini adalah seorang tokoh terkenal, orang yang mengalami kesuksesan atau prestasi yang membanggakan, atau orang yang berkontrinusi besar terhadap kemaslahatan orang banyak. Biografi biasanya disusun untuk menambah wawasan, pengetahuan serta memberikan inspirasi atau teladan bagi pembacanya.

Dengan demikian, apakah yang dimaksud dengan teks biografi dalam bahasa Indonesia? Berikut adalah ulasan singkatnya.

Pengertian

Menurut Kemendikbud (2014), teks biografi adalah teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Biografi memuat identitas dan peristiwa yang dialami seseorang, termasuk karya dan penghargaan yang diterima dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian tentang identitas berisi antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian tentang peristiwa berisi kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara itu, uraian tentang masalah memuat hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.

Ciri

Sebagaimana halnya teks iklan, teks berita, teks eksempulum, teks ulasan, dan teks prosedur dalam bahasa Indonesia, teks biografi juga memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan teks lain. Adapun ciri-ciri teks biografi dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Isi teks biografi menceritakan kisah atau perjalanan hidup seorang tokoh.
  • Menggunakan beberapa unsur kebahasaan seperti kata hubung, kata rujukan, kata kerja, waktu, aktivitas, dan tempat,
  • Teks biografi dapat disajikan dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi.
  • Teks biografi disajikan mengikuti pola tertentu yang didasarkan pada alur cerita khususnya alur maju, sudut pandang penceritaan, gaya penulisan, fokus penceritaan, dan penggunaan bahasa.
  • Paragraf-paragraf dalam teks biografi dikembangkan secara deskriptif dan naratif.
  • Teks biografi umumnya disusun mengikuti struktur tertentu seperti orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi.
  • Karakter sang tokoh dalam tels biografi digambarkan secara langsung maupun tidak langsung.
  • Pola pengembangan teks biografi bersifat kronologis.

Struktur

Menurut Kemendikbud (2014a, 2014b, 2015), teks biografi termasuk teks naratif yang tergolong pada teks makro. Dan karenanya, struktur teks biografi tidaklah seragam tergantung pada cara penulis dalam menyampaikan gambaran tentang tokoh dan peristiwa yang dialaminya. Meski demikian, sebagai teks narasi, struktur teks biografi memiliki kesamaan dengan teks cerita ulang lainnya seperti cerpen dan hikayat yakni terdiri dari orientasi, peristiwa dan masalah, dan reorientasi.

  • Orientasi atau setting (aim) berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi secara umum. Dengan kata lain, orientasi berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar atau pembaca. Informasi yang dimaksud umumnya berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan bagaimana.
  • Kejadian atau peristiwa penting berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami sang tokoh. Pada bagian ini juga diuraikan hal-hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh atau pelaku serta komentar-komentar pencerita pada beberapa bagiannya.
  • Reorientasi berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Singkatnya, reorientasi berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, dalam arti boleh ada boleh juga tidak ada di dalam teks biografi.

Kaidah

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa teks biografi termasuk teks narasi yang setiap paragrafnya dikembangkan baik secara deskriptif maupun naratif. Dan karenanya, ide pokok teks biografi tidak secara langsung dapat diketahui karena tidak terdapat dalam satu kalimat utama. Untuk mengetahui ide pokok teks biografi, pembaca harus membaca keseluruhan teks dan memahami isi teks biografi sehingga pembaca dapat menentukan apa yang sebenarnya menjadi isi pokok serta menangkap makna teks biografi.

Makna teks biografi dapat diketahui melalui pemahaman kaidah kebahasaan yang ada dalam teks biografi. Umumnya, teks biografi menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan seperti menggunakan jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia seperti kata ganti, kata hubung atau kata sambung, pengacuan atau merujuk kata, kata kerja, kalimat simpleks, kata sifat, dan kata keterangan.

  1. Kata ganti
    Teks biografi umumnya banyak menggunakan pronomina atau kata ganti orang ketiga tunggal (ia atau dia atau beliau) yang digunakan secara bervariasi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh. (Baca juga : Contoh Kata Ganti Orang Ketiga dalam Kalimat)
  2. Kata hubung
    Selain banyak menggunakan kata ganti, teks biografi juga kerap menggunakan macam-macam kata penghubung. Kata hubung atau kata sambung atau konjungsi adalah kata yang menghubungkan satu kata dengan kata lainnya dalam satu kalimat (konjungsi intrakalimat) atau satu kalimat dengan kalimat lainnya (konjungsi antarkalimat). Contoh konjungsi intrakalimat di antaranya adalah dan, tetapi, lalu, kemudian. Sedangkan contoh konjungsi antarkalimat di antaranya adalah akan tetapi, meskipun demikian, oleh karena itu.
  3. Kata kerja
    Ada jenis-jenis kata kerja yang kerap digunakan dalam teks biografi yaitu kata kerja material, kata kerja pasif, dan kata kerja mental.

