Contoh Esai tentang Internet
Secara umum, esai merupakan tulisan yang berisi pendapat penulis tentang suatu permasalahan. Beberapa waktu yang lalu, kita telah mengetahui jenis-jenis esai, struktur esai yang baik, cara membuat esai yang benar, contoh esai singkat, dan contoh esai sastra. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas tentang contoh esai tentang internet.
1. Contoh 1
Berikut adalah contoh esai tentang internet yang dikutip dari laman kartunet.com dengan judul Berkat Internet, Gelap Jadi Terang, karya Ignatius Herjanjam, 1 Februari 2018.
Berkat Internet, Gelap Jadi Terang Oleh : Ignatius Herjanjam |
---|
Kehadiran internet bagi penyandang disabilitas memiliki perab yang sungguh penting. Internet mampu memengaruhi kualitas hidup penyandang disabilitas, baik dari aspek sosial, ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya. Selama itu, salah satu kendala bagi para penyandang disabilitas adalah soal mobilitas. Ketika seseorang menjadi penyandang disabilitas, indera penglihatan, pendengaran, atau organ-organ tubuh lainnya tidak berfungsi dengan semestinya atau mengalami penurunan. Seketika itu pula, mobilitasnya bisa terhambat. Mobilitas berkaitan erat dengan produktivitas baik di bidang pekerjaan, pendidikan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan sebagainya. Cerita mengenai disabilitas yang terhambat mobilitasnya kini tinggal kenangan. Mengapa demikian? Ya, semenjak internet booming di Indonesia, lalu teknologi, aplikasi screen reader di smartphone menjadi akses bagi disabilitas maka kemandirian disabilitas pun tumbuh. Internet tak ubahnya seperti listrik masuk desa. Sebelum listrik masuk desa, tidak banyak aktivitas yang bisa dikerjakan oleh orang-orang desa. Sepulang meladang, orang-orang desa hanya bisa berdiam diri di rumah. Mereka kurang produktif. Informasi sulit diakses karena radio dan televisi tak mampu merambah hingga pelosok desa. Anak –anak pun terbatas dalam belajar. Alhasil, semakin malam suasana desa semakin sunyi senyap. Gelap, senyap, tak ada suara, taka da interaksi, taka da geliat, taka da produktivitas. Kalau internet membuka mata tunanetra menjadi terang, bagi tunarungu internet mengubah kesenyapan jadi berbicara. Bagi tunadaksa internet jelas memampukan mobilitas mereka dalam banyak hal. Beragam manfaat yang dapat dihasilkan dari teknologi ini diantaranya, internet mampu mengakses sosial media sebagai alat pemasaran online, belajar dan berkarya dengan smartphone untuk interaksi sosial, pendidikan dan pekerjaan, mengoptimalkan fungsi blog untuk berbagi dan menghasilkan uang, manfaat aplikasi mobile untuk beraktivitas secara mandiri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Saya berpikir, internet bukan hanya menumbuhkan kemandirian bagi penyandang disabilitas. Lebih dari itu kemampuan penyandang disabilitas dalam memanfaatkan teknologi internet memampukannya untuk membantu orang lain termasuk non disabilitas. Sederhana saja, pernah seorang tunanetra membantu temannya yang non disabilitas untuk memesan kendaraan online. Dalam beberapa kasus, juga bisa ditemukan hal yang lebih besar, bagaimana melalui internet penyandang disabilitas dapat membuka lapangan kerja dan memberi kesempatan bekerja bagi orang lain, termasuk orang-orang non disabilitas. Itu artinya, internet membuka celah bagi hubungan yang setara antara disabilitas dan non disabilitas, memberi pemenuhan martabat kemanusiaan yang sesuai bagi setiap orang apapun kondisi fisiknya. Terakhir saya ingin mengutip pernyataan dari psikolog ternama Sartono Mukadis yang pernah saya temui di rumahnya lima belas tahun lalu. Saat itu Pak Sartono, demikian sapaan akrabnya mengatakan, “Suatu ketika akan tiba masanya dimana para penyandang disabilitas akan terbantu kemandiriannya berkat teknologi yang terus berkembang. Akan tiba masanya di Indonesia aplikasi –aplikasi yang memudahkan mobilitas penyandang disabilitas sehingga keterbatasannya mampu menembus batas. Teknologi itulah yang bernama internet”. Kala itu karena penyakit diabetes yang di deritanya menyebabkan Sartono harus menggunakan kursi roda. Sartono optimis internet mampu mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi penyandang disabilitas. Tahun 2009 Sartono wafat. Ucapan Sartono Mukadis itupun kini terbukti. Teknologi internet kini terus berkembang. Smartphone yang memudahkan tunanetra untuk berinteraksi sudah menjamur. Keunggulan internet ini pun sejatinya harus mampu dioptimalkan oleh penyandang disabilitas. |
2. Contoh 2
Berikut adalah contoh esai tentang internet yang berjudul Internet Membuat Difabel Netra Mampu Memandang dan Dipandang Dunia, dikutip dari laman kartunet.com, tanggal 2 Februari 2019.