    • Kata kerja material adalah kata kerja yang menyatakan tindakan atau menunjukkan aktivitas atau perbuatan fisik atau peristiwa dan dilakukan oleh tokoh. Contoh kata kerja material antara lain membaca, berjalan, belajar, menulis, memukul, dan lain sebagainya.
    • Kata kerja pasif adalah adalah kata kerja yang digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang dialami oleh tokoh sebagai subjek yang diceritakan. Contoh kata kerja pasif antara lain diberi, ditugaskan, dipilih, dan lain sebagainya.
    • Kata kerja mental adalah kata kerja yang berhubungan dengan aktivitas mental dalam rangka penggambaran peran tokoh. Contoh kata kerja mental antara lain memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai, dan lain sebagainya.
  4. Kata sifat
    Teks biografi juga banyak menggunakan jenis-jenis kata sifat atau adjektif. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh yang diceritakan kepada pembaca. Dalam penggunaannya, kata sifat selalu didahului oleh kopulatif seperti adalah atau merupakan.
  5. Kata depan dan kata benda
    Selain kata ganti, kata hubung, kata kerja, dan kata sifat, teks biografi juga banyak menggunakan kata-kata yang menujukkan urutan waktu, aktivitas, dan tempat. Misalnya, kata-kata yang menunjuk waktu adalah tahun 1945. Kata-kata yang menunjuk aktivitas atau peristiwa misalnya aktif di organisasi atau lahir. Dan, kata-kata yang menunjuk tempat contohnya adalah Yogyakarta, Bangka, dan lain sebagainya.
  6. Pengacuan atau merujuk kata
    Teks biografi juga banyak menggunakan pengacuan atau merujuk kata atau kata rujukan yakni bagian kata atau kelompok kata yang merujuk pada kata atau kelompok kata kalimat sebelumnya. Digunakannya pengacuan atau merujuk kata atau kata rujukan dalam teks biografi dimaksudkan untuk menghindari pengulangan kata yang sama terus-menerus.
  7. Kalimat simpleks
    Kaidah kebahasaan lain yang kerap ditemukan pada teks biografi adalah digunakannya kalimat simpleks atau kalimat tunggal. Menurut Sasangka (2014), kalimat simpleks atau kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu struktur predikat. Adapun satu struktur predikat di dalam kalimat dapat berupa subjek-predikat (S-P); subjek, predikat, objek (S-P-O); subjek, predikat, pelengkap (S-P-Pel); subjek, predikat, objek, pelengkap (S-P-O-Pel); subjek, predikat, keterangan (S-P-K); atau hanya berupa predikat (P).

Langkah Pembuatan

Teks biografi adalah teks yang menceritakan riwayat hidup seseorang. Oleh karena itu, dalam penyusunannya tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa langkah yang harus dilalui ketika akan membuat teks biografi. Langkah-langkah pembuatan teks biografi adalah sebagai berikut.

  1. Mengumpulkan informasi dasar sang tokoh yang akan diceritakan seperti nama, nama gelar kalau ada, tempat tanggal lahir, nama orang tua, dan riwayat singkat sang tokoh.
  2. Menggali data dan informasi yang berkaitan dengan sang tokoh dari berbagai sumber.
  3. Memilah dan memilih data dan informasi yang diperlukan.
  4. Mengolah semua data dan informasi yang diperlukan untuk membangun teks biografi.
  5. Merangkai semua informasi dengan kalimat yang runut dan bernalar sesuai dengan kaidah kebahasaan dalam menyusun teks biografi.
  6. Membangun abstrak teks biografi yang akan dibangun.
  7. Mengembangkan abstrak teks biografi sesuai dengan struktur teks biografi yakni membangun bagian orientasi, mengurutkan semua peristiwa yang dialami sang tokoh, dan menuliskan atau menyampaikan pendapat penulis tentang sang tokoh yang diceritakan.

Demikianlah ulasan singkat tentang teks biografi dalam bahasa Indonesia terkait dengan pengertian, ciri, struktur, kaidah, serta langkah pembuatannya. Artikel lain yang dapat dibaca antara lain perbedaan autobiografi dan memoar, contoh biografi singkat, contoh biografi pahlawan, contoh biografi orang sukses, dan contoh autobiografi singkat tentang diri sendiri. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

, , , , , , , , ,
Post Date: Tuesday 16th, July 2019 / 02:24 Oleh :
Kategori : Pelajaran Umum