Internet Membuat Difabel Netra Mampu Memandang dan Dipandang Dunia Oleh : Syarif Sulaeman |
---|
Internet menjadi sebuah kemajuan teknologi yang saat ini telah sangat begitu akrab dengan kehidupan manusia. Teknologi yang awal perkembangannya hanya ditujukan untuk keperluan militer oleh US Department of Defense (Departemen Pertahanan Amerika Serikat) pada tahun 1969 ini kini seolah telah menjadi sebuah kebutuhan primer bagi semua orang. Proyek yang pada mulanya bernama ARPANET (Advanced Researh Project Agency Network) yang saat itu hanya menghubungkan empat situs yakni Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah, seiring dengan perkembangan zaman telah mampu menghubungkan jutaan manusia di muka bumi. Tak lagi sebatas pada sektor militer, pengembangan internet telah menjalar ke berbagai sektor kehidupan. Bidang pendidikan, kesehatan, hiburan, hingga dunia usahapun mulai memasuki era digitalisasi. Kemajuan ini tentunya berdampak pada keseharian manusia yang semakin praktis sehingga membuat dunia seolah berada dalam genggaman tangan yang dapat dijelajahi dengan sentuhan ujung jari. Sebagai bagian dari masyarakat modern, penyandang difabel netra tentu ikut merasakan kemajuan teknologi dunia virtual ini. Dengan dukungan perangkat yang telah terpasang program pembaca layar, para difabel netra telah mampu memaksimalkan potensi internet dami kemandirian beraktifitas sehari-hari. Berbagai layanan yang ditawarkan internet seperti mesin pencari, media sosial, multimedia, gaya hidup hingga jual beli online turut dirasakan dan dimanfaatkan oleh para difabel netra dalam keseharian mereka. Para pengembang layanan internet dan perangkat baik hardware maupun software juga turut bersaing menghadirkan fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para difabel untuk berselancar di dunia maya. Memanfaatkan media sosial seperti Facebook atau pesan instan seperti Whatsapp, Line, BBM dan lain-lain membuat para difabel netra dapat dengan mudah berinterkasi dan saling berbagai informasi bagi dalam bentuk teks, file atau audio. Tak hanya sekedar saling bertegur sapa, dengan media sosial para difabel netra juga mampu mengoptimalkan media sosial tersebut untuk menjalin jaringan baik antara sesame difabel netra maupun dengan non-difabel netra. Mencari informasi tentang berbagai hal dengan mesin pencari seperti Google, kini telah menjadi sesuatu yang mudah dilakukan. Berbagai fitur-fitur tambahan seperti Google Assistance pada Android, Siri pada perangkat IOS da Cortana pada perangkat yang menggunakan OS besutan Microsoft semakin mempermudah difabel netra mengeksplorasi berbagai hal di internet. Difabel netra yang masih menjalani masa studi sangat terbantu ketika harus mencari referensi mengenai materi-materi pembelajaran, mencari buku-buku elektronik dengan berbagai jenis juga begitu mudah dilakukan, hingga mempublikasikan sebuah karya tulis melalui media blog serta forum-forum online membuat difabel netra dapat memberikan kontribusi pemikirannya terhadap dunia. Menyuarakan hak-hak yan semestinya dipenuhi melalui situs-situs publik seperti change.org, berbagi semangat hidup dengan sesame melalui situs-situs di media sosial, membangun jaringan bisnis online dengan produk-produk yang menarik, hingga menunjukkan kreasi melalui media publikasi seperti Youtube, Blogspot, dan sebagainya menunjukkan bahwa difabel netra pun memiliki kualitas yang patut dipertimbangkan. Pengembangan aplikasi-aplikasi penunjang aktifitas seperti Go-Jek, Grab, Uber, dan sebagainya juga turut berperan membuat difabel netra dapat beraktifitas dari sebuah lokasi ke lokasi tujuan dengan aman dan nyaman. Adanya Google Maps, Lazarillo, serta aplikasi lain yang sejenis juga sangat membantu difabel netra menelusuri rute-rute perjalanan yang hendak dituju secara mandiri. Mendeteksi objek-objek di lingkungan sekitar menggunakan berbagai aplikasi-aplikasi berbasis online seperti Eye-D, Tap Tap See serta By My Eyes membuat keterbatasan pada indera penglihatan semakin tak terasa membatasi. Lahirnya perangkat serta software scanner seperti Open Book, Mas Jawa dan sebagainya membuat kegiatan membaca tulisan yang dulunya membutuhkan bantuan dari orang lain, kini telah dapat dilakukan sendiri oleh para difabel netra. Memesan produk-produk dari berbagai toko online seperti Lazada, Tokopedia, Bukalapak dan sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup sehari-hari, menjadi peran nyata internet melatih kemnadirian diri para difabel netra. Selanjutnya bukti peran nyata internet meningkatkan kemandirian difabel netra nampak pada kemampuan melakukan pembayaran melalui fitur internet banking yang memberikan kemudahan bagi para difabel netra dalam bertransaksi baik transfer maupun pembayaran tagihan lainnya. Berkat kemajuan dan pengembangan internet, difabel netra tak perlu lagi risau akan batasan-batasan yang berusaha dibuat oleh pihak-pihak yang masih berpikiran tradisional, sebab dengan adanya internet difabel netra mampu menjelajahi dan mengeksplorasi berbagai hal di dunia ini. Anggapan-anggapan sinis terhadap difabel netra harus mampu dipatahkan dengan memanfaatkan internet sebagai wadah pembuktian kompetensi, sehingga kemunculan portal-portal yang menyuarakan serta menampilkan potensi difabel netra seperti kartunet harus didukung secara konsisten. Jika Stevland Hardway Morris aau lebih dikenal dengan Stevie Wonder bakat dan karya musiknya masih dikenang hingga saat ini, difabel netra painpun mampu melakukan hal yang sama. Didukung oleh kemajuan teknologi khususnya internet, difabel netra dapat mempublikasikan potensi dan karya yang ia miliki di berbagai situs-situs online seperti Youtube, Blogspot, Facebook, dan lain sebagainya. Internet hanyalah sebuah media, efektif tidaknya media tersebut tergantung pada kemapuan pengguna memaksimalkan media tersebut. Ibarat pisau yang digunakan untuk memotong, ibatar senjata yang digunakan untuk menembak sasaran, semuanya tergantung pada sebaik apa orang yang menggunakan alat tersebut untuk mencapai tujuan. Para pengembang teknologi telah berusaha menghadirkan internet sebagai dunia yang inklusif yang dapat diterima bagi seluruh kalangan termasuk difabel netra. Pilihannya kini sepenuhnya berada di tangan difabel netra itu sendiri, mau membuka diri dan berpacu dengan kemajuan teknologi zaman now atau berdiam diri menikmati stigma-stigma yang meninabobokan dalam baying-bayang ketertinggalan. Bersama internet, difabel netra mampu memandang kembali cakrawala dunia tanpa ada batas dan diskriminasi. Menjadi diri sendiri serta mengasah potensi untuk punya kualitas pada sebuah bidang kompetensi yang menunjukkan bahwa difabel netra pun dapat dan pantas berada di barisan insan-insan terbaik. Mewujudkan angan serta mimpi menuju hidup yang lebih baik, yang mengantarkan menuju sebuah titik pencapaian tempat memandang dan dipandang oleh dunia. Dengan internet, difabel netra juga mampu mandiri. |
Demikianlah ulasan singkat tentang contoh esai tentang internet. Artikel lain yang dapat dibaca di antaranya adalah jenis-jenis karangan semi ilmiah, jenis-jenis prosa non fiksi, jenis-jenis prosa baru, contoh tajuk rencana singkat, contoh resensi buku pelajaran, contoh resensi buku cerpen, contoh cerpen singkat beserta strukturnya, contoh novel terjemahan, contoh sinopsis film, dan contoh sinopsis buku kumpulan puisi. Semoga bermanfaat. Terima kasih